Negara Mungil di Eropa Ini, Transportasi Publiknya Gratis

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 5 Maret 2020 15:05 WIB

Louxembourg atau Luksemburg jadi negeri pertama yang menggratiskan transportasi publik. Foto: @luxembourg_portal

TEMPO.CO, Jakarta - Luxembourg atau Luksemburg adalah salah satu negara terkecil di Eropa. Bila ada 200 negara terkecil di dunia, Luksemburg berada pada peringkat ke-167. Negara ini luasnya sekitar 2.586 kilometer persegi, atau kira-kira setengah luas Pulau Madura.

Kota ini berbatasan dengan Jerman, Prancis, dan Belgia. Meskipun negeri kecil, Luksemburg melakukan lompatan besar dengan menggratiskan transportasi publik. Meskipun bukan langkah baru di Eropa, karena Kota Dunkirk di Prancis dan Tallinn di Estonia menggratiskan transportasi publik, namun keduanya baru pada level kota, bukan negara.

Jadi, sejak awal Maret, negeri hanya 614.000 orang itu, menjadi pelopor dalam gerakan "mobilitas bebas". Menurut The Travel Magazine, bus, trem, dan kereta api bisa ditumpangi warga dan wisatawan tanpa bayar lagi. Membeli tiket di negeri itu adalah masa lalu.

Mengapa Luksemburg menggratiskan transportasi public kepada warga dan wisatawan? Padahal rerata biaya transportasi di negeri itu mencapai 2 Euro sekali jalan. Usut punya usut, negeri itu terbilang besar menyubsidi warganya.

Setiap tahun, Luksemburg mengeluarkan biaya biaya £ 430 juta (€ 500 juta) atau Rp7,8 triliun per tahun. Sementara pendapatan tiket dari transportasi umum hanya sebesar £ 35 juta (€ 41 juta) atau Rp645 miliar. Luksemburg tekor. Dan kerugian itu ditanggung oleh para wajib pajak.

Advertising
Advertising

Ketimbang berlama-lama bergumul dengan kerugian, pemerintah menggratiskan transportasi publik. Negeri mapan seperti Luksemburg, tentu tak keberatan menyubsidi transportasi Rp800-an miliar per tahun. Sebagai gantinya, masyarakat menjadi lebih memilih transportasi public ketimbang kendaraan pribadi. Hal itu membuat lingkungan perkotaan menjadi lebih baik, karena polusi menurun.

"Tentu saja, hanya karena saya menyebutnya transportasi gratis tidak berarti tidak ada yang membayar," kata Bausch, anggota dari Partai Hijau Luksemburg, déi Gréng.

Kepadatan lalu lintas memang menjadi bahaya laten, yang bisa meletup suatu saat dan mengakibatkan negeri itu merasakan kemacetan.

Pemerintah Luksemburg ingin mendorong warganya menggunakan transportasi umum, untuk menekan kemacetan dan menurunkan polusi. Foto: @luxembourg_portal

Menteri Mobilitas François Bausch, menyebut populasi Luksemburg tumbuh cepat, yang meningkat sebesar 40 persen hanya dalam 20 tahun terakhir, “Pemerintah ingin Luksemburg menjadi laboratorium untuk mobilitas. Pada 29 Februari 2020, hari perjalanan tanpa tiket nasional dimulai, akan menjadi tanggal yang berlabuh dalam sejarah, seperti langkah pertama di bulan.”

Mereka yang diuntungkan termasuk 200.000 warga komuter Luksemburg. Mereka adalah pekerja yang pulang-pergi dari Belgia, Prancis dan Jerman, karena tertarik dengan gaji tinggi dan ekonomi negeri tetangga yang mapan. Tapi tiket transportasi gratis tak berlaku bagi mereka pengguna kereta api kelas satu.

Berita terkait

Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

37 hari lalu

Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

Pemerintah Jerman melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi mulai 1 April 2024, menyusul negara-negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

39 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

Bos Transjakarta Sebut 9 dari 10 Orang Jakarta Bisa Akses Transjakarta dengan Jalan Kaki Maksimal 10 Menit

7 Maret 2024

Bos Transjakarta Sebut 9 dari 10 Orang Jakarta Bisa Akses Transjakarta dengan Jalan Kaki Maksimal 10 Menit

Bos PT Transjakarta mengklaim 9 dari 10 orang di Jakarta bisa mengakses layanan Transjakarta hanya dengan berjalan kaki 5 hingga 10 menit.

Baca Selengkapnya

80 Persen Perjalanan di IKN Gunakan Transportasi Publik, Bagaimana Persiapannya?

17 Februari 2024

80 Persen Perjalanan di IKN Gunakan Transportasi Publik, Bagaimana Persiapannya?

Pemerintah menargetkan 80 persen perjalanan di IKN menggunakan transportasi publik. Lantas bagaimana cara mewujudkannya?

Baca Selengkapnya

Cara Memesan Tiket Kereta Api untuk Orang Asing yang Mudah

15 Februari 2024

Cara Memesan Tiket Kereta Api untuk Orang Asing yang Mudah

Kereta menjadi moda transportasi pilihan WNA ketika berkunjung ke Indonesia. Berikut cara memesan tiket kereta api untuk orang asing.

Baca Selengkapnya

102 Ribu Orang Naik MRT Jakarta per Hari pada Januari 2024

8 Februari 2024

102 Ribu Orang Naik MRT Jakarta per Hari pada Januari 2024

Selama Januari 2024, tercatat sebanyak 3.163.357 penumpang yang menggunakan layanan MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dikenal sebagai Destinasi Mahal, Jenewa Berikan Transportasi Publik Gratis untuk Wisatawan

7 Februari 2024

Dikenal sebagai Destinasi Mahal, Jenewa Berikan Transportasi Publik Gratis untuk Wisatawan

Transportasi umum gratis di Jenewa dapat menghemat uang saat berlibur, tapi kota ini lebih berkesan dijelajahi dengan jalan kaki.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Revitalisasi Terminal Bus Bandung dan Banjar, Dorong Penggunaan Transportasi Publik

3 Februari 2024

Jokowi Resmikan Revitalisasi Terminal Bus Bandung dan Banjar, Dorong Penggunaan Transportasi Publik

Jokowi meresmikan revitalisasi Terminal Bandung dan Banjar. Biaya proyek mencapai Rp 147 miliar.

Baca Selengkapnya

Inilah 10 Negara Paling Tidak Korup di Dunia 2023 Versi Transparency International

2 Februari 2024

Inilah 10 Negara Paling Tidak Korup di Dunia 2023 Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2023. Berikut 10 negara paling tidak korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Panduan Menggunakan Transportasi Publik di Korea Selatan

22 Januari 2024

Panduan Menggunakan Transportasi Publik di Korea Selatan

Jenis transportasi publik yang bisa dimanfaatkan wisatawan selama di Korea Selatan

Baca Selengkapnya