Maret-April, Terbang ke 10 Destinasi Didiskon Sampai 51 Persen

Rabu, 26 Februari 2020 08:00 WIB

Bandara YIA bakal meningkatkan jumlah penumpang ke Yogyakarta dan membuka rute-rute baru. Selain itu, bisa mendorong peningkatan wisatawan ke Yogyakarta. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akhirnya memberikan paket insentif untuk industri pariwisata, agar terus menggeliat di tengah lesunya bisnis wisata akibat maraknya wabah virus corona.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan, paket insentif khusus pariwisata akan mengakselerasi kinerja, sekaligus menarik kunjungan wisatawan di tengah wabah virus corona.

Paket insentif di bidang pariwisata itu, telah disetujui Presiden Jokowi saat rapat terbatas, Selasa (25/2/2020) di Kantor Presiden, Jakarta. Pariwisata mendapat perhatian karena telah ditetapkan sebagai leading sector, namun sangat terdampak mewabahnya virus corona.
Virus corona yang berimbas luas secara global itu, bakal mengancam 13 juta pekerja pada sektor pariwisata. Angka itu belum termasuk dampak turutan atau multiplier effect terhadap industri turunan yang terbentuk di bawahnya.
Untuk mengatasi efek negatif itu, menurut Wishnutama, pemerintah menginisiasi sejumlah terobosan sebagai upaya agar mobilisasi wisatawan baik wisman (wisatawan mancanegara) maupun wisnus (wisatawan nusantara) tidak terganggu secara signifikan.
“Pemerintah dalam hal ini sangat perhatian dengan menerbitkan beberapa kebijakan yang sangat penting, untuk menyelamatkan industri pariwisata sehingga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat lokal yang bekerja di industri pariwisata,” kata Wishnutama.
Menparekraf Wishnutama menyebut 10 destinasi yang akan mendapatkan diskon untuk tiket pesawat dan pajak nol sepanjang Maret-Mei untuk meminimalkan dampak virus corona. Dok. Kemenparekraf
Paket Insentif
Pemerintah memberikan insentif untuk wisatawan mancanegara, dengan alokasi tambahan sebesar Rp298,5 miliar. Terdiri dari insentif untuk maskapai penerbangan dan agen perjalanan dalam skema joint promotion, kegiatan promosi pariwisata serta familiarization trip (famtrip) dan influencer.
Sementara untuk wisatawan domestik, pemerintah memberikan diskon 30 persen untuk penerbangan ke 10 tujuan wisata. Diskon 30 persen itu untuk kuota 25 persen seats di setiap penerbangan ke 10 tujuan wisata. Diskon tersebut berlaku mulai Maret-Mei 2020.
Wishnutama mengatakan, insentif yang diberikan untuk pasar mancanegara akan diarahkan ke pasar-pasar wisatawan mancanegara yang memiliki average spending per arrival (ASPA) yang tinggi.
“Insentif dengan angka Rp298,5 miliar akan memberikan dampak untuk mengakselerasi atau menarik wisatawan sebesar 736 ribu orang dari negara-negara fokus pasar dengan ASPA tinggi. Dari jumlah kunjungan tersebut diperkirakan bisa menghasilkan devisa sebesar Rp 13 triliun," kata Wishnutama.
Adapun pasar wisman yang memiliki ASPA tinggi, seperti Australia sebesar US$1.800, Timur Tengah US$2.200, serta pasar lainnya seperti Amerika, Eropa, dan Asia.
Sedangkan untuk wisatawan nusantara, Wishnutama menambahkan, selain diskon penerbangan 30 persen yang diambil dari APBN, juga akan ada tambahan diskon sebesar 15,8 persen Avtur dari Pertamina. Serta 5,64 persen diskon tarif penerbangan (PJP2u/PSC dan NAV) dari AP dan Airnav.
Sehingga total diskon tiket domestik yang bisa dimanfaatkan wisatawan nusantara secara rata-rata adalah 51,44 persen untuk 25 persen dari kapasitas tempat duduk dalam satu penerbangan. Kebijakan ini akan berlangsung selama tiga bulan.
Diskon tersebut berlaku untuk maskapai domestik dengan tujuan destinasi Denpasar, Batam, Bintan, Manado, Yogyakarta, Labuan Bajo, Belitung, Lombok, Danau Toba dan Malang.
Pemerintah juga mendorong adanya insentif sesuai dengan usulan asosiasi, bahwa untuk pajak hotel dan restoran, di 10 destinasi wisata tarifnya dinolkan. Untuk itu, pemerintah akan mensubsidi atau memberikan hibah kepada pemerintah daerah yang terdampak akibat penurunan tarif pajak hotel dan restoran di daerah sebesar Rp3,3 triliun.
Selain itu, di APBN juga terdapat Rp147 miliar DAK Fisik pariwisata yang sampai saat ini belum mampu digunakan daerah. Rencananya DAK tersebut akan dikonversi menjadi hibah ke daerah sehingga bisa memacu perkembangan pariwisata.
Kebijakan lain yakni mendorong pergerakan wisnus dengan terus melakukan kampanye promosi wisata dalam negeri, mendorong dilakukannya pertemuan-pertemuan dari instansi pemerintah dan korporasi di destinasi-destinasi wisata dalam negeri. Selain itu mempromosikan event-event (musik, olahraga) yang sudah ada di dalam negeri.
Bandara YIA diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wisata Borobudur dan Yogyakarta. Dok. Kemenparekraf
Di sisi lain juga dilakukan upaya untuk menarik potensi MICE dan event internasional agar bisa diselenggarakan di Indonesia. Wishnutama berharap dengan skema insentif yang diberikan pemerintah ini menjadi solusi terbaik bagi sektor pariwisata.
“Tidak hanya berdampak pada kunjungan wisman, tapi pada akhirnya akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat melalui aktivitas pariwisata,” ujar Wishnutama

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

4 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Promo Gajian di Yoshinoya, Pepper Lunch, dan HokBen: Diskon 50 Persen hingga Beli 1 Gratis 1

4 hari lalu

Promo Gajian di Yoshinoya, Pepper Lunch, dan HokBen: Diskon 50 Persen hingga Beli 1 Gratis 1

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024. Cek daftar lengkap promo tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

5 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

6 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

6 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

7 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

8 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

8 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya