Ini Dugaan Penyebab Ratusan Guiding Block di Kotabaru Hilang

Senin, 17 Februari 2020 21:50 WIB

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah getol mengembangkan kawasan ramah pejalan kaki, atau semi pedestrian di sejumlah titik. Selain Malioboro, kawasan seperti Kotabaru (Jalan Suroto) dan Jalan Jenderal Soedirman juga telah rampung digarap sebagai semi pedestrian.

Dengan penataan semi pedestrian yang terus digarap dan diperluas titiknya itu, organisasi Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta meminta pemerintah tak abai dengan kondisi sarana fasilitas bagi penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus, yang disediakan di kawasan itu.
Sebab, masih terus bermunculan kerusakan sarana bagi disabilitas sehingga membuat jalur itu jadi tak ramah bagi pejalan lagi, "Misalnya sekarang, guiding block di area kawasan pedestrian Kotabaru kembali hilang. Jadi warga tuna netra kesulitan," ujar Koordinator Forpi Kota Yogyakarta, Baharudin Kamba, Senin 17 Februari 2020.
Hilangnya guiding block di kawasan pedestrian Kotabaru Yogyakarta bukan kali pertama. Karena pada pertengahan bulan Februari 2019 lalu, ada ratusan guiding block yang hilang. Padahal guiding block merupakan petunjuk jalan yang vital bagi penyandang tuna netra. Apalagi Kotabaru bukan kawasan lalu lintas lengang, melainkan pusat kota.
Hari menuturkan seorang penjaga parkir yang berada di kawasan pedestrian Jalan Suroto Kotabaru mengaku sering menemukan guiding block yang terlepas. Semua guiding block yang di temukan langsung dititipkan ke rumah Dinas Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X meninjau fasiltas untuk difabel netra dan pengguna kursi roda di Boulevard Kotabaru Yogyakarta pada Jumat malam, 21 Desember 2018. TEMPO | Pito Agustin Rudiana (Yogyakarta)
Dari pemantauan Forpi akhir pekan lalu, sepanjang depan Gedung Bentara Budaya Yogyakarta hingga depan kantor Partai Golongan Karya (Golkar) DIY saat ada sebanyak 101 guiding block yang hilang.
"Yang paling banyak adalah di utara Kantor Bulog (Badan Urusan Logistik) ada sebanyak 25 guiding block yang hilang," katanya.
Menurutnya, guiding block di jalan ini memang rentan terlepas, karena sering dilintasi kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang keluar masuk perkantoran.
Forpi Kota Yogyakarta belum dapat memastikan penyebab 101 guiding block di kawasan pedestrian jalan Suroto hilang. Namun diduga hilang atau lepasnya guiding block karena kurang padatnya baut, yang dipasang sehingga rawan lepas.
"Kami harap ada pengawasan rutin sarana bagi difabel ini. Jika tidak segera diperbaiki, maka akan menyulitkan para penyandang tuna netra," ujarnya.
Selain itu, ujar Hari juga perlu ada penambahan CCTV di kawasan pedestrian jalan Suroto Kotabaru, Yogyakarta. Dengan adanya penambahan CCTV, maka diharapkan ada respon cepat dari pihak terkait bila guiding block hilang atau lepas.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti sebelumnya mengungkapkan penataan pendestrian Jalan Suroto Kotabaru yang juga disebut boulevard Kotabaru itu, sudah dilengkapi dengan guiding block yang menyambung di seluruh sirip jalan.
"Tidak ada guiding block yang terputus, kebutuhan kaum difabel sangat kami perhatikan,” kata Haryadi. Menurutnya, penataan Kotabaru untuk menguatkan citra kawasan cagar budaya itu.
Masyarakat dan wisatawan yang menghabiskan libur panjang dapat menikmati suasana kawasan yang berfungsi sebagai garden city itu selain di Malioboro. Selain Kotabaru, ada empat kawasan cagar budaya di Yogyakarta yakni, Malioboro, Kotagede, Keraton dan Pakualaman.
“Kelima kawasan cagar budaya tersebut akan terus kami tata agar lebih indah, baik dan nyaman,” ujarnya.
Guiding block di pedestrian Kota Baru, Jalan Suroto. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Revitalisasi pedestrian Kotabaru yang rampung sejak akhir 2018 itu dilakukan dengan menata trotoar di sepanjang jalan tersebut.
Dari semula hanya memiliki lebar 1,1 meter ditambah menjadi 2,1 meter.
Trotoar menggunakan bahan teraso berwarna keabu-abuan, dilengkapi ornamen yang mendukung citra kawasan Kotabaru sebagai kawasan indies.
Sementara itu untuk menguatkan suasana kawasan indies ditambahkan sejumlah street furniture, seperti bangku dan tiang listrik di sepanjang jalan tersebut. Kawasan ini juga diberi lampu penerangan khusus. Desain lampu dan kursi akan disesuaikan laiknya kawasan masa lalu.
PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

3 jam lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

4 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

6 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

2 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

2 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

3 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya