Bersepeda Sembari Menyingkap Misteri Candi di Sleman

Minggu, 16 Februari 2020 09:00 WIB

awur Agung Kesanga di Candi Prambanan Rabu, 6 Maret 2019 11:10 WIBSejumlah umat Hindu melakukan pradaksina saat prosesi upacara Tawur Agung Kesanga 2019 di Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (6/3/2019). Prosesi Tawur Agung yag dihadiri oleh ribuan umat Hindu itu merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Yogyakarta - Candi-candi di Sleman menyimpan berbagi misteri sejarah. Nah, ada cara unik untuk menggali kisah sejarah di dalamnya. Salah satunya bersepeda sembari menyambangi candi-candi unik di sekitar Yogyakarta.

Tak kurang 640 goweser atau pecinta kegiatan bersepeda dari berbagai daerah bakal menjelajahi kawasan Sleman, Yogyakarta, Minggu 16 Februari 2020. Mereka bakal menyaksikan sekaligus mendengar cerita mengenai candi-candi di Sleman itu.

Tak sekadar bersepeda. Dalam ajang bertajuk Technoride Epic Endurance Cycling 2020 itu para goweser membawa misi napak tilas sejumlah candi kuno, yang diperkirakan saat pembuatannya sudah menerapkan teknologi tinggi di masa itu. Candi-candi di Sleman itu, menurut mereka sekaligus memberi gambaran teknologi masa depan.

"Akan ada dua rute pilihan untuk peserta, 40 dan 74 kilometer," ujar ketua panitia kegiatan itu, Tri Budi Utama, Sabtu 15 Februari 2020.

Rute-rute yang dilewati akan mengajak peserta untuk berhenti guna mengeksplorasi sejumlah titik napak tilas yang dilewati. Rute yang dilewati antara lain: Candi Sewu yang berada di Kecamatan Prambanan dan Candi Kedulan yang berada di Kalasan, Kabupaten Sleman.

Advertising
Advertising

Tri mengungkap Candi Kedulan dan Candi Sewu dipilih karena dinilai memilili aspek pembeda. Candi Kedulan di Kalasan yang ditemukan para penambang pasir di kedalaman tujuh meter tahun 1993 silam, misalnya.

Candi Hindu yang dibangun sekitar abad ke-8 dan ke-9 atau saat zaman Kerajaan Mataram Kuno itu diketahui memiliki arsitektur rumit. Oleh sebagian kalangan, saat pembangunannya candi tersebut sudah membaca gambaran teknologi masa depan.

Salah satunya ditunjukkan dengan temuan peripih atau sejenis kotak di Candi Kedulan, yang jika dibuka berisi logam yang bentuknya menyerupai kartu chip. Fungsi chip itu di masa lampau dipercaya membantu menghubungkan bumi (manusia) dengan Tuhannya pada saat itu.

Jika selama ini wisatawan lebih mengenal Candi Sambisari di wilayah Kalasan itu karena keberadaannya 'tenggelam' atau di bawah permukaan tanah, begitu halnya Candi Kedulan. Candi Kedulan ini yang jaraknya hanya empat kilometer dari Candi Sambisari.

"Yang menarik, jika Candi Sambi Sari arahnya (menghadap) ke barat maka Candi Kedulan arahnya ke timur, jadi paralel," ujarnya.

Pengamat pariwisata yang juga mantan Kepala Dinas Kebudayaan DIY serta salah satu panitia gowes itu, Condroyono mengungkap penemuan Candi Kedulan diyakini mengggurkan sebuah teori, mengenai perpindah peradaban dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Konon kabarnya ada letusan besar Gunung Merapi tahun 1006 masehi, yang diduga menjadi penyebab perpidahan peradaban itu, "Ditemukannya Kedulan, ada fakta pengurukan candi (hingga terpendam di bawah tanah) itu tidak terjadi sekaligus. Tapi layer (lapis) demi layer karena ada satu lapis sempat ditumbuhi pohon," ujar Condro.

Keunikan dan kerumitan Candi Kedulan itulah yang akan digali lebih dalam bersama goweser yang berasal dari Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur dan Yogya dalam kegiatan itu.

Sementara Candi Sewu juga dipilih untuk eksplorasi karena candi itu merupakan candi Budha eksotis yang usianya lebih tua dari Borobudur. Di Candi Sewu, goweser diajak melihat dari dekat perpaduan peradaban antara Hindu dan Budha, ada perkawinan antara Dinasti Sanjaya dan Syailendra.

"Sangat menarik berkeliling di kompleks candi itu, dan kami ajak para goweser untuk mengeksplorasi, karena mungkin belum banyak yang tahu detail ceritanya,” ujar Condro.

Umat Hindu melakukan pradaksina atau berjalan mengitari Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, 16 Maret 2018. Prosesi Tawur Agung Kesanga yang diikuti ribuan Umat Hindu dari DI Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1940. ANTARA

Tak hanya jelajah candi sambil gowes, para peserta juga akan diajak menjelajah rute menarik di sisi utara Yogyakarta mulai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Paramedika di Pakem juga Museum Gunung Merapi.

Start gowes kegiatan yang diinisiasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu dimulai dari Candi Sewu dan finish di Graha Saba Pramana UGM. Kegiatan gowes ini juga didedikasikan untuk memperingati Hari Pendidikan Teknik ke-74.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

9 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

11 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

4 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

6 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya