2.020 Pecinta Kebaya Internasional Akan Berkumpul di Yogyakarta

Senin, 10 Februari 2020 17:55 WIB

Sejumlah wanita yang tergabung dalam Para Pecinta Kebaya dan Sarung yang tampil berkebaya, melambaikan tangan ketika mengikuti acara Cinta Busana Indonesia saat car free day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 28 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 2.020 wanita dari berbagai negara akan berkumpul di Yogyakarta. Mereka berencana memecahkan rekor dunia dengan mengenakan kebaya terbanyak pada 20 Februari 2020.

Perhelatan bertajuk 2020 Wanita Berkebaya itu digelar oleh kolaborasi Masyarakat Adat Nusantara (Matra), Srikandi Masyarakat Adat Nusantara (Srita) dan organisasi pengusaha salon Indonesia Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tiara Kusuma Yogyakarta.

“Sejak kegiatan ini kami buka awal tahun ini responnya luar biasa. Tak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri. Sampai 9 Februari 2020 ini sudah terdaftar lebih dari 1.800-an peserta,” ujar Ketua Panitia 2020 Wanita Berkebaya Raden Ayu Diah Purnamasari Zuhair di Yogyakarta, Senin 10 Februari 2020.

Peserta mancanegara yang akan mengikuti perhelatan yang dipusatkan di Sleman City Hall Yogya itu, antara lain dari Jepang, Singapura, Malaysia dan Hongaria. Sejumlah perwakilan negara dunia juga akan bergabung seperti dari benua Afrika.

Tak ada target jumlah negara yang akan mengikuti perhelatan itu. Namun panitia berupaya agar perwakilan dari lima benua bisa mengirim wakilnya.

Advertising
Advertising

“Hal ini sangat menggembirakan, karena terbukti kebaya tak sekedar busana yang diminati secara nasional, tapi juga internasional,” ujar Diah.

Sementara peserta dalam negeri tercatat ada yang berasal dari Enggano, yang merupakan pulau terluar Indonesia di Samudra Hindia. Pulau Enggano ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Antusiasme peserta dinilai sebagai hal yang cukup menggembirakan. Karena menjadikan kebaya sebagai pakaian perempuan Indonesia yang mendunia. Tak lagi sekedar pakaian khas perempuan Jawa.

“Kebaya terbukti mampu menjadi pakaian dengan nuansa universal tanpa meninggalkan budaya,” ujarnya.

Selain memecahkan rekor, juga mengikuti berbagai lomba, para peserta yang berasal dari lintas suku, etnis, bangsa, budaya, adat, agama dan kepercayaan serta lintas bahasa itu juga akan menyerukan semangat perdamaian dunia.

“Diharapkan dari deklarasi ini perempuan Indonesia menjadi agen perdamaian dunia,” ujar Diah. Tak hanya asal peserta umum saja. Perempuan penyandang disabilitas dan berusia lanjut pun bakal berpartisipasi.

Diah optimistis peserta dari dalam dan luar negeri akan bertambah sehingga memenuhi target 2.020 orang sesuai tajuk yang diusung. Agar dapat memecahkan rekor yang disahkan langsung lembaga Royal World Record.

Royal World Record merupakan salah salah satu lembaga pencatat rekor dunia yang berpusat di Inggris. Lembaga ini bekerja sama dengan beberapa insitusi lain yang juga terafiliasi dengan World Peace Commision yang ada di bawah United Nation (UN) Peace.

Melalui pemecahan rekor itu, Diah mengatakan agar dari peserta dapat semakin termotivasi untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pelestarian budaya, khususnya busana lokal.

Caption: Kolaborasi organisasi Masyarakat Adat Nusantara (Matra) dan Srikandi Masyarakat Adat Nusantar (Sitra) akan menghelat pemecahan rekor dunia '2020 Wanita Berkebaya' pada 20 Februari 2020 di Yogya. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Dalam kegiatan itu akan ditampilkan beberapa kontes. Antara lain kontes peserta terunik, terheboh, tertua, terfavorit, tercantik, terklasik dan terindah.

Adapun pencanangan pemecahan rekor dunia perempuan berkebaya ini diinisiasi Dewan Pakar Matra, serta penasehat Srita S.M Anglingkusumo yang juga peraih penghargaan Wanita Berbusana Terbaik tahun 1993.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

1 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

2 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

2 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

3 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

4 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

4 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

4 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

4 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya