TEMPO.CO, Denpasar - Virus corona yang merebak di Cina, membuat sebagian turis Cina memilih bertahan di destinasi liburan mereka. Hal tersebut mengundang perhatian pemerintah provinsi Bali.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menyebutkan, hotel atau tempat menginap di Bali akan memberikan potongan harga kepada wisatawan Cina yang memilih bertahan di Pulau Dewata karena virus corona.
“Ada kemudahan seperti potongan harga atau diskon,” kata Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat meninjau kepulangan 61 wisatawan asal Cina di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu, 8 Februari 2020.
Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini menyebutkan, terkait dengan pemberian diskon sudah dilakukan pemberitahuan berupa imbauan.
Selain itu, ia mengatakan, pihak hotel sudah bisa menentukan besarnya diskon yang akan diberikan. “Mereka sudah berpengalaman, seperti saat erupsi Gunung Agung,” ujarnya.
Untuk jumlah wisatawan yang masih bertahan di Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang akrab disapa Cok Ace menyebutkan, ada sekitar 3.000 orang, “Informasi dari Konjen, mayoritas berada di daerah Badung,” katanya.
Wisatawan Cina yang tinggal lebih lama di Bali menurut Cok Ace, selain karena menghindari virus corona, menurutnya, Bali banyak memberikan pilihan tempat menginap. “Mulai dari hotel berbintang hingga biasa ada,” ujarnya.
Terkait dengan jadwal penerbangan untuk wisatawan Cina kembali ke negaranya, Cok Ace mengatakan, akan dilayani dengan penerbangan biasa. “Tapi, tidak langsung menuju ke Cina,” ujarnya.
Adanya virus corona di Cina dan ditutupnya penerbangan langsung dari dan langsung ke sana berpengaruh terhadap pariwisata Bali. Sementara mengenai turis Cina di Nusa Penida, Cok Ace menyebutkan, bahkan kunjungan wisatawan asal negeri tirai bambu ke Nusa Penida nyaris tidak ada.
Made Argawa