Ini Menu Kesukaan Sultan Yogyakarta untuk Presiden Singapura

Kamis, 6 Februari 2020 11:53 WIB

Bestik lidah sapi yang jadi sajian santap malam di Keraton Yogyakarta saat kunjungan Presiden Singapura Halimah Yacob, Rabu, 5 Februari 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Saat berkunjung ke Keraton Yogyakarta Hadiningrat, Presiden Singapura Halimah Yacob disambut khusus oleh Sultan Hamengkubuwono X (HB X), dengan berbagai acara penghormatan.

Makan malam pada Rabu, 5 Februari 2020, menjadi momen yang berkesan bagi para tamu undangan. Pasalnya, usai menyaksikan Tari Beksan Lawung nan legendaris di Bangsal Kencana Keraton, rombongan Presiden Singapura dan para tamu diajak tuan rumah menuju Bangsal Manis untuk bersantap malam.

Sederet menu tradisional dengan menu kesukaan Sultan Yogyakarta, telah disiapkan Keraton Yogyakarta. Saat jamuan makan makan malam, meja para tamu dipisah. Sultan HB X dan permaisuri, semeja dengan Halimah Yacob dan suaminya. Sementara rombongan tamu lain berada di meja sekitarnya.

Menurut juru bicara Pemerintah DIY Ditya Nanaryo Aji, meski berbeda meja, namun sajian menu utama hingga pencuci mulut yang disajikan tak berbeda jauh. Menu-menu favorit keluarga Keraton itu, seluruhnya disiapkan oleh restoran khas menu Keraton, Bale Raos.

Berikut menu kesukaan Sultan Yogyakarta untuk santap malam sebagai penghormatan kepada Presiden Singapura Halimah Yacob.

Advertising
Advertising

1. Bestik Lidah

Bestik lidah merupakan menu yang sangat digemari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sedikit berbeda dengan bestik Jawa yang berbahan daging giling dengan kuah semur, bistik lidah yang berbahan lidah sapi ini disajikan dengan saus kental, kentang tumbuk atau mashed potato dengan potongan aneka sayuran segar.

Gule sapi dengan lontong dan daging sapi yang lembut, disajikan dalam acara santap malam menyambut kunjungan Presiden Singapura Halimah Yacob, pada Rabu, 5 Februari 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono

2. Nasi Kuning Set

Seperti nasi kuning umumnya, namun yang membuat sedikit perbedaan adalah beragam lauk pendampingya. Mulai rolade kuning telur, keripik kentang, dendeng ragi, tempe, sambal goreng udang, dan sayuran segar.

3. Gule Sapi

Menu gulai sapi yang disajikan dalam santap malam di Keraton ini cukup jadi primadona para tamu. Potongan ketupat lembut disiram kuah gulai kental dan gurih disertai potongan daging sapi dengan ukuran yang pas untuk dikunyah.

4. Siomay

Siomay menjadi incaran tamu yang hadir dalam kunjungan Presiden Singapura ke Keraton malam itu khususnya yang sedang tidak ingin menu berat. Bumbu saus kacang yang legit dan kental memikat untuk disantap. Dihidangkan bersama padatnya rebusan kentang, kol, dan tentu saja olahan daging cincang yang dibalut kulit pangsit.

5. Beer Djawa

Ini menjadi minuman andalan yang bisa sepuasnya diserbu tamu. Disajikan dingin, menu kegemaran Sultan HB VIII itu memiliki rasa khas berkat campuran rempah berupa sereh, kulit kayu secang, mesoyi, kayu manis, kapulaga, jeruk nipis, cengkeh, dan jahe.

Es camcao kelapa muda dibuat dari agar-agarcao dan kelapa muda. Salah satu hidangan penutup dalam santap malam HB X dan Presiden Singapura, Halimah Yacob. TEMPO/Pribadi Wicaksono

6. Es Camcao Kelapa Muda

Menu ini disajikan dengan gaya prasmanan. Berbahan agar-agar dari daun cincau, yang dihidangkan bersama potonga buah kelapa muda, santan dan sirup gula kelapa, juga es batu yang telah diserut halus.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

23 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ucapan Selamat untuk Prabowo Subianto dari Tokoh Luar Negeri, Terbaru Perdana Menteri Jepang

31 hari lalu

Ucapan Selamat untuk Prabowo Subianto dari Tokoh Luar Negeri, Terbaru Perdana Menteri Jepang

Prabowo Subianto menerima ucapan selamat dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

32 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Singapura Ucapkan Selamat atas Kemenangan Prabowo Gibran

45 hari lalu

Pemimpin Singapura Ucapkan Selamat atas Kemenangan Prabowo Gibran

Ucapan selamat Presiden dan PM Singapura dikirimkan setelah KPU menetapkan Prabowo Gibran sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia ke-8

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

53 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

54 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

54 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya