Coba Kuliner Es Dawet Legendaris di Pasar Beringharjo, Yogyakarta

Reporter

Teras.id

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 11 Januari 2020 14:11 WIB

Kuliner es dawet Mbah Hari di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Foto: KRYOGYA

TEMPO.CO, Jakarta - Es dawet Mbah Hari termasuk salah satu kuliner legendaris di Yogyakarta. Es dawet bercita rasa legit dan manis ini sudah ada sejak 1965 di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, tepatnya di los pertama sebelah utara.

"Mbah masih muda sekali waktu pertama berjualan dawet. Saat itu belum banyak minuman yang aneh-aneh seperti sekarang," kata Mbah Hari di Pasar Beringharjo, Kamis 5 September 2019. Mbah Hari berusaha mempertahankan cita rasa es dawet buatannya selama lebih dari setengah abad.

Seluruh menu dan variasi dawet Mbah Hari dibuat sendiri dari bahan alami dan tidak menggunakan mesin. Dengan dibantu suami, sejak malam hingga dini hari Mbah Hari menyiapkan menu es dawet buatannya untuk pembeli.

Es Dawet Mbah Hari berisi cendol warna-warni, cincau, santan dan juruh atau gula jawa beserta potongan buah nangka. Dalam menyajikannya, Mbah Hari menggabungkan seluruh varian dan menambahkan es batu agar minuman tambah segar.

Mbah Hari mengatakan resep es dawet buatannya ini berasal dari ibunya yang juga berjualan es dawet. Dia tertarik untuk meneruskan usaha ibunya dan bertahan hingga kini. "Saya tidak pernah menambahi apapun dari resep es dawet yang sudah turun-temurun ini supaya rasanya sama seperti yang ibu saya buat dulu," ucap dia.

Advertising
Advertising

Mbah Hari berjualan mulai pukul 09.00 sampai 15.00. Saban hari dia berangkat dari Bantul menuju Pasar Beringharjo dengan mengayuh sepeda onthel. Mbah Hari tak tertarik untuk pindah ke tempat yang lebih dekat karena dia sudah punya banyak pelanggan di Pasar Beringharjo.

Pembeli es dawet Mbah Hari bukan saja orang yang sehari-hari berjualan di pasar itu. Wisatawan domestik dan mancanegara juga penasaran dengan cita rasa minuman legendaris yang dibanderol hanya Rp 5.000. "Saya akan terus berjualan es dawet ini sampai nanti sudah tidak kuat lagi," ucap Mbah Hari.

TERAS.ID | KRJOGJA.COM

Berita terkait

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

10 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

23 jam lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

3 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

3 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

3 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

4 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya