Candi Cetho Pungut Biaya Bagi yang Beribadat, Perlukah?

Rabu, 8 Januari 2020 08:14 WIB

Candi Cetho salah satu pusat peribadatan umat Hindu di Jawa Tengah. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Karanganyar - Candi Cetho telah lama menjadi pusat peribadatan umat Hindu di Jawa Tengah. Namun, untuk urusan ibadat, pengelola menerapkan tiket masuk.

Hal itu dikeluhkan Ayu Purnowo seorang penganut Hindu. Ia mengeluhkan pengenaan tiket masuk Candi Cetho, Karanganyar, terhadap warga yang akan bersembahyang. Keluhan warga Semarang itu banyak beredar di media sosial.

Saat dihubungi TEMPO, Ayu mengaku rutin melakukan sembahyang di Candi Cetho. "Setiap bulan saya ke Candi Cetho bersama keluarga," katanya, Selasa 7 Januari 2020. Selama ini dia bisa mengakses candi tersebut tanpa perlu membeli tiket.
Pada Ahad lalu, dia bersama keluarganya kembali ke Candi Cetho untuk sembahyang. "Kami telah mengenakan pakaian adat dan membawa sesajen lengkap," katanya. Namun, dia kaget saat petugas di candi itu mewajibkan mereka untuk membeli tiket masuk.
Ayu sempat berdebat dengan penjaga obyek wisata Candi Cetho. Menurutnya, candi tersebut merupakan tempat ibadat bagi penganut Hindu. "Tapi percuma, penjaganya tetap ngotot," katanya.
Dia mengaku sedih dengan kebijakan yang diambil oleh pengelola candi tersebut. "Yang saya permasalahkan bukanlah urusan nominal harga tiketnya," kata dia. Sebagai informasi, harga tiket masuk ke kawasan Candi Cetho besarnya Rp10.000.
Menurutnya, masyarakat Hindu telah menganggap Candi Cetho sebagai rumahnya. Meski telah mengelola candi sebagai tempat wisata, dia berharap pemerintah tetap memperlakukan candi sebagai sebuah tempat sembahyang. "Harus membedakan antara wisatawan dengan umat yang akan melakukan sembahyang," katanya.
Warga Semarang, Ayu Purnowo memprotes umat Hindu yang ingin beribadat di Candi Cetho dikenai biaya. Foto: Facebook
Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Karanganyar, Nardi mengatakan bahwa tarif tiket tersebut telah disepakati bersama oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan. "Jadi memang Candi Cetho ini merupakan tempat cagar budaya sekaligus destinasi wisata," katanya.
Menurutnya, petugas di lapangan hanya menjalankan kerja sama dari dua instansi tersebut. "Jadi candi ini bukan Pura, sehingga semua pengunjung kena tiket," kata dia.
AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

9 hari lalu

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

Dalam pernikahan adat Bali disebut pawiwahan yang dalam pelaksanaannya terdiri dari berbagai bentuk prosesi penuh makna.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

15 hari lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

22 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

38 hari lalu

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Baca Selengkapnya

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

39 hari lalu

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946/2024 membagikan ribuan paket "Bhoga Sevanam" kepada umat Islam yang berpuasa.

Baca Selengkapnya

Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial, Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten

47 hari lalu

Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial, Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten

Panitia Nyepi Nasional bersama Panitia Daerah gelar bakti sosial di Candi Kedulan Klaten dan lakukan Saka Yoga Festival.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

58 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

17 Maret 2024

India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April, menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir 1 miliar orang memberikan suara

Baca Selengkapnya

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

11 Maret 2024

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

1.642 Narapidana Hindu dapat Remisi Khusus Nyepi, Terbanyak dari Kanwil Kemenkumham Bali

11 Maret 2024

1.642 Narapidana Hindu dapat Remisi Khusus Nyepi, Terbanyak dari Kanwil Kemenkumham Bali

Kanwil Kemenkumham Bali menyumbang narapidana penerima RK Nyepi Tahun 2024 terbanyak dengan jumlah 1.193 orang.

Baca Selengkapnya