Ngerinya Pertempuran Surabaya Ada Dalam Museum Ini

Jumat, 8 November 2019 09:26 WIB

Sosiodrama Bung Tomo di museum 10 November kompleks monumen Tugu Pahlawan, Surabaya. (Kukuh S Wibowo/TEMPO)

TEMPO.CO, Surabaya - Ruang museum itu memang dingin. Lalu suara Bung Tomo yang memekikkan Allahu Akbar, membuat suasana Museum 10 Nopember menjadi dramatis.

Museum 10 Nopember merupakan ikon wisata sejarah Surabaya. Saban 10 November, museum itu ramai dikunjungi warga yang ingin mengenang Pertempuran Surabaya dan Hari Pahlawan -- disebut pula Pertempuran 10 Nopember. Museum ini terletak di kompleks Monumen Tugu Pahlawan di Jalan Pahlawan, Surabaya.

Museum yang dikelola Pemkot Surabaya itu memberikan pengetahuan kepada pengunjung, mengenai rentetan peristiwa pertempuran dahsyat antara Arek-arek Suroboyo melawan pasukan Sekutu yang ingin kembali merebut Kota Surabaya pasca-proklamasi kemerdekaan.

"Museum ini museum tematik juang. Jadi memang terkait sama dengan peristiwa pertempuran di Kota Surabaya atau lebih populer dengan nama Pertempuran 10 Nopember," kata MT Agus, kurator Museum 10 Nopember, kepada TEMPO, Selasa, 5 November 2019.

Advertising
Advertising

Patung yang menggambarkan heroisme arek-arek Surabaya dalam menghadapi pendaratan pasukan sekutu. Foto: @museum10november

Secara garis besar, ada empat story line atau zona di museum dua lantai ini. Pertama adalah Surabaya pada masa proklamasi. Zona ini ditampilkan ketika pengunjung baru memasuki museum di lantai dasar. Di sana diterangkan bagaimana warga Surabaya menerima kabar terkait proklamasi.

Selain itu, di zona tersebut dijelaskan secara ringkas pembentukan kekuatan di Surabaya untuk menyambut proklamasi kemerdekaan. Di antaranya pembentukan Polisi Istimewa, Barisan Keamanan Rakyat (BKR), hingga Komite Nasional Indonesia (KNI) cabang Surabaya.

Zona kedua adalah zona Surabaya pascaproklamasi. Zona itu menunjukkan serangkaian peristiwa menjelang Pertempuran 10 Nopember. Seperti peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato, penyerbuan Markas Kenpeitai, kedatangan pasukan Sekutu, sampai pertempuran tiga hari (28-30 Oktober 1945).

Zona selanjutnya adalah zona yang menceritakan Pertempuran 10 Nopember itu sendiri. Beragam macam senjata dan properti perang diperlihatkan. Tak ketinggalan juga foto-foto saat pertempuran berlangsung hingga tokoh-tokoh yang terlibat.

Salah satu tokoh yang diberi porsi besar adalah Bung Tomo. Pengunjung bisa mendengarkan suara asli orasi Bung Tomo ketika membakar semangat Arek-arek Suroboyo melawan Sekutu. Replika catatan harian Bung Tomo, mobil, hingga radio peninggalnya juga ditampilkan.

Mesin ketik kuno yang dimiliki pegawai pemerintahan era kemerdekaan, jadi salah satu koleksi Museum 10 Nopember. Foto: @museum10november

"Kami ingin menggambarkan bahwa spirit tentang melawan kolonialisme dalam hal ini pasukan Sekutu itu pernah disoundingkan spiritnya oleh Bung Tomo," katanya. Orasi berdurasi 4 menit 21 detik tersebut disampaikan bukan hanya dalam bahasa Indonesia tapi juga Madura dan Jawa.

Sementara itu, jika pengunjung ingin mengetahui bagaimana kronologis Pertempuran 10 Nopember, bisa menonton diorama multimedia dan diorama statis. "Diorama itu memang menceritakan ringkasan kronoligis Pertempuran 10 Nopember," terangnya.

Zona terakhir dari museum yang diresmikan Presiden Abdulrahman Wahid atau Gusdur ini adalah sejarah mengenai Monumen Tugu Pahlawan. "Tugu Pahlawan merupakan apresiasi tertinggi pemerintahan saat itu untuk memperingati periswa pertempuran di kota surabaya." NUR HADI

Berita terkait

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

3 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

7 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

7 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

8 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

12 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

12 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

Surabaya sering kali menjadi tujuan utama bagi para wisatawan. Dalam mencari tempat menginap yang sempurna, hotel bintang 5 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan pengalaman menginap yang nyaman dan mewah.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

13 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

14 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

15 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

16 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya