Ke Kabupaten Bandung? Wisata di Sini Dijamin Enggan Pulang

Selasa, 17 September 2019 13:24 WIB

Pengunjung di atas sebuah mobil, melintasi kebun teh saat akan berkunjung ke kebun Kopi Malabar yang terdapat di ketinggian sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut, di Desa Margamulya, Pengalengan, Kabupaten Bandung. TEMPO/Hindrawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hawa yang sejuk dan alam yang asri menjadi modal Kabupaten Bandung menggaet wisatawan. Hutan-hutan lindung dengan semangat ekowisata dan konservasi, bisa disulap menjadi tempat wisata yang suistanable. Kabupaten Bandung memang menggeliat dengan wisata buatan yang memanfaatkan keindahan alamnya, dari glamping, wisata perkebunan teh, hingga spot-spot terbaik untuk berswafoto. Nah berikut beberapa destinasi wisata yang memanfaatkan alam sebagai daya tarik utamanya.

Kebun Teh Pengalengan

Layaknya perkebunan teh tua di Indonesia, Kebun Teh Malabar Pengalengan di ketinggian 2.000 mdpl ini diupayakan pertama kali oleh orang-orang Belanda. Pendirinya Karel Albert Rudolf Bosscha, orang yang sama yang mendirikan ITB (waktu itu Technische Hogeschool) dan Observatorium Bosscha.

Usianya lebih dari 200 tahun, namun kebun teh ini masih menghasilkan teh berkualitas. Sebelum perkebunan teh menggunakan alat canggih, pemetikan teh dilakukan secara manual. Mengontrol tanaman dan pekerja, para mandor menunggang kuda. Kini sebagian pekerjaan telah menggunakan mesin.

Suasana Kebun Teh Malabar Pengalengan sangat sejuk, suhu mencapai 16-26 derajat celcius. Wisatawan bisa mengikuti tur, mulai dari pemetikan, pemrosesan, hingga menikmati makan dan minuman yang lekat dengan teh. Selain itu, di sini ada hutan teh, berupa pohon teh yang usianya 200 tahun. Tinggi pohonnya mencapai 3-5 meter yang dipercayai sebagai pepohonan teh yang pertama kali ditanam di wilayah itu.

Advertising
Advertising

Situ Cileunca, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

Situ Cileunca

Masih di Pengalengan, tak seberapa jauh dari perkebunan teh terdapat Situ Cileunca. Situ atau Danau Cileunca dibangun pemerintah Belanda pada tahun 1918. Untuk mengupayakannya, pemerintah saat itu harus menenggelamkan hutan seluas 1.400 hektae di ketinggian 1.550 mdpl. Danau buatan itu memiliki kedalaman 17 meter, dan dijadikan sebagai sumber tenaga Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA).

Listrik yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan mesin di pabrik teh. Proyek rampung seluruhnya pada 1926. Kini area danau menjadi tempat wisata. Sungai yang mengalir dari danau, dijadikan wahana arung jeram, sementara pinggiran danau yang asri digunakanuntuk wisata perkemahan dengan fasilitas yang lengkap, dari kamar mandi dan shower, alat memasak, hingga tenda. Selama berkemah, Anda bisa memancing ikan di danau untuk dikudap sembari menikmati api unggun.

Situ Cileunca memiliki arena outward bond, yang dilengkapi flying fox dan berbagai wahana tambahan lainnya. Jangan lupa, memotret kabut di pagi hari sangat disarankan. Pertemuan danau yang tenang dengan kabut yang menggumpal, menciptakan pemandangan yang unik, dan jarang dijumpai.

Stone Garden Gunung Pawon

Di Gunung Pawong, ada dua hal yang harus Anda saksikan: Gua Pawon dan Stone Garden. Siapkan sepatu hiking dan berolahragalah. Dua area itu dipercayai sebagai situs purbakala. Gua Pawon memiliki koleksi kerangka manusia purba, yang dibiarkan berada di dalam gua. Sementara puncak gunungnya memiliki bebatuan yang unik, yang dibentuk oleh alam dan manusia purba.

Batu-batu yang bermunculan itu ada yang memiliki struktur teratur, sementara selebihnya merupakan proses alami. Pemandangan bebatuan ini istimewa, sehingga disebut wisatawan sebagai Stone Garden. Tentu saja, selain menikmati pemandangan yang elok dari ketinggian, silakan berswafoto sepuasnya.

Stone Garden merupakan petilasan manusia purba Sunda. Foto: @sigotik9i

Tebing Masigit Padalarang

Tebing Masigit sejatinya merupakan destinasi olahraga panjat tebing. Namun bagi mereka yang tak menggemari olahraga “keras” ini bisa mencoba hal lain: berfoto di ketinggian. Keindahan tebingnya memang elok untuk berswafoto maupun hunting foto. Selain itu, pengunjung bisa menggunakan hammock yang dipasang menggantung di antara dua tebing untuk berfoto ataupun bersantai. Namun, semua kegiatan tersebut di bawah pengawasan pengelola, yang umumnya adalah pemanjat tebing profesional.

Pasar Terapung di Lembang

Tak perlu jauh-jauh menyaksikan pasar terapung hingga Kalimantan atau Thailand, di Lembang terdapat pasar terapung. Floating Market Lembang berada di area seluas 7 hektare ini berada di Jalan Grand Hotel No. 33E, Lembang. Pasar terapung ini memang diperuntukkan untuk berwisata.

Penjaja di atas perahu itu umumnya adalah pedagang kuliner, jadi semacam restoran terapung. Berbagai hidangan ditawarkan di pasar itu – terutama makanan Sunda – dengan harga Rp5.000-30.000. Selain wisata kuliner, pengunjung juga bisa memberi makan ikan mas dan bersantai di gazebo. Untuk berbelanja di pasar terapung, pengunjung harus menukar uang dengan koin yang memiliki nilai tertentu sebagai alat transaksi.

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

20 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

3 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

4 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

6 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

8 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

8 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya