Berpetualang ke Danau Matano di Pedalaman Luwu

Reporter

Kurniawan

Editor

Ludhy Cahyana

Sabtu, 3 Agustus 2019 11:03 WIB

Danau Matano dilihat dari atas bukit yang mengelilingi danau terdalam di Indonesia di Desa Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, 6 Oktober 2016. Dengan kedalaman 590 meter, Danau Matano tercatat sebagai danau terdalam di Indonesia dan di Asia Tenggara. TEMPO/Fardi Bestari
Air Danau Matano mengalir ke Danau Mahalona melalui Sungai Petea dan terus tersambung ke Danau Towuti setelah melewati Danau Tominanga. Danau Towuti merupakan danau terluas kedua di Indonesia—setelah Danau Toba.

Sayang, danau ini hanya dipenuhi rumah penduduk dan hutan, belum menjadi tempat wisata yang memadai. Bahkan tepian danaunya sudah padat dengan rumah penduduk, sehingga tak ada ruang bagi wisatawan untuk bermain-main menikmati airnya.

Dari sini, petualangan dilanjutkan ke Danau Towuti. Jalan menuju Towuti belumlah mulus. Jalan itu masih berupa tanah merah dan batu. Jelas, bila hujan deras, jalan itu akan jadi kubangan lumpur. Jalannya menanjak dengan hutan di kiri-kanan. Selama satu jam kendaraan kami nyaris sendirian menyusuri jalan itu, hingga akhirnya bertemu dengan sebuah jembatan beton dan sebuah desa di seberangnya.

Desa Tolu menjadi desa pertama dari deretan lima desa dengan Desa Mahalona sebagai desa induk berada paling ujung. Penduduknya kebanyakan berkebun merica. Erwin, seorang pemilik perahu, lalu mengantar kami menyusuri Sungai Tominanga menuju Danau Mahalona.

Danau Mahalona, danau terkecil dari tiga danau di Luwu Timur, Air danau itu jernih dan biru. Tepiannya banyak ditumbuhi semak dan bakau. Permukaan airnya tenang, sangat bagus untuk bersampan-sampan. Menurut Erwin, warga desa sering piknik ke sana bila air sedang surut.

Danau-danau di Luwu Timur masih alami dan belum banyak diketahui orang. Lokasinya memang tersembunyi dan transportasi ke sana masih sulit. Keindahan tersembunyi itu, betapa pun, tentu akan menarik minat "petualang" wisata yang ingin melihat tempat-tempat yang belum terungkap di Nusantara.

Perahu ketinting di Danau Matano, Sorowaki, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. TEMPO/Fardi Bestari

Berita terkait

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Meninggal, Total Menjadi Lima Orang

28 Februari 2024

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Meninggal, Total Menjadi Lima Orang

Korban ditemukan meninggal dunia di bawah timbunan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Terjadi di Darat Pulau Bali, Buleleng Bergetar Lemah

19 Februari 2022

Gempa Terkini Terjadi di Darat Pulau Bali, Buleleng Bergetar Lemah

Gempa terkini berselang sekitar 24 jam dari dua gempa darat lainnya yang terjadi pada Jumat. Getarannya bisa dirasakan.

Baca Selengkapnya

Info Gempa Terkini: Gempa Laut Dalam dan Darat Dangkal Terjadi Pagi Ini

11 Januari 2022

Info Gempa Terkini: Gempa Laut Dalam dan Darat Dangkal Terjadi Pagi Ini

BMKG melaporkan peristiwa gempa terkini terjadi di Nias, Sumatera Utara, dan Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Berikut data dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Pastikan Pasokan BBM Usai Jembatan Retak di Palopo, Pertamina: Masyarakat Tak Perlu Panik

11 November 2021

Pastikan Pasokan BBM Usai Jembatan Retak di Palopo, Pertamina: Masyarakat Tak Perlu Panik

Pertamina berupaya terus menyalurkan BBM usai putusnya jalur transportasi Trans Sulawesi akibat retaknya jembatan di Telluwanua Palopo.

Baca Selengkapnya

BMKG: Aktivitas Gempa Sesar Matano sedang Meningkat

24 Juli 2020

BMKG: Aktivitas Gempa Sesar Matano sedang Meningkat

Sejak Rabu malam, BMKG mendata 13 kali gempa di Soroako dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Teliti Peradaban Danau Matano, Hilang Karena Gempa?

6 Desember 2019

Arkeolog Teliti Peradaban Danau Matano, Hilang Karena Gempa?

Arkeolog meneliti peradaban dari zaman Besi, yang kini terkubur di dasar Danau Matano, diduga akibat gempa.

Baca Selengkapnya