Kuliner Lebaran Tapai Uli Betawi, Rasanya Sesuai Suasana Hati

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 8 Juni 2019 17:14 WIB

Ilustrasi Tapai ketan hitam dan Uli. Wikipedia/Wibowo Jatmiko

TEMPO.CO, Jakarta - Tapai uli merupakan salah satu kuliner yang wajib ada saat Lebaran bagi masyarakat Betawi. Makanan manis ini berbahan dasar ketan putih, ketan hitam, ragi, dan kelapa.

Baca: Festival Durian di Thailand, Rekor Durian Termahal Rp 684 Juta

Tak ada gula dalam proses pembuatan tapai uli. Namun kudapan ini tetap memiliki cita rasa manis hasil fermentasi ketan dan kelapa dengan ragi. Seorang warga Pasar Rebo, Jakarta Timur yang piawai membuat tapai uli, Marfuah menjelaskan bagaimana proses membuat tapai uli beserta 'pakem' yang harus dipatuhi.

"Ketan untuk tapai dan untuk uli berbeda. Kalau untuk tapai ada yang disebut ketan solo. Untuk uli pakai ketan paris," kata Marfuah. Cara membuatnya juga punya tingkat kesulitan tersendiri. Ketan hitam dan putih dicuci bersih lalu direndam selama satu jam. Setelah itu, tiriskan ketan dan kukus sampai akas.

Langkah berikutnya, angkat ketan lalu cuci menggunakan air dingin hingga ketan dingin. Setelahnya, kukus kembali ketan sampai matang. Ketan yang sudah matang kemudian ditaruh di atas tampah hingga benar-benar dingin.

Advertising
Advertising

Sementara itu, siapkan ragi dan tumbuk halus. Ragi halus ini kemudian ditaburkan pada ketan yang sudah dingin. Masukkan ketan ke dalam wadah lalu tutup. "Lalu masukan sedikit demi sedikit ketan ke dalam wadah sambil ditambah ragi," kata Marfuah.

Baca juga: Kombinasi Alternatif Kuliner Nusantara dan Asia untuk Lebaran

Perempuan 51 tahun ini mengatakan penambahan ragi pada ketan menjadi proses tersulit. Di sinilah penentuan berhasil tidak ketan. Tak hanya itu, ada sejumlah 'pakem' yang wajib dipatuhi orang Betawi saat proses peragian berlangsung.

"Waktu saya masih belajar membuat tapai uli, emak saya memberitahu kalau membuat tapai enggak boleh sambil mengobrol. Dan harus mandi dulu, rapi, maka tapainya jadi manis," ujar Marfuah. "Pikiran dan suasana hati juga harus tenang saat proses peragian. Kalau enggak bisa, mending jangan melakukan proses peragian karena akan mempengaruhi rasa tapai."

Marfuah sempat tak percaya dan menganggap 'pakem' itu sebagai mitos. Tapi pada satu waktu, dia mengalaminya sendiri. Beberapa tahun lalu, Marfuah membuat tapai uli dengan perasaan sedih karena saat itu Lebaran pertama tanpa orang tua. "Kalau kata anak sekarang, pikiran saya galau," ucap dia. "Hasilnya, tapai ulinya jadi asam dan enggak berair."

Simak: Makan Siang Wong Ndeso Gunungkidul Yogyakarta: Thiwul Ikan Asin

Tapai uli buatan Marfuah sudah terkenal di kawasan tempat tinggalnya. Dia berharap dapat terus mempertahankan tradisi keluarga membuat tapai uli terutama di hari Lebaran. "Tapai emak saya yang terkenal enak. Waktu Idul Fitri, semua yang datang ke rumah pasti mencari tapai uli," kata Marfuah.

Berita terkait

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

20 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

6 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

10 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

12 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

13 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

14 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

14 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

14 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

15 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya