5 Tips Borong Batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Sabtu, 4 Mei 2019 09:16 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasar Beringharjo Yogyakarta adalah salah satu sentra belanja pakaian dan menjadi destinasi wisata wajib untuk membeli oleh-oleh batik. Menjelang bulan Ramadan dan Lebaran, Pasar Beringharjo biasanya beroperasi sampai pukul 21.00, terutama di blok pedagang batik di sebelah barat.
Baca: Batik Cap Favorit Pengunjung di Pasar Beringharjo Yogyakarta
Dengan jam operasional yang panjang, maka wisatawan lebih leluasa ketika berbelanja di pasar yang terletak di ujung Jalan Malioboro itu. "Kunjungan wisatawan saat Pasar Beringharjo beroperasi sampai malam meningkat sekitar 20 persen. Di akhir pekan pengunjung yang datang sampai 4.000 orang," ujar Lurah Pasar Beringharjo, Sigit Widodo kepada Tempo, Kamis 2 Mei 2019.
Saat berbelanja batik di Pasar Beringharjo, Sigit menyarankan agar pembeli jangan ragu menawar harga. "Tawar-menawar itu lumrah dan sudah menjadi ciri khas di Pasar Beringharjo," kata dia. Sewaktu menawar harga batik, Sigit berbagi tips agar pembeli mendapatkan harga miring dari pedagang. Berikut ini saran dia:
1. Menawar separuh harga
Ketika naksir dengan batik, jangan ragu untuk mulai menawar separuh dari harga yang disebutkan pedagang. Menurut Sigit, penjual batik biasanya mengambil keuntungan sekitar 25 sampai 35 persen dari harga jual. "Jika sudah menawar separuh harga masih belum boleh, baru naikkan lagi penawaran sedikit demi sedikit sampai batas keuntungan yang bisa diperoleh pedagang," ujar Sigit.
2. Pilih toko grosir
Pembeli di Pasar Beringharjo bisa mendapatkan batik dengan harga lebih miring jika langsung membeli dari penjual yang memiliki toko grosiran. "Toko grosiran batik di Pasar Beringharjo ini sebagian besar ada di sisi barat dan utara," ujar Sigit.
Artikel lainnya:
Aturan Nyekar ke Makam Raja, Beda Anak Raja dan Orang Biasa
3. Pakai bahasa Jawa, meski sedikit
Sedikit pengetahuan berbahasa Jawa akan memberikan keuntungan. Menurut Sigit, sudah rahasia umum jika masyarakat asal Yogyakarta atau mereka yang bisa berbahasa Jawa akan lebih leluasa dalam menawar harga. "Kalau pembelinya orang sini (Yogyakarta), maka pedagang juga sungkan memberikan harga tinggi. Jadi faktor bahasa mau tak mau terkadang berpengaruh saat bertransaksi," ujarnya.
4. Jangan memaksakan diri
Pembeli tak perlu ngoyo atau memaksakan diri untuk mendapatkan harga terbaik versinya. Sebab, ada banyak pilihan di Pasar Beringharjo. "Jangan terlalu ngebet saat berbelanja. Tetap santai ketika memilih karena banyak pilihan dan pedagang yang bisa dikunjungi," ujarnya.
Baca juga: 5 Jurus Berburu Barang Antik di Pasar Senthir, Yogyakarta
5. Boronglah
Pengunjung yang membeli barang dalam jumlah lebih banyak biasanya akan mendapat potongan harga dari pedagang. Sebab di momen-momen liburan atau padat kunjungan, perputaran barang yang cepat menjadi impian pedagang.