Ada Cokelat Rasa Rendang dan Garam Vulkanik dari Yogyakarta

Selasa, 30 April 2019 12:12 WIB

Ilustrasi cokelat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menikmati cokelat tak melulu merasakan sensasi manis dan pahit. Variasi rasa yang ditambahkan pun bisa selain kacang mete, kacang kenari, karamel. Pendiri Chocolate Monggo, Thierry Detournay mengenalkan cokelat yang bercampur aneka rempah-rempah di dapur.

Baca: Cokelat Monggo, Cerita Orang Belgia Kangen Cokelat di Yogyakarta

"Ada nuansa Eropa dan Nusantara," kata Thierry Detournay di showroom dan pabrik Cokelat Monggo di Kotagede, Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2019. Untuk rasa Eropa di antaranya cokelat marzipan, karamel, praline, juga mint.

Adapun cokelat dengan cita rasa Nusantara, seperti cokelat jahe, cabai, rendang, pala, kayu manis, hingga aneka rasa buah-buahan, yaitu stroberi, manga, durian. Tak ketinggalan rasa Asia, seperti yang lagi tren, rasa teh hijau.

Ada juga cokelat dengan sensasi rasa baru, yakni volcanic salt chocolate yang mengandung garam vulkanik dari pegunungan di Jawa Timur. "Kami terus membuat variasi rasa baru dalam cokelat," kata Thierry Detournay.

Advertising
Advertising

Sejak berdiri pada 2005, Cokelat Monggo memiliki 50 variasi rasa. Dari puluhan rasa itu, pelanggan lebih banyak menyukai cokelat praline, yakni cokelat yang dibuat dari kombinasi kacang mete dan hazelnut.

Suasana showroom Cokelat Monggo di Kampung Ndalem, Kotagede, Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Thierry Detournay mengambil bahan baku cokelat dari para petani kakao di sejumlah daerah, seperti Gunungkidul, Kulon Progo, dan Sulawesi Utara. Pasokan cokelat itu, menurut dia, belum mencukupi. Musababnya, produk cokelat untuk level premium memiliki komposisi cokelat yang lebih banyak, meliputi 58 persen, 69 persen, dan 77 persen white chocolate, milk chocolate, dan dark chocolate. "Jadi kami butuh biji cokelat yang banyak. Setidaknya untuk memproduksi tujuh ton cokelat per bulan," kata dia.

Selama ini, mayoritas biji kakao diambil dari Sulawesi Utara. Lambat laun, Thierry Detournay memaksimalkan kerja sama dengan petani sekitarnya, seperti Gunungkidul dan Kulon Progo. Mengingat pohon kakao tumbuh di dataran di atas 300-400 meter di atas permukaan laut.

Baca juga: Cara Diet Kantong Plastik ala Perusahaan Cokelat Asal Yogyakarta

Thierry Detournay kerap menghadapi persoalan karena biji-biji kakao yang dibeli dari para petani lokal belum memenuhi standar. Sebab, sebagian besar petani enggan melakukan proses fermentasi pada produknya. Fermentasi adalah proses kimia untuk menghasilkan lemak murni dari biji kakao. "Petani enggak mau repot. Maunya setelah biji kering lalu dijual," kata Thierry.

Kakao yang sudah kering setelah dijemur di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan, 8 Mei 2015. REUTERS/Yusuf Ahmad

Di sisi lain, biji kakao yang dijual tanpa fermentasi memang ada pasarnya, seperti untuk bahan pembuatan kosmetika maupun bubuk cokelat. Hanya saja, biji kakao yang dijual tanpa fermentasi dihargai lebih murah ketimbang fermentasi.

Untuk perbadingan, dalam 1 hektar lahan yang menghasilkan 500 kilogram biji kakao kering, maka harga jual kakao kering Rp 20 ribu per kilogram. Sedangkan kakao hasil fermentasi mencapai Rp 35 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram.

Berita terkait

Viral Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Rp9 Juta, Bea Cukai: Ada Tas Chanel-nya

7 jam lalu

Viral Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Rp9 Juta, Bea Cukai: Ada Tas Chanel-nya

Sebuah unggahan video Tiktok tentang cokelat dari luar negeri senilai Rp1 juta dikenakan bea masuk Rp9 juta viral, ini penjelasan Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

10 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

11 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

18 jam lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

21 jam lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

1 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

2 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

3 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya