Meski Minoritas, Nyepi di Plakat Tinggi Serasa di Bali

Rabu, 6 Maret 2019 19:39 WIB

Umat Hindu mengikuti upacara Melasti di Pantai Saoka Kota Sorong, Papua Barat, Senin 4 Maret 2019. Umat Hindu di Sorong melakukan upacara Melasti yang bertujuan untuk penyucian diri sebelum memasuki Hari Raya Nyepi pada 7 Maret 2019. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

TEMPO.CO, Palembang - Meskipun bukan mayoritas namun warga asal Bali dan keturunannya dapat melaksanakan nyepi lebih khidmat berkat partisipasi warga dan jiron tetangga di mana pun mereka tinggal.

Baca juga: Libur Nyepi di Bali, 1196 Wisman Pindah ke Gili Trawangan

Potret ini tampak jelas menjelang perayaan Nyepi di desa Plakat Tinggi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Perayaan Hari Nyepi yang akan dilaksanakan pada Kamis besok sudah disambut suka cita umat Hindu di dunia, tak terkecuali umat Hindu yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Kepala bagian Humas Pemkab Muba Hariyandi Sinulingga mengatakan di daerahnya cukup banyak warga yang merayakan nyepi. Khususnya di Kampung Bali Desa Sukamaju (SP5) Kecamatan Plakat Tinggi, kalau berkunjung ketika jelang perayaan hari Nyepi pengunjung serasa berada di Bali.

Hal ini pula yang menarik minat Tim Jelajah Muba yang terdiri dari Admin Serasan Sekate (ASESE) dan Komunitas Fotografi Indonesia (KFI) yang di support berkunjung ke Plakat Tinggi, Senin lalu. Dua komunitas ini katanya sebagian besar beranggotakan generasi millenial yang mengupas tradisi umat Hindu saat menyambut perayaan hari Nyepi. "Banyak yang bilang kita serasa berada di Bali kalau jelang Nyepi seperti sekarang ini," kata Hariyandi, Rabu, 6 Maret 2019.

Ketua Adat Umat Hindu Kampung Bali Desa Sukamaju Plakat Tinggi, Jro Wayan Jenek menjelaskan saat Nyepi, umat Hindu tidak akan melakukan aktivitas apa pun. Menurutnya semua tempat bekerja ditutup kecuali rumah sakit. Dikatakan, sebelum melaksanakan perayaan hari raya Nyepi, umat Hindu biasanya melakukan Upacara Melasti yakni upacara penyucian yang dilakukan 2-3 hari sebelum Hari Raya Nyepi. "Umat Hindu akan pergi menuju sumber air (tirta) seperti danau atau laut secara berkelompok," katanya.

Selain itu ada juga rombongan dengan membawa perangkat peribadahan seperti pratima atau simbol Dewa yang digunakan untuk memuja Sanghyang Widhi Wasa, pralingga dan arca untuk disucikan. Lanjutnya, setiap kelompok berjalan membawa sesaji ( persembahan) yang merupakan bagian dari upacara melasti ini. Saat proses upacara melasti dimulai, semua perangkat peribadahan diletakkan di sebuah meja yang sebelumnya sudah disiapkan, dan upacara ini dipimpin oleh seorang pemuka agama.

Sementara itu, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin menuturkan, pada saat perayaan Nyepi nanti di Kabupaten Musi Banyuasin ada beberapa Kecamatan yang terdapat umat Hindu yakni diantaranya di Kecamatan Lalan, Bayung Lencir, Sungai Lilin, Babat Supat, Keluang dan Plakat Tinggi.

Umat Hindu yang berada di Muba sebagian besar berasal dari program transmigrasi dari Pulau Bali pada awal 1980 an. Meskipun begitu, mereka tetap mempertahankan tradisi asal mereka terutama yang berkaitan dengan ritual Nyepi. "Ini hebatnya saudara kita ini yang masih mempertahankan tradisi," kata Dodi.

Baca juga: Sambut Nyepi, Umat Hindu Yogyakarta Siapkan Serangkaian Prosesi

Berita terkait

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

12 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

29 hari lalu

Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946/2024 membagikan ribuan paket "Bhoga Sevanam" kepada umat Islam yang berpuasa.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Apriyadi Tuntaskan Pengalihan Listrik MEP ke PLN

32 hari lalu

Pj Bupati Apriyadi Tuntaskan Pengalihan Listrik MEP ke PLN

Perjuangan berat pengalihan listrik PT MEP ke PLN di Muba oleh Penjabat Bupati Apriyadi Mahmud bersama jajaran akhirnya berbuah manis.

Baca Selengkapnya

Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial, Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten

37 hari lalu

Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial, Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten

Panitia Nyepi Nasional bersama Panitia Daerah gelar bakti sosial di Candi Kedulan Klaten dan lakukan Saka Yoga Festival.

Baca Selengkapnya

Kurangi Kemiskinan dengan Program Bantu Umak

42 hari lalu

Kurangi Kemiskinan dengan Program Bantu Umak

Angka kemiskinan turun menjadi 0,9 persen dari 4,7 persen. Masyarakat miskin mendapat bantuan Rp650 ribu periode Januari-Februari.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Apriyadi Bikin Gebrakan, Seluruh Desa di Muba akan Dialiri Listrik

50 hari lalu

Pj Bupati Apriyadi Bikin Gebrakan, Seluruh Desa di Muba akan Dialiri Listrik

Ditargetkan 100 persen Desa di Muba bisa mendapatkan aliran listrik dari PLN di tahun 2024

Baca Selengkapnya

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

54 hari lalu

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.

Baca Selengkapnya

Libur Nyepi dan Awal Ramadan, Konsumsi BBM Pertamax di Jateng-DIY Naik 10 Persen

55 hari lalu

Libur Nyepi dan Awal Ramadan, Konsumsi BBM Pertamax di Jateng-DIY Naik 10 Persen

Kenaikan konsumsi BBM itu lebih tinggi dari prediksi sebelumnya yang hanya berkisar 9 persen.

Baca Selengkapnya

Ramadan dan Nyepi Berbarengan, Pesan Damai Kapolri untuk Masyarakat

57 hari lalu

Ramadan dan Nyepi Berbarengan, Pesan Damai Kapolri untuk Masyarakat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak masyarakat memperkokoh toleransi dan persatuan di momen Hari Raya Nyepi dan Ramadan

Baca Selengkapnya

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

57 hari lalu

Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya