Liburan Literatif, Membaca Naskah Kuno Mahabarata di Yogyakarta

Senin, 24 Desember 2018 11:16 WIB

Naskah kuno yang sedang di Laminasi dengan pelapis khusus agar tidak rusak, Jumat (24/2). Sebanyak 145 naskah kuno koleksi musium dan Badan Perpustakaan & Arsip Daerah Jawa Barat dari abad 17 dan 18 dilapis ulang akibat kondisinya yang mulai lapuk. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah salinan naskah kuno Udyogaparwa yang mengungkap diplomasi Pandawa dan Kurawa dalam peperangan Bharatayudha disimpan di Perpustakaan Artati Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta. Ini bisa menjadi alternatif mengisi liburan dengan kegiatan literatif.

Naskah beraksara dan berbahasa Jawa Kuno itu disalin seorang filolog dari Belanda, Zoetmulder dalam kertas HVS. Zoetmulder adalah penyusun kamus Jawa Kuno-Indonesia. “Tak hanya di Universitaas Sanata Dharma. Naskah itu juga tersebar di berbagai lokasi berbeda,” kata salah satu pendiri Komunitas Jagongan Naskah (Jangkah), Taufiq Hakim, Ahad, 23 Desember 2018.

Jangkah beranggotakan para filolog milenial yang berfokus mengkaji naskah-naskah kuno Nusantara. Mereka bermarkas di Pura Pakualaman Yogyakarta.

Naskah asli Udyogaparwa yang ditulis dengan aksara dan bahasa Jawa Kuno pada lembar-lembar lontar juga diketahui disimpan di Gedong Kirtya di Bali. Naskah Udyogaparwa adalah naskah kelima dari 18 naskah yang mengisahkan Mahabharata.

Taufiq melanjutkan ada sembilan naskah dari total 18 naskah Mahabarata disimpan di Gedong Kirtya. Selain Udyogaparwa, naskah yang disimpan di sana meliputi Adiparwa, Sabhaparwa, Wirataparwa, Bhismaparwa, Asramawasaparwa, Mosalaparwa, Prasthanikaparwa, dan Swargarohanaparwa. “Parwa-parwa (naskah) yang lain belum diketahui lokasinya,” kata Taufiq.Naskah kuno yang terbuat dari daun lontar berbahasa Jawa kuno dan huruf cacarakan tentang Nabi Yusuf di pamerkan dan dirawat di Museum Sri Baduga, Bandung, Jawa Barat, 3 Juli 2015. TEMPO/Prima Mulia

Advertising
Advertising

Khusus naskah Udyogaparwa telah didiskusikan akhir pekan lalu, 22 Desember 2018 dengan menghadirkan Dosen Bahasa dan Sastra Jawa Kuno Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Yosephin Apriastuti Rahayu di Gedong Danawara Puro Pakualaman.

“Yang didiskusikan adalah naskah salinan (HVS) yang belum diketahui sumber salinannya. Dari Bali atau bukan,” kata Taufiq.

Mengingat naskah-naskah kuno tersebut juga ditemukan tersebar di beberapa negara. Yosephin menerangkan naskah tersebut juga disimpan di Universitas Leiden di Belanda. Naskah itu merupakan koleksi peneliti Van der Tuuk yang disalin oleh Zoetmulder.

Naskah kuno lainnya juga disimpan di Inggris, Jerman, dan kemungkinan di Perancis. Bahkan selain di Gedong Kirtya, salinan naskah-naskah kuno tersebut juga banyak ditemukan di rumah-rumah penduduk di Bali. “Karena dulu ada tradisi penyalinan naskah, terutama oleh peneliti asing,” kata Yosephin yang akrab disapa Simbok itu.

Ada yang menyalin dari koleksi penduduk kemudian dibawa ke negeri asalnya. Ada pula yang menyalin untuk keperluan penelitian sendiri.

Naskah kuno Udyogaparwa merupakan karya sastra yang ditulis pada akhir abad 10 Masehi pada era pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh (991-1016) M dari Kadiri (Kediri). Naskah itu disalin dari India oleh Brahmana Jawa yang diutus oleh Raja Dharmawangsa.

Saat itu, teknologi maritim Kerajaan Kadiri sudah maju. Para Brahmana dikirim ke India untuk sekolah. Ada juga yang bahkan menjadi penasihat raja. “Jadi tradisi penyalinan naskah sejak zaman Kerajaan Kadiri. Itu turun-temurun,” imbuh Taufiq.

PITO AGUSTIN RUDIANA (Yogyakarta)

Berita terkait

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

11 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

3 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

3 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

4 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

4 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya