Ada Pentas Ketoprak Peringati Hari Toleransi di Yogyakarta

Jumat, 16 November 2018 16:30 WIB

Salah satu fragmen pada pertunjukan kelompok ketoprak Tobong Kelana Bhakti Budaya asal Yogyakarta saat pentas di desa Blimbing, Kalirejo, Boyolali, Jawa Tengah, 4 Desember 2015. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta, Peringatan Hari Toleransi se dunia di Yogya kali ini bakal diramaikan salah satunya dengan pentas Ketoprak Koalisi Tiga Negeri yang digelar di Sendangagung Minggir Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Sabtu 17 November 2018 jam 19.00 WIB.

Dalam pementasan ketoprak itu ada sederet pemain kawakan ikut meriahkan pentas antara lain Yu Beruk, Rio Srundeng, Dalijo, Novi Kalur, Rini Widyastuti, Bayu Saptomo, Suradali, Panut, Slamet HS, Tuminten, Oky Suryo, Ketel Mardiyanto, hingga Bagong Trisgunanto.

Ketua Pelaksana Kegiatan Widihasto Wasana Putra menuturkan pentas ini digelar dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus ketidakadilan, kekerasan, diskriminasi, dan marginalisasi di banyak negara.

"Padahal, keragaman agama, bahasa, budaya, dan etnis dunia kita bukanlah dalih untuk konflik, tapi sebagai pelengkap yang memperkaya kita semua," ujarnya. Hasto menambahkan tema utama yang diangkat dalam pentas ini "Memperkokoh Persatuan Dengan Toleransi Dalam kebhinekaan".

Baca: Nostalgia, Ini 4 Jajanan Pasar Legi Kota Gede, Jogja

Advertising
Advertising

Pentas ketoprak besutan sutradara Nano Asmorodono itu mengisahkan tentang awal kegusaran Sang Prabu Suryo Bawono atas mimpi yang aneh. Melalui bantuan sebuah kaca benggala milik seorang Bedande Proyadek di Pulau Dewata Bali terlihat bahwa akan meletus huru hara di negeri Bantalaharjo yang menelan banyak korban nyawa serta harta benda.

Namun semua itu bisa diatasi apabila Sang Prabu dapat menemukan Gelatik Kuning. Di dalam kaca benggala terlihat Glatik Kuning adalah jejaka yang tampan rupawan.

Ketut Wayan, putri Bedande Proyadek melihat ketampanan Glatik kuning hatinya tersengat ingin memilikinya. Lalu dengan cara diam-diam menyuruh Ketut dan Made untuk mencari Glatik Kuning tersebut.

Di dalam kraton Bantalaharjo sendiri sedang heboh hilangnya Putri Maharani. Putri semata wayang Sang Prabu Suryo Bawono. Singkat cerita Glatik Kuning jenaka dari padepokan dapat ditemukan dan dibawa ke pulau Bali. Tapi Bedande Proyadek menolak keinginan putrinya menjadi pendamping hidup Glatik kuning alias Joko Pamungkas karena berbeda suku dan keyakinan.

Baca Juga: PT KAI Luncurkan Komuter Jateng-DIY, Berwisata Kian Mudah

Dalam pentas yang menggandeng Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi dan Informatika Kemkominfo RI serta Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia DPD RI itu, Hasto berharap bisa makin menularkan nilai-nilai positif toleransi pada khalayak di era digitial yang kian cepat arus informasinya ini.

Adapun anggota DPD RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas menuturkan ia mengapresiasi digelarnya ketoprak yang mengusung dan menyebarkan nilai toleransi itu. "Pentas seni tradisi ketoprak selain sarana hiburan bagi masyarakat juga metode efektif untuk mengedukasi masyarakat mengenai arti penting menjaga persatuan dengan mengedepankan sikap toleransi dengan sesama umat manusia," ujarnya.

Terlebih, ujar Hemas, bangsa Indonesia terdiri dari beragam aneka suku, etnis, budaya dan adat istiadat. "Melalui pentas diharapkan kesadaran publik untuk terus menjaga sikap hormat menghormati dalam perbedaan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

7 jam lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

2 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

13 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

17 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

20 hari lalu

Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

20 hari lalu

Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi aksi nuthuk harga dengan membuka kanal aduan melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

25 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

38 hari lalu

Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

Yogyakarta memiliki empat jalur yang utama sedangkan jalur alternatif ada tujuh, bisa digunakan pemudik saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

44 hari lalu

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

Sejumlah restoran serta kedai kopi di Jakarta dan sekitarnya menyuguhkan tema ala Yogyakarta untuk nostalgia. Menu mirip kuliner di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

53 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya