TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepadatan arus lalu lintas tak berhenti selama libur Lebaran 2024 di Yogyakarta. Jalanan di kawasan perkotaan hingga destinasi-destinasi wisata, terutama periode 11- 15 April, tampak terus-menerus dipadati kendaraan wisatawan dari berbagai daerah.
Namun di balik kepadatan lalu lintas yang tiada henti itu, Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) justru mencatat suatu anomali. Mereka menemukan justru jumlah kendaraan yang keluar dari Yogyakarta lebih tinggi dibanding kendaraan yang masuk.
Temuan ini terutama pada periode 3 hingga 15 April 2024. Total jumlah kendaraan masuk di Yogyakarta termonitor sebanyak 924 ribu lebih sedangkan yang keluar Yogyakarta mencapai 1 juta lebih kendaraan.
"Arus kendaraan keluar Yogyakarta yang tertinggi terjadi pada Jumat dan Minggu (12 dan 14 April), per harinya lebih dari 100 ribu kendaraan," kata Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti pada Selasa, 16 April 2024.
Data kendaraan keluar masuk tersebut diperoleh dari perhitungan sistem digital Area Traffic Control System (ATCS) dan pantauan di empat jalur utama perbatasan Yogyakarta, yaitu area Tempel, Prambanan, Wates, dan Piyungan.
"Makanya ini agak anomali (situasi kepadatan yang terjadi dan kondisi keluar masuk kendaraan)," kata Made. "Ada lebih banyak kendaraan yang keluar (dari Yogyakarta), tapi ini perhitungannya hanya dari kendaraan yang melintas jalur utama," kata dia.
Made menuturkan, pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif. "Yang masuk lewat jalur-jalur alternatif ini yang belum bisa terdata," kata dia. "Jadi memang sepekan ini kawasan Yogyakarta tampak padat luar biasa, tapi bukan macet, masih bisa terkendali," kata dia.
Jumlah kendaraan tak sesuai perkiraan
Saat disinggung soal prediksi Kementerian Perhubungan bahwa kendaraan yang masuk ke DIY saat libur Lebaran sejumlah 11,7 juta unit, menurut Made angka itu kemungkinan besar tidak tercapai.
"Data yang kami kumpulkan selama periode libur Lebaran jika diakumulasi mungkin tidak sampai (11,7 juta kendaraan). Berbeda dengan data pasti seperti di terminal, bandara, stasiun itu bisa pasti jumlahnya, namun kalau data perjalanan dengan kendaraan pribadi yang bisa kami hitung kan hanya di jalur utama," kata dia.
Adapun Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan mengatakan meskipun jalanan utama di perkotaan Yogyakarta tampak padat saat libur Lebaran, menurutnya bukan berarti macet total hingga berjam jam.
"Walaupun situasinya ramai sekali, sekian juta kendaraan yang masuk ke Yogya, mereka itu (merasakan) berhenti (kendaraannya) tak sampai 30 menit, maksimal tiga sampai 10 menit saja," kata Suwondo Selasa.
Kepadatan arus itu, kata Suwondo, lebih terpusat di jalanan Kota Yogyakarta seperti seputaran Malioboro dan Titik Nol Kilometer.
Pilihan Editor: Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan