Ini Perbedaan Turis Milenial Indonesia dengan Negara-negara Lain

Reporter

Tempo.co

Minggu, 21 Oktober 2018 06:25 WIB

Ilustrasi traveling bersama teman.

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Focus Group Discusstion (FGD) Millennial Tourism yang berlangsung di Jakarta, Kamis , 18/10, Rhenald Kasali mengatakan ciri utama turis milenial adalah mereka mampu melakukan dirupsi (disruption) ekonomi pariwisata.

“Turis milenial (millenials) mampu membuat dirupsi di pariwisata dengan menggunakan teknologi, sehingga membuat cara-cara lama tidak dipakai lagi. Milinial dan teknologinya bisa menyebabkan harga tidak naik meskipun rupiah turun,” kata Rhenald Kasali.

Dia menegaskan turis milenial tiap negara memiliki kekhasan yang dilatarbelakangai oleh budaya dan lingkungan. Berikut cicir-ciri turis milenial tiap negara menurut Rhenald Kasali.

1. Turis milenial Amerika Serikat

Mereka memiliki moto work hard play hard . Jadi mereka lebih suka mengumpulkan uang demi liburan yang berkualitas.

Advertising
Advertising

2. Turis milenial Eropa

Turis Eropa dikenal memiliki budget conscious sehingga bisa 3 kali traveling dalam setahun. “Mereka juga lebih menyukai personal guide.”

3. Turis milenial Asia

Wisatawan milenial setahun traveling maksimal 2 kali dengan jarak kurang dari 4 jam dan menggunaan paket tour standar.

4. Turis milenial China

Pelancong China dikenal mempunyai pengeluaran besar saat traveling . Mereka menggunakan paket tour dan lebih suka mencari destinasi populer. “Selera wisatawan milenial China terjadi peningkatan khususnya dalam menggunakan hotel berbintang dari bintang tiga ke bintang 4,” kata Rhenald Kasali.

5. Turis milenial India

Orang India lebih suka traveling dengan bujet paket tour dan family trip. “Wisatawan India agak pelit terutama dalam bayaran dan ngasih tip wisata,” katanya.

6. Turis milenial Indonesia

Wisatawan milenial Indonesia dominan memilih traveling di dalam negeri atau domestik ataupun destinasi di kawasan Asia Tenggara. "Destinasi di dalam region yang anti-mainstream sangat disukai wisatawan melinial Indonesia,” papar Ronald Kasali.

Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, tahun 2019 lebih dari 50 persen dari tiap pasar pariwisata Indonesia sudah merupakan milenial. “Wisatawan milenial akan terus tumbuh dan menjadi pasar utama,” kata Rizki Handayani.

Berita terkait

Tren Milenial Melancong ke Luar Negeri Naik sebab Story di Medsos

22 Februari 2019

Tren Milenial Melancong ke Luar Negeri Naik sebab Story di Medsos

Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) mencatat kalangan milenial mulai meminati perjalanan jarak pendek baik secara berkelompok

Baca Selengkapnya

Mulai 2019, Turis Milenial akan Mendominasi Pasar Wisata Dunia

20 Oktober 2018

Mulai 2019, Turis Milenial akan Mendominasi Pasar Wisata Dunia

Wisatawan atau turis milenial diperkirakan akan mendominasi pasar wisata dunia dan mereka akan meninggalkan cara berwisata lama.

Baca Selengkapnya