Ini Dua Museum Mi yang Asyik Disinggahi di Yokohama

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 Agustus 2018 10:05 WIB

Seorang pengunjung tengah mencermati sejarah dari cup noodle di Cup Noodles Museum, Yokohama, Jepang. Tempo/Rita Nariswari

TEMPO.CO, Jakarta - Bila berada di Tokyo, Jepang, dan ingin menengok kota lain dalam waktu pendek, Yokohama bisa menjadi pilihan. Jaraknya hanya sekitar 40 kilometer. Dan bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar 30 menit. Tak hanya pemandangan khas pelabuhan dan laut yang bisa dinikmati, tapi ada dua museum khusus tentang mi yang juga menarik untuk disinggahi. Keduanya adalah Cup Noodles Museum dan Shinyokohama Raumen Museum.

1. Cups Noodles Museum
Didirikan oleh perusahaan mi instan ramen Nissin Food , perusahaan mi instan yang beroperasi sejak 1958 ini sangat interaktif. Tak hanya mengenal perjalanan berbagai jenis cup noodles tapi juga pengunjung bisa belajar membuatnya.

Di akhirnya sesi setelah mengelilingi museum, pengunjung diajak untuk meramu cup noodles. Ada berbagai bahan, Anda bisa memadukan bahan-bahan, hingga tercipta rasa baru.

Museum buka pada pukul 11.00 hingga pukul 18.000 waktu setempat. Pengunjung terakhir diizinkan masuk pada pukul 17.00. Tiket masuk per orang 500 yen, termasuk ambil bagian dalam membuat cup noodles.

Bagi yang senang berfoto, ada beberapa ruang 3 dimensi. Serta ada berbagai kreasi seni yang erat hubungannya dengan mi. Ada pula area untuk mencicipi aneka mi yang ditata serasa di warung kaki lima yang khas Asia.

Advertising
Advertising

Museum ini bisa dicapai dalam 10 menit berjalan kaki dari stasiun Minato Mirai dan Sakuragicho.

Suasana di lantai bawah dari Shinyokohama Raumen Museum di Yokohama, Jepang yang ditata seperti kawasan kota tua Shitamaci di Tokyo pada 1958. Tempo/Rita Nariswari

2. Shinyokohama Raumen Museum
Dari bagian luar, tak menunjukkan adanya hal unik di dalam museum ini. Namun ketika masuk, setelah di lantai satu diperkenalkan tentang sejarah ramen, pengunjung bisa turun ke lantai dasar. Di sini lah pengunjung pasti dibikin tercengang. Karena benar-benar seperti dibawa ke masa lalu. Ruangan ditata seperti kawasan kota tua Shitamaci di Tokyo pada 1958. Ada sembilan rumah makan kecil ramen pun berjajar di sisi kiri dan kanan.

Rumah makan menyuguhkan jenis ramen khas dari berbagai daerah di Jepang. Aksen lawas benar-benar kental, termasuk mesin untuk memesan dan membayar menu pun merupakan produk jadul. Vending machine tersebut dipasang di depan setiap rumah makan. Suasananya benar-benar di kawasan kuliner, ada penjual mainan anak-anak jadul juga di bagian tengah. Umumnya turis pun tumplek di sini. Ada yang memesan ramen, ada juga yang sekadar menikmati suasana.

Baca Juga:

Menengok Koleksi Kereta Masa Lalu di Jepang

Makin Banyak Turis Indonesia ke Jepang, Ini yang Dicari

Museum yang satu ini bisa dicapai dalam waktu 10 menit dengan berjalan kaki dari stasiun Shin Yokohama. Terbuka untuk umum antara pukul 11.00-22.00 waktu setempat. Harga tiket masuk senilai 310 yen per orang. Harga tersebut tentunya belum termasuk suguhan ramen atau belanja ramen instan yang ada di dalam.

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

9 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

19 jam lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

20 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya