Beberapa Kapal Dikerahkan Evakuasi Wisatawan dari Gili Trawangan

Senin, 6 Agustus 2018 15:30 WIB

Ribuan wisatawan asing mengantre di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, Senin, 6 Agustus 2018. Mereka bermaksud meninggalkan kawasan wisata itu setelah gempa mengguncang Lombok hari Minggu. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta -Proses evakuasi terhadap ribuan wisatawan di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, terus dilakukan dengan menggunakan beberapa kapal. "Saya sudah berkoordinasi intens dengan Menhub (Menteri Perhubungan) Budi Karya Sumadi. Pagi tadi sudah dibantu Kemenhub memindahkan wisman dari Gili-gili itu sekitar 1000 orang. Masih ada banyak yang tertinggal di sana," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Tempo melalui pesan pendek yang dikirim pada Senin siang, 6 Agustus 2018.

Sejak pagi, antrean ribuan wisatawan asing terjadi di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, menunggu kapal yang akan mengevakuasi mereka ke daratan Lombok. Sebuah foto wisatawan asing (wisman) yang tengah memadati tepi pantai dikirim oleh warga Gili Trawangan bernama Montana melalui pesan pendek. Warga lain, Nyoman Febri, memberi keterangan bahwa wisatawan hendak meninggalkan kawasan pulau wisata itu setelah semalam mengungsi ke atas bukit.

Baca juga: Gempa Lombok, Turis Cari Kendaraan Apa Saja untuk Tinggalkan Gili Matra

Wisatawan akan dievakuasi menggunakan KMP Dharma Rucitra 3 dengan kapasitas penumpang 326 orang. Kapal itu memiliki luas cardeck 685 meter persegi. Kapal sudah berangkat dari Padangbai pukul 08.10 WITAdengan sistem pelayaran ekstra trip. Kapal ini diperkirakan telah tiba di Pelabuhan Lembar, Lombok, pukul 12.30 WITA.

"Satu lagi, Kapal Dharma Kencana 3 dengan luas cardeck 560 meter persegi berkapasitas 310 penumpang, yang sedikit lebih kecil dari KMP Dharama Rucitra, juga sedang merapat ke Gili Gili," tutur Arief.

Selain dua kapal milik swasta ini, wisatawan juga akan dievakuasi menggunakan kapal milik PT Pelni. Perusahaan tersebut dikabarkan sedang mengirimkan kapal bantuan ke Pelabuhan Lembar. Kapal lain yang sedang menuju Lembar adalah KM Binaiya. "Tripnya, dari Lombok menuju Pelabuhan Benoa Bali. Kami sudah menghubungi Ketua Asita Bali untuk koordinasi selanjutnya," ujar Arief.

Arief menekankan, Kementerian Pariwisata berfokus membantu pelayanan evakuasi wisatawan, baik dari laut, udara, maupun darat. Adapun dari akses udara, pemerintah akan berkolaborasi dengan maskapai penerbangan, Airorts, dan Airnav (Authority).

Maskapai Garuda Indonesia menyatakan kesediaannya menyiapkan ekstra penerbangan untuk kendaraan wisatawan yang akan meninggalkan Lombok. "Garuda Indonesia sudah change wider aircraft untuk dua penerbangan hari ini, 6 Agustus 2018, dan extra 1 flight, langsung terisi penuh," kata Arief. Sistem pemesanan penerbangan ekstra dari Garuda Indonesia ini dilakukan secara daring.

Sedangkan langkah menambah penerbangan ekstra lainnya sedang dikoordinasikan dengan pihak kepala bandara setempat. "Pukul 14.40 tadi masih tersedia 40 seats flight ke Denpasar," kata Arief.

Kementerian Pariwisata mendata, Direktur Jenderal Perhubungan laut telah mengerahkan enam kapal untuk proses evakuasi. Sampai berita ini ditulis 358 wisatawan telah berhasil dievakuasi.

Sebanyak 208 orang merupakan wisman dan 150 lainnya adalah wisnus. Proses evakuasi terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama, kapal telah mengangkut 49 WNA dan 12 WNI. Adapun tahap kedua, 19 WNA dan 58 WNI telah tertangani, dan tahap ketiga, 16 WNI dan 74 WNA sudah berhasil dievakuasi.

Proses evakuasi lainnya, yakni yang menggunakan boat KPLP, berhasil mengangkut 6 WNA dan 64 WNI. Sedangkan evakuasi menggunakan boat swasta berhasil membawa 60 WNA.

Kepala Biro Komunikasi Public sekaligus Kepala Tim Crisis Center Guntur Sakti mengkonfirmasi akan terbang ke Lombok hari ini untuk menangani wisatawan. Tim Crisis Center memiliki dua tugas, yakni memutakhirkan informasi dan menjamin penyediaan akomodasi hingga transportasi untuk wisman yang terimbas gempa. "Saya dan tim akan berkolaborasi dengan Disparbud san Poltekpar setempat," kata Guntur saat dihubungi melalui telepon.

Sebelumnya, gempa bumi dengan kekuatan 7 skala Richter kembali mengguncang Lombok pada Minggu, 5 Agustus 2018. BMKG melaporkan, gempa tersebut berpusat di kedalaman pada kedalaman 15 kilometer. Pusat gempa berada di 18 kilometer barat laut Lombok Timur.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

20 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

1 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

5 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

5 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

6 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

6 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

6 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

6 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya