Nase Ramoy Kuliner Usus Sapi ala Pamekasan, Berani Coba?

Reporter

Tempo.co

Kamis, 26 Juli 2018 11:17 WIB

Jeroan sapi dimasak di Warung barokah tempat berjualan Nase Ramoy, nasi campur dengan olahan dari berbagai jerohan sapi di jalan Pintu Gerbang, Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Doyan jeroan sapi? Bila berada di Kabupaten Pamekasan, Madura, cobalah kuliner nase ramoy. Staf hotel, tempat saya menginap di Pamekasan mendorong saya mencoba sajian khas ini.

Menurut dia, tak hanya masyarakat umum yang doyan. Para pejabat dan anggota dewan di Kabupaten Pamekasan pun kalau sarapan dengan nase atau nasi ramoy. Apalagi meski mulai buka sejak pukul 05.30, warung baru tutup pukul 20.00, jadi tak harus datang di pagi hari. Bisa juga saat makan siang atau malam.

Warung Barokah nama warung yang menjajakan nase ramoy memiliki beberapa cabang. Kebetulan saya berada tak jauh dari Pasar Batik Tradisional atau Pasar 17 Agustus yang tak jauh dari Warung Barokah di Jalan Pintu Gerbang nomor 130 A, jadi ke sini lah saya melangkah.

Ramoy ternyata nama orang yang memulai usaha warung ini pada 1960. Saat ini, olahan jeroan sapi dan menu lainnya dimasak oleh Hajah Aisyah, 60 tahun. Saya bertemu dengan menantunya Nabila, 35 tahun, yang bertugas melayani para pembeli. Dapur berada tepat di belakang warung, di sana saya temukan satu panci olahan usus dengan kuah kemerahan.

Baca Juga:

Advertising
Advertising

Sate Lalat Kuliner Khas Pamekasan, Kecil-kecil Tetap Terasa Ayamnya

3 Menu Serba Bebek di Bangkalan Madura

Siang itu dua angku panjang yang ada di warung terisi penuh, saya pun menunggu sejenak, hingga ada dua orang beranjak. Aroma khas menggoda tiba-tiba tercium. Ternyata berasal dari olahan usus sapi yang menjadi menu khas di warung ini. Jeroan sapi itu diolah di atas tungku kayu, inilah yang memicu munculnya aroma sedap dan masakan terasa lebih enak.

Warung barokah tempat berjualan Nase Ramoy, nasi campur dengan olahan dari berbagai jerohan sapi di jalan Pintu Gerbang Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Tempo/Rully Kesuma

Pantas bila kebanyakan kaum pria di sekeliling saya begitu lahap menyuap nasi usus. Selain usus, ada pilihan menu lain, seperti otak goreng, babat, ayam goreng, telur pindang, serta olahan dari sapi lainnya.

Nasi usus hanya dipatok Rp 5.000, sedangkan nasi usus plus otak goreng Rp 10 ribu. Harga tergantung lauk yang dipilih. Tiga lauk bisa dihargai sekitar Rp 15 ribu. Kuliner murah dan mengenyangkan tentunya.

Untuk paduannya ada kecap dengan irisan cabai rawit plus bihun. Uniknya di warteg ala Madura ini, minuman yang disediakan berupa air putih hangat dengan rasa jahe, dan disiapkan dalam gelas kaleng jadul. Menurut Nabila, disediakan jenis air ini untuk menghilangkan lemak yang menempel di bibir dan lidah.

RITA NARISWARI

Berita terkait

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

3 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

9 jam lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

6 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

6 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

7 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

9 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

14 hari lalu

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

Kedua pencuri motor itu mengaku sudah beberapa kali membobol kos-kosan sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Baca Selengkapnya

Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

17 hari lalu

Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

Petasan yang hendak dibawa ke rumah calon mempelai wanita tersebut meledak hingga menghancurkan rumah dan menewaskan seorang kerabat.

Baca Selengkapnya

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

18 hari lalu

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

18 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya