Ribuan Orang Datangi Museum Sejarah Hari Lebaran, Ini Alasannya
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rita Nariswari
Jumat, 15 Juni 2018 17:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Museum Sejarah Jakarta di kawasan Kota Tua, Jakarta Pusat, menjadi destinasi favorit pelancong pada hari H Lebaran. Terbukti, baru satu jam dibuka, museum yang letaknya tak jauh dari pintu masuk Kota Tua ini langsung ramai diburu pengunjung.
“Kami baru buka jam 13.00 dan dalam 1 jam sudah ada 1.000 orang yang datang,” kata koordinator pemandu wisata Museum Kesejarahan Jakarta, Amat Kusaini Al-Alexs, saat ditemui di museum tersebut pada Jumat, 15 Juni 2018.
Ini adalah tahun pertama Museum Jakarta buka pada Hari Raya Idulfitri. Pada tahun-tahun sebelumnya, museum baru beroperasi pada H+1 hari raya. Pihak museum memberlakukan kebijakan baru karena menilik tingginya animo pengunjung menyambangi Kota Tua, secara khusus Museum Sejarah Jakarta.
Baca: Ngopi Asyik di Kedai Kopi Kota Tua.
Adapun wisatawan yang datang pada hari H Lebaran umumnya adalah pelancong yang tinggal di sekitar Kota Jakarta. Bisa penduduk asli atau pendatang yang tidak mudik. “Baru nanti pada hari-hari selanjutnya banyak yang datang dari luar Jakarta,” tutur Alexs.
Menurutnya, pelancong memilih berwisata ke Museum Sejarah Jakarta karena dua alasan. Alasan pertama memproleh ilmu, sedangkan alasan kedua karena murah.
Biaya untuk berkunjung ke museum berkisar Rp 5.000 per orang. Tarif tersebut berlaku untuk semua tamu, baik turis lokal maupun asing.
Selain lantaran edukatif dan murah, pelancong gemar datang karena bangunan museum ini Instagenic. Gedung-gedungnya masih mempertahanan arsitektur zaman Belanda dan beberapa bagian tampak vintage. “Apalagi kini sedang berkembang tren orang suka berfoto di museum. Termasuk Museum Sejarah Jakarta” kata Alexs.
Baca: Begini Rasanya Tamasya ke Kota Tua Jakarta Saat Sepi Pengunjung
Bernadia Irawati, pengunjung museum, yang tinggal di Jakarta, mengaku sudah berkali-kali datang ke museum. “Karena suka dan sering nganter teman atau keluarga. Apalagi kalau Lebaran begini kan sepi,” katanya. Meski bukan kunjungan pertama atau kedua, ia tampak masih terkesima. dengan bangunan yang memiliki 21 ruangan sejarah ini.
Pengunjung lain, yakni Anindityo asal Bogor, mengaku takjub dengan penjara bawah tanah yang terletak di salah satu sisi bangunan. “Bagus, meski aura horornya sudah hilang. Mungkin karena ramai,” katanya.
Museum Sejarah Jakarta pernah memecahkan rekor mendapat kunjungan terbanyak, yakni pada awal tahun ini. Tepat pada 1 Januari, selama sehari, museum ini didatangi 15.500 wisatawan. “Ini menunjukkan kalau Museum Sejarah Jakarta memang menjadi museum favorit di Jakarta,” ujar Alexs.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA