Di Balik Gurihnya Bakmi Jawa Mbah Noto Gunungkidul

Jumat, 27 April 2018 17:03 WIB

Proses pembuatan bakmi Jawa Mbah Noto di Warung Mbah Noto, Logandeng, Gunungkidul, Yogyakarta. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Lahan di depan lapak sederhana Bakmi Jawa Mbah Noto, tepi Jalan Jogja-Wonosari, Logandeng, Playen, Gunungkidul, Senin malam, 23 April 2018, penuh kendaraan parkir. Para pengunjung antre memesan kuliner tradisional itu. Mereka menunggu sembari menyaksikan pembutan bakmi secara langsung.

Laki-laki 50-an tahun memasak bakmi di atas tungku tradisional dengan bahan bakar arang. Ia meracik bakmi seporsi-seporsi. Ini membuat para pelanggan kudu sabar menunggu pesanan datang sepiring demi sepiring.

“Pemandangan warung ramai seperti ini bisa dilihat setiap hari. Apalagi kalau akhir pekan atau liburan,” ujar Sudiyanti, putri sulung Mbah Noto, ketika ditemui Tempo di warungnya, Senin malam itu.

Warung sederhana Mbah Noto yang berkapasitas seratusan orang kadang-kadang sampai tak mampu menampung tamu yang membludak. Kata Sudiyanti, rata-rata pengunjung justru berasal dari luar kota. Konon, mereka penasaran dengan bakmi Mbah Noto yang rasanya melegenda.

Bakmi Mbah Noto diklaim sebagai bakmi Jawa pertama di Gunungkidul, selain bakmi racikan Mbah Wono. Mbah Noto mulai meracik bakmi pada 1970 dan menjajakannya di dekat Tugu Jogja atau yang kerap dikenal dengan Pal Putih. Lantas, pada 1975, ia pindah ke Gunungkidul.Sepiring bakmi Jawa Mbah Noto di Logandeng, Gunungkidul, Yogyakarta. Tempo/Francisca Christy Rosana

Advertising
Advertising

Mbah Noto merintis jualan bakmi dengan gerobak angkringan. Ia membawa dagangannya keliling desa. Sudiyanti, yang waktu itu masih kelas 2 SD, turut membuntuti bapaknya berjualan.

Sudiyanti benar-benar menjadi saksi bertumbuhnya bisnis kuliner keluarga. Resep bakmi yang cocok di lidah orang lokal membikin dagangannya makin dikenal. Kini, warung itu memproduksi minimal 500 piring bakmi sehari dan menghabiskan sedikitnya 10 ekor ayam kampung.

Rahasia resep bakmi Mbah Noto tersimpan pada cara masak dan racikan kaldunya. Cara membuat bakmi menggunakan tungku masak tradisional dipercaya membikin rasa makin sedap. Sedangkan kaldu yang dipakai untuk kuah bakmi kudu berasal dari rebusan ayam kampung betina yang sudah bertelur.

Sepiring Bakmi Mbah Noto ini cocok disantap saat petang hari. Aroma bakmi bercampur gurihnya kaldu ayam seketika membikin perut keroncongan. Apalagi disandingkan dengan cabai rawit dan teh poci gula batu.

Sepiring bakmi Mbah Noto ini dijual seharg Rp 12 ribu. Sedangkan teh poci plus gula batu dihargai Rp 5 ribu.

Artikel:

Masjid Eyup Sultan, Tempat Anies Baswedan dan Erdogan Bertemu

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

16 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya