Peragaan Busana di Halte Trans Jogja Jelang Nikah Bareng Gratis

Selasa, 27 Maret 2018 18:42 WIB

Pengantin melakukan ijab qobul di atas traktor dalam acara Nikah Bareng Jogja Istimewa di Alas Kradenan, Yogyakarta, 28 Maret 2015. Pernikahan ini untuk mengakomodasi masyarakat yang terkendala biaya nikah sekaligus menyambut peringatan Hari Bumi. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ada pemandangan berbeda di Halte Bus Trans Jogja, di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa pagi, 27 Maret 2018. Empat pasang pengantin seperti habis menikah dengan gaun-gaun panjang warna-warni, melenggak-lenggok berjalan mengitari halte yang pagi itu sibuk oleh lalu-lalang penumpang bus yang turun atau naik.

Halte bus itu menjadi panggung alias catwalk para pengantin yang aksinya membuat para warga di Malioboro terperangah.

Baca juga: Prosesi Adat Mandailing Pernikahan Kahiyang Ayu - Bobby Dibukukan

Para pengantin itu merupakan pasangan yang akan melangsungkan nikah bareng. Acara ini digelar Lembaga Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais), Yogyakarta, pada 14 Mei 2018.

“Ini launching-nya, dengan fashion show di halte sekaligus membuka pendaftaran bagi warga yang mau ikut nikah bareng gratis, pada 1 Mei 2018,” kata Ketua Fortais Ryan Budi Santoso.

Di sela aksi fashion show para pengantin itu, enam orang penari dari Sanggar Narasinga Ikatan Pelajar Riau turut memeriahkan dengan penampilan tari berjudul Mak Inang Pulau Kampai.

Ryan menuturkan, acara pernikahan bareng gratis membawa misi untuk membantu para pasangan yang selama ini kesulitan mengurus pernikahan. Sehingga dalam program ini semua biaya dasar pernikahan dibantu diuruskan dan gratis dengan fasilitas penuh ditanggung Fortais.

Di antaranya, biaya nikah, mahar, cincin kawin, rias, busana pengantin nusantara atau modern, bingkisan, hingga bulan madu. Pernikahan akan dilangsungkan di Kantor Urusan Agama Danurejan dan Kompleks Masjid Lempuyangan Kota Yogyakarta.

“Untuk mahar nanti sama, berupa bendera merah putih dan pembacaan Pancasila,” ujar Ryan. Acara nikah bareng ini juga akan dibarengi dengan deklarasi gerakan Anti-hoax untuk Keluarga.

Pendaftaran nikah bareng ini dibuka hingga 1 Mei 2018. Acara pernikahan bareng pada 14 Mei nanti, juga dilakukan di Malioboro secara terbuka seperti saat fashion show ini.

Ryan menuturkan acara nikah bareng yang digelar lembaganya ini sudah memasuki tahun ketujuh dan sudah berhasil menikahkan total 7.500 pasangan dari masyarakat kurang mampu.

Seorang peserta nikah bareng asal Solo, Mutiara Prasasti, 27 tahun, menuturkan berminat mendaftar acara ini karena tergolong unik. “Grogi juga dilihatin orang-orang di jalanan ramai, tapi senang banget bisa menikah dan dapat jodoh akhirnya,” tuturnya.

PRIBADI WICAKSONO

Artikel Lain: Pelancong Bisa Menyaksikan Kirab dalam Pernikahan Kahiyang Ayu

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya