Fakta Unik Desa Panmunjom, Perbatasan Korea Utara dan Selatan

Sabtu, 24 Maret 2018 13:15 WIB

Pembelot Korut dan aktivis Korsel terbangkan balon plastik ke udara dengan kue cokelat selama reli terhadap ancaman Korut di Imjingak Pavilion, Panmunjom, Paju, Korea Selatan, 30 Juli 2014. (AP/Ahn Young-joon)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga Korea Utara dinyatakan kabur dan membelot ke Korea Selatan. Warga ini kabur dari wilayah perbatasan Panmunjom.

Panmunjom terletak di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan. Pada 1953 terjadi Perjanjian Gencatan Senjata Korea di desa ini yang berhenti dengan penandatanganan perdamaian dalam Perang Korea. Sampai sekarang gedung gencatan senjata itu masih berdiri. Berikut fakta-fakta menarik tentang Panmunjom yang dijuluki desa gencatan senjata ini.

Baca juga: Panmunjom, Wisata Perang Dingin di Korea

1. Jadi Tempat Berunding Duo Korea

Pada 9 Januari 2018, kedua negara ini kembali berunding di Panmunjom. Pertemuan ini untuk membahas Olimpiade musim dingin di Pyeongchang tahun ini.

Advertising
Advertising

2. Tak Berpenghuni

Desa Panmunjom bukanlah desa yang seperti biasa ditemui. Di sini tidak ada penduduk yang bebas keluar masuk dan riuh dengan suara anak-anak bermain, atau ramai dengan lalu lintas kendaraan. Desa ini tidak berpenghuni.

3. Peninggalan Sejarah

Di desa ini, pasukan militer Korea Utara dan Korea Selatan bertemu. Jarak mereka dipisahkan hanya beberapa meter saja. Mereka berdiri dengan posisi siap saling berhadap-hadapan seolah-olah mengapit tujuh "rumah" memanjang milik PBB dengan atap dan dindingnya warna biru.

Di dalam tiga bangunan utama PBB yang saling terpisah itu, terdapat benda-benda bersejarah seperti meja dan bangku tempat PBB memfasilitasi perjanjian damai dalam beberapa tahun lamanya.

Serdadu Korea Selatan berdiri di zona bebas militer Panmunjom yang memisahkan dua Korea, Utara dan Selatan sejak perang 1953.(AP Photo/ Lee Jin-man)

4. Terbuka untuk Wisatawan

Para turis asing maupun domestik bebas masuk ke dalam bangunan PBB dan melintasi batas dengan mendapat pengawasan ketat dari aparat kedua negara.

Namun, di luar gedung para turis tidak diizinkan melewati batas yang sudah ditandai oleh aparat.

Zona demiliterisasi mendapat penjagaan ketat dan pagar-pagar berduri membentengi perbatasan. Secara teratur aparat kedua negara melakukan patroli dengan tetap menjaga jarak satu dengan lainnya.

5. Tempat menyeberang para pembelot

Di lokasi ini beberapa kali terjadi baku tembak lantaran sejumlah prajurit Korea Utara membelot dengan menyeberangi zona demiliterisasi. Terbaru, seorang tentara Korea Utara yang ditembaki rekannya saat membelot ke Korea Selatan akhir tahun lalu. Ia dilarikan ke rumah sakit dan dokter melaporkan kondisinya kritis. Namun kemudian dokter mengatakan di tubuh tentara ini ditemukan parasit dan mengalami kekurangan gizi akut.

Artikel Lain: Akses Menuju Telaga Bodas Kian Mudah Dijangkau dari Garut

Berita terkait

Korea Utara Masih Tutup Mulut Soal Tentara AS Lintasi Perbatasan dari Korsel

19 Juli 2023

Korea Utara Masih Tutup Mulut Soal Tentara AS Lintasi Perbatasan dari Korsel

Korea Utara masih tutup mulut tentang masuknya tentara Amerika Serikat, yang sangat tidak biasa ke wilayahnya melalui Pamunjom

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Enggan Terima Utusan Korea Selatan, Kenapa?

17 Juni 2020

Kim Jong Un Enggan Terima Utusan Korea Selatan, Kenapa?

Hubungan kedua Korea memanas setelah pemerintah Korea Utara pimpinan Kim Jong Un memprotes aksi penyebaran selebaran di perbatasan.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Memimpin Rapat Politbiro Bahas Ekonomi, Kenapa?

8 Juni 2020

Kim Jong Un Memimpin Rapat Politbiro Bahas Ekonomi, Kenapa?

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, memimpin rapat politbiro membahas ketahanan ekonomi negara di tengah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya