Umat Hindu Manado Tak Ketinggalan Menggelar Parade Ogoh-ogoh

Reporter

Antara

Jumat, 16 Maret 2018 13:34 WIB

Umat Hindhu Pura Jagatnatha mengarak Ogoh-Ogoh dadoh (nenek) keliling kampung jelang hari Raya Nyepi tahun 1937 Saka, Yogyakarta, 20 Maret 2015. Arak-arakan ini sebagai tanda berakhirnya perayaan sebelum Hari Raya Nyepi. TEMPO/Pius Erlangga.

TEMPO.CO, Manado - Menyambut hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940, umat Hindu Manado pun tak ketinggalan menggelar pawai ogoh-ogoh.

Baca juga: Banyuwangi Gelar Parade Balaganjur dan Ogoh-ogoh

Ketua Parisada Hindu Dharma Manado, Ida Bagus Ketut Alit, mengatakan pawai ogoh-ogoh akan dilaksanakan sehari sebelum Nyepi (hari ini).

“Sehari sebelum nyepi kami melakukan ritual keagamaan, yang berlokasi di lapangan sparta Tikala Manado, sejak pagi sampai siang, lalu ada pawai ogoh-ogoh yang dilakukan umat," kata dia, di Manado, Kamis, 15/3.

Pawai ogoh-ogoh akan mengambil rute dari lapangan Sparta Tikala, menuju ke jalan Raya Sudirman, sampai perempatan sentrum lalu ke arah TKB dan kembali ke lapangan.

Upacara dan pawai ogoh-ogoh, kata Ketut Alit, memiliki makna tersendiri, yakni menolakpengaruh jahat. Dalam pawai akan ada ogoh-ogoh berujud Buta Kala yang merupakan perwujudan kejahatan.

Patung Bhuta kala itu, kata Ketut Alit, akan diarak keliling kota. “Setelah itu akan dibakar sebagai simbol agar tidak lagi mengganggu persiapan untuk perayaan nyepi.”

Warga Hindu di Manado sudah menggelar ritual keagamaan menjelang Nyepi sejak, Rabu, 14/3. "Tiga hari sebelum Nyepi, 1000 lebih umat Hindu sudah melaksanakan Upacara Melasti di Taman Berkat ," kata Ketut Alit.

Advertising
Advertising

Upacara Melasti dilaksanakan di Taman Berkat karena dekat dengan sumber mata air atau Samudera sejak pagi sampai siang hari. Pada upacara melasti ini umat untuk menyucikan diri menyambut hari raya Nyepi.

Puncaknya pada perayaan Nyepi seluruh umat Hindu akan melakukan catur brata penyepian, yakni amati geni, amati lelanguan, amati lelungan dan amati karya. “Sehari setelah nyepi umat melakukan dharma santi," kata Ketut Alit.

Artikel Lain: Ke Lombok Tengah, Jangan Lupa Beli Oleh-oleh dari Desa Adat Ini

Berita terkait

Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

48 hari lalu

Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.

Baca Selengkapnya

Ini Jadwal Pawai Ogoh-Ogoh 2024 di Bali dan Rutenya

50 hari lalu

Ini Jadwal Pawai Ogoh-Ogoh 2024 di Bali dan Rutenya

Pawai ogoh-ogoh adalah salah satu rangkaian acara sebelum merayakan hari raya Nyepi yang penuh makna. Ini jadwal pawai ogoh-ogoh dan rutenya.

Baca Selengkapnya

Menjelang Hari Raya Nyepi, Pengerupukan Disertai Arakan Ogoh-ogoh

54 hari lalu

Menjelang Hari Raya Nyepi, Pengerupukan Disertai Arakan Ogoh-ogoh

Satu hari sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu akan melakukan upacara Mecaru yang disebut Pengerupukan. Mengapa ada arakan ogoh-ogoh?

Baca Selengkapnya

Mengintip Museum Saka di Ayana, Pusat Budaya Bali yang Bakal Buka Tahun Depan

2 Oktober 2023

Mengintip Museum Saka di Ayana, Pusat Budaya Bali yang Bakal Buka Tahun Depan

Untuk pameran perdananya, Museum Saka berkolaborasi dengan komunitas dan seniman Bali untuk menciptakan ogoh-ogoh yang merupakan bagian perayaan Nyepi

Baca Selengkapnya

Makna Tradisi Ogoh-Ogoh dalam Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali

22 Maret 2023

Makna Tradisi Ogoh-Ogoh dalam Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali

Ogoh-ogoh adalah sebuah tradisi dalam budaya Bali yang dilakukan dalam rangka menyambut hari raya Nyepi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Ogoh-Ogoh Masyarakat Hindu Bali sebelum Hari Raya Nyepi, Mengapa Setelahnya Dibakar?

21 Maret 2023

Tradisi Ogoh-Ogoh Masyarakat Hindu Bali sebelum Hari Raya Nyepi, Mengapa Setelahnya Dibakar?

Ogoh-ogoh menjadi tradisi masyarakat Bali yang tak terlewatkan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Menjelang malam kemudian ogoh-ogoh dibakar, maknanya?

Baca Selengkapnya

Pawai Ogoh-Ogoh di Solo, Gibran Ingin Sediakan Ruang untuk Semua Agama

19 Maret 2023

Pawai Ogoh-Ogoh di Solo, Gibran Ingin Sediakan Ruang untuk Semua Agama

Warga tampak antusias menyaksikan serangkaian pertunjukan itu mulai dari kirab mengarak ogoh-ogoh, hingga berbagai atraksi kesenian.

Baca Selengkapnya

Ogoh-ogoh dan Hari Raya Nyepi: Prosesi, Makna hingga Representasi

3 Maret 2022

Ogoh-ogoh dan Hari Raya Nyepi: Prosesi, Makna hingga Representasi

Di Desa Balun, upacara ogoh-ogoh tidak hanya dilaksanakan oleh umat Hindu, tapi juga seluruh warga Desa Balun, Lamongan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

5 Museum di Bali yang Harus Masuk Dalam Daftar Kunjungan

16 Oktober 2021

5 Museum di Bali yang Harus Masuk Dalam Daftar Kunjungan

Potensi wisata Bali tidak hanya di keindahan pantai dan wisata baharinya, tapi ada juga sejumlah museum yang menarik dikunjungi.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Wabah Corona, Bali Tiadakan Pawai Ogoh-ogoh

17 Maret 2020

Antisipasi Wabah Corona, Bali Tiadakan Pawai Ogoh-ogoh

Bendesa Agung Majelis Desa Adat Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet mengajak masyarakat menaati instruksi pemerintah pusat, tentang Corona.

Baca Selengkapnya