5.555 Penari Pecahkan Rekor Tari Kecak Kolosal

Reporter

Antara

Senin, 26 Februari 2018 15:59 WIB

Ratusan wisatawan menyaksikan pementasan Tari Kecak Rama Shinta saat musim libur Natal dan Tahun Baru di Pantai Pandawa, Kuta Selatan, Bali, 29 Desember 2015. Atraksi seni budaya tersebut bertujuan untuk menghibur sekaligus menggaet wisatawan dimusim liburan agar datang ke pantai yang menjadi ikon wisata baru di selatan Pulau Bali. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Mangupura - Sebanyak 5.555 penari yang terdiri atas siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) se-Kabupaten Badung, Bali, berhasil memecahkan rekor dunia yang ditetapkan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Rekor tersebut diberikan MURI untuk tari kecak kolosal, di kawasan wisata Pantai Berawa, Tibubeneng, Badung.

"MURI sangat mengapresiasi kegiatan kecak kolosal ini. Ini tidak pantas menjadi rekor nasional, tapi pantas untuk menjadi rekor dunia," ujar Manajer MURI Triyono saat penilaian di lokasi kegiatan, Minggu malam, 25 Februari 2018.

Baca juga: Erau, Magnet Wisata Kutai Kartanegara

Triyono menjelaskan tari kecak kolosal itu bisa ditetapkan menjadi rekor dunia karena tari kecak merupakan budaya lokal dan kesenian khas Bali yang tidak ada di negara manapun. "Tetap semangat berkarya untuk kekayaan nasional Indonesia," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar sebagai rangkaian "Berawa Beach Art Festival 2018" itu. Karena tari kecak kolosal tersebut secara langsung telah ikut mengharumkan nama Kabupaten Badung.

"Tentunya kegiatan ini sangat kami apresiasi karena telah berhasil mengukir rekor MURI. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua masyarakat Tibubeneng dan para siswa-siswi SMA dan SMK se-Badung yang terlibat dalam kegiatan ini," ucapnya.

Made mengatakan kegiatan ini sangat membantu Pemerintah Kabupaten Badung dalam mewujudkan target 7 juta wisatawan pada 2018. "Selain telah mengangkat nama Kabupaten Badung, tari kecak kolosal ini juga sangat menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara," tuturnya.

Dalam pemecahan rekor ini, 5.555 penari membentuk formasi di tepi Loloan Yeh Poh, kawasan Pantai Berawa. Mereka mengenakan kain kemben bercorak kotak-kotak hitam putih seperti papan catur atau yang dikenal dengan saput poleng, dengan selendang merah sebagai pengikat.

Saat matahari sudah mulai terbenam, mereka mulai melakukan gerakan Tari Kecak yang sangat atraktif. Para penari juga mengeluarkan suara bersahut-sahutan yang sangat rancak dan harmonis dengan dikomando sejumlah instruktur.

Ribuan warga memadati kawasan itu untuk menyaksikan pemecahan rekor dunia tersebut. Mereka tampak sangat terhibur dan menikmati tarian kecak kolosal yang ditampilkan pelajar.

Misalnya Siva, pelajar SMA asal Denpasar. Dia datang ke kawasan Pantai Berawa untuk menyaksikan pemecahan rekor itu. Dia juga mengantar temannya yang ikut menari dalam acara tersebut.

"Ini baru pertama kali nonton tari kecak sebanyak ini, sampai merinding rasanya. Namun menurut saya ini cahayanya terlalu gelap. Penari-penari apalagi yang di belakang tidak terlalu kelihatan," ujarnya.

ANTARA

Artikel Lain: Tari Pendet Disabilitas di Bali Raih Rekor Muri

Berita terkait

Tari Sawan Dairi Pecahkan Rekor Muri

23 November 2023

Tari Sawan Dairi Pecahkan Rekor Muri

Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu didampingi Ketua Dekranasda Rommy Mariani menerima piagam dan medali Museum Rekor Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Ragam Tari Tradisional Jawa Barat Selain Tari Jaipong

3 Desember 2022

Ragam Tari Tradisional Jawa Barat Selain Tari Jaipong

Jawa Barat memiliki beragam tari tradisional yang hingga kini masih lestari. Selain tari Jaipong yang populer, berikut ragam tari tradisional itu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tari Zapin, Seni Melayu Punya Ragam Sebutan di Nusantara

15 Maret 2022

Mengenal Tari Zapin, Seni Melayu Punya Ragam Sebutan di Nusantara

Tari Zapin salah satu tari tradisionel yang populer di kawasan masyarakat Melayu. Di berbagai daerah punya beragam sebutan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Keunikan Tari Lengger Asal Wonosobo, Sudah Berusia Lebih dari 112 Tahun

13 Maret 2022

Keunikan Tari Lengger Asal Wonosobo, Sudah Berusia Lebih dari 112 Tahun

Tari Lengger memiliki banyak keunikan yang membuatnya menjadi istimewa. Bukan hanya usianya yang sudah ratusan tahun, tapi dulu penarinya transgender.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Mau Belajar Menari? Ini Tipsnya

18 Januari 2019

Mau Belajar Menari? Ini Tipsnya

4 tips ini akan memudahkan kita bisa menari. Dari mencari referensi sampai dengan ikut kelas tari.

Baca Selengkapnya

Siswa SMP Labschool Kebayoran Juara Festival Folklore di Polandia

2 Juli 2018

Siswa SMP Labschool Kebayoran Juara Festival Folklore di Polandia

Tim SMP Labschool Kebayoran Jakarta menang dalam pada International Folklore Festival XXV Miedzynarodowy Festival Tanca di Polandia.

Baca Selengkapnya

Pesta Semakin Bervariasi, Pernikahan Tradisional Masih Populer

27 Juni 2018

Pesta Semakin Bervariasi, Pernikahan Tradisional Masih Populer

Pernikahan dan tetek bengeknya semakin bervariasi saat ini. Namun ternyata sejak 2017, pernikahan tradisional semakin diminati.

Baca Selengkapnya

Lima Tari Tradisional Indonesia akan Berkompetisi di Wales

26 Juni 2018

Lima Tari Tradisional Indonesia akan Berkompetisi di Wales

Lima tari tradisional itu akan tampil di festival budaya antarbangsa Llgollen Internasional Musical Eisteddfod di Wales, Inggris pada 3-8 Juli 2018.

Baca Selengkapnya

Tari Jaran Kencak Lumajang Jadi Simbol Status Sosial

12 April 2018

Tari Jaran Kencak Lumajang Jadi Simbol Status Sosial

Kuda paling depan meliuk-liukkan badan bak membawakan sebuah tari mengikuti irama gending. Intonasi kian meninggi kalau kuda bergerak makin atraktif

Baca Selengkapnya