Motif Batik Yogyakarta yang Hampir Punah

Jumat, 23 Februari 2018 13:08 WIB

Kain batik motif Parang. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Puro Pakualaman Yogyakarta menyebut dari empat jenis motif batik khas Yogyakarta, ada satu jenis motif batik yang nyaris punah atau hilang karena hampir tak ada lagi pengrajin yang menekuninya.

“Namanya batik nitik, motif asli Yogya ini nyaris punah karena pembatik yang mau mengerjakan motif ini sudah jarang sekali,” ujar pemerhati batik yang juga permaisuri Raja Puro Pakualam X, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam, Kamis, 22 Februari 2018.

Baca juga: Hari Batik Nasional: Eksotisme Batik di Papua

Batik nitik merupakan salah satu motif tersulit dalam dunia batik tulis. Dengan ciri dominan berupa titik-titik di seluruh bagian. Karena menggambarnya dengan cara membentuk titik-titik inilah proses pengerjaan motif nitik memakan waktu paling lama dibanding motif lain. Saat ini, bahkan, di pusat pengrajin batik tulis Wukirsari Imogiri Bantul Yogya, pengrajin yang menekuni atau memproduksi batik nitik bisa dihitung jari.

Akibat proses pengerjaan tersulit dan terlama ini tak heran jika di pasaran harga motif nitik ini terbilang paling mahal dibanding motif lain. Yang masuk dalam motif batik nitik ini antara lain motif cakar ayam dan truntung.

Advertising
Advertising

Paku Alam menuturkan di Yogyakarta secara umum dikenal memiliki empat jenis motif batik besar. Pertama, tentu saja motif parang yang amat populer dan diciptakan Keraton Yogyakarta. Salah satu motif parang yang terkenal dan dianggap sakral dari Keraton yakni parang barong yang hanya boleh dikenakan oleh raja.

Ada ratusan turunan motif parang, mulai jenis parang ceplok, parang seling, rujak sente, dan udan liris. Motif batik khas Yogya yang kedua yakni semenan. Turunan jenis motif semenan ini seperti sidomukti dan wahyu tumurun. Motif batik Yogya ketiga yakni ceplok, yang ditandai dengan dominasi bentuk kotak-kotak. Dan motif terakhir adalah nitik yang dinilai hampir punah.

Paku Alam menilai motif batik khas Yogya ini belakangan kurang dikenal di rumahnya sendiri, Yogyakarta. Sebab di sentra-sentra cinderamata atau penjualan batik yang marak di Yogya, motif khas Yogya sendiri juga sangat sedikit.

Dari pengamatan yang pernah dilakukan Pura Pakualaman ke Pasar Beringharjo yang selama ini menjadi sentra penjual batik misalnya, motif batik khas Yogya hanya ada 30 persen. Sisanya dikuasai batik khas Solo, Pekalongan, Madura, dan daerah lain.

Untuk mengenalkan kembali motif batik khas Yogya itulah, Keraton dan Puro Pakualaman kini mempersiapkan pameran batik kolaborasi yang akan digelar di Taman Pintar Yogyakarta pada 26 Februari-4 Maret 2018.

Dalam pameran yang dilakukan bertepatan dengan perayaan Hadeging Nagari Ngayogyakarta (peringatan berdirinya Kota Yogyakarta) ke 271 itu, Keraton Yogya akan menampilkan 14 koleksi batik dan Puro Pakualaman sebanyak 12 koleksi batik.

PRIBADI WICAKSONO

Artikel Lain: Museum Batik Danar Hadi Perkuat Identitas Solo sebagai Kota Batik

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

14 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

39 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

41 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

58 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya