TEMPO, Jayapura - Batik khas Papua semakin memperkaya khasanah batik di nusantara. Papua kini tidak hanya dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, tapi kini juga ada batik yang banyak didominasi dengan ciri khas kekayaan alam Papua, dari Burung Cenrawasih juga ukiran khas dari Suku Asmat.
Menyambut Hari Batik Nasional, 2 Oktober, sayang rasanya apabila kita masih belum mengenal lebih jauh tentang keunikan dari batik khas Tanah Cendrawasih ini.
Batik Asmat, misalnya menjadi salah satu motif batik paling dikenal di tanah Papua. Tampil dengan perpaduan warna tanah dan terakota yang khas, motif pada Batik Asmat didominasi oleh corak ukiran khas Suku Asmat yang menjadi suku asli penghuni Tanah Cendrawasih ini.
Baca: Menikmati Sensasi Ngopi di Lereng Sindoro-Sumbing di Hari Kopi
Di samping itu, batik nampaknya juga menjadi suatu media bagi masyarakat Papua untuk mengabadikan kekayaan alam maupun budaya dari tanah Papua. Hal ini tergambar dari beragam motif batik lain yang didominasi dengan keindahan burung cendrawasih, keunikan alat musik tifa, hingga keunikan rumah adat honai.
Beragam corak tersebut dikemas dengan latar warna yang cerah dan menarik, sehingga Batik Papua menjadi berbeda dengan batik khas Jawa Tengah yang didominasi dengan warna-warna yang gelap dan teduh.
Keeksotisan kain batik Papua kian bertambah di kala Anda menyadari bahwa banyak dari kain batik khas Papua memiliki motif yang asimetris. Kental akan kekayaan budayanya yang unik, motif-motif asimetris ini biasanya tidak akan Anda temukan di corak batik dari daerah lain.
Tertarik memiliki Batik Papua? Yuk dapatkan sambil berwisata ke Jayapura, Papua. Di sana banyak rekomendasi tempat yang layak Anda sambangi untuk memburu oleh-oleh kain batik khas Tanah Cendrawasih ini. Saksikan video liputannya di Tempo Channel . Selamat Hari Batik Nasional!
TEMPO CHANNEL | ERLANGGA DEWANTO
Eksotisme Batik di Papua