Petualangan Kuliner Mencicipi 3 Nasi Campur di Pamekasan

Kamis, 18 Januari 2018 15:09 WIB

Pedagang Nasi jamila di Warung Makan Jamila dengan pilihan menu yang berlimpah. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Madura tak hanya punya pilihan destinasi wisata religi dan bahari yang menarik, tapi ada juga wisata kuliner dengan sajian serta olahan khasnya yang menggiurkan. Di salah satu kotanya, yakni Pamekasan, Anda dapat menikmati beragam nasi campur yang sedap dan cocok untuk sarapan.

Beragam nasi campur ditawarkan kepada peminat kuliner, salah satunya sajian nasi pulen yang bersanding dengan olahan dari sapi maupun ayam. Selain itu, sajian tersebut juga dilengkapi dengan satu atau dua lauk pauk pilihan.

Sedikitnya ada tiga penjual nasi campur yang terkenal di kota penghasil garam ini.

1. Nase Jhejhen

Nase jhejhen atau nasi jajan, terdapat di Jalan Jokotole, kawasan Parteker. Persisnya berada di sebuah gang sempit, sebelah gedung ruang pamer Toyota. Tak ada papan nama atau petunjuk, tapi di mulut gang, tanya saja nasi jhejhen, orang sudah tahu yang dimaksud.

Warung Nase Jhejen adalah warung sederhana milik Ibu Hamiyah, 75 tahun. Ia telah menjalankan usaha yang diwariskan mertuanya ini selama 50 tahun. “Dulu buka restoran di depan, jualannya macam-macam, nasi rawon dan kaldu,” tuturnya.

Sejak mertuanya tidak tinggal di kota ini, yakni pada 1985, ia memilih berjualan di dalam gang dan hanya berjualan nase jhejhen dengan lauk dendeng ragi, semur daging, telur petis ola, sambal goreng kentang, dan sambal. Per porsi dipatok Rp 10 ribu. “Namun mau beli berapa juga bisa, anak-anak kadang cuma Rp 5.000 atau Rp 8.000,” ujarnya.

Dalam menjalankan usahanya, ia dibantu sang anak, Emi. Ia pun memiliki khas dalam masakannya, yakni ada dendeng ragi yang ditaburi serundeng. Ia mengolah dendeng dan parutan kelapa yang dipanggang dalam oven hingga kering. Jadi, tidak tergantung sinar matahari.

Rasanya garing dan gurih hingga banyak orang yang pesan. Ia pun menjualnya dengan Rp 300 ribu per kilogram.

2. Nase Jamila

Sepiring nase jamila dengan lauk pauk komplet, di Warung Makan Jamila, Pamekasan, Madura. Tempo/Rully Kesuma

Bisa ditemukan di Jalan Agus Salim Nomor 46, nasi campur yang satu ini memilih nama orang yang pertama kali menjualnya, yakni Jamila. Sekarang perempuan itu sudah tiada dan usahanya diteruskan menantunya, Sutri.

Jamila memulai usahanya pada 1953, sedangkan sang menantu menjalankan usaha ini sekitar 25 tahun lalu. Di sana, ada beberapa wadah dengan olahan yang berbeda-beda di depan ibu empat anak ini, setiap paginya.

Ada otak goreng, limpa goreng, pepes tongkol, semur hati sapi, telur rebus, perkedel, paru, hati goreng, dan sambal terasi. Harga tergantung pilihan menu. Nasi dengan tiga jenis lauk, misalnya, dibanderol Rp 25 ribu.

Menu di sini dikenal dengan bumbunya yang begitu kental. Maka tersajilah menu sarapan lezat yang mengenyangkan untuk memulai hari. Warung yang menurut Surti menghabiskan sekitar 10 kilogram saban harinya ini pun buka setiap hari, pukul 05.00 sampai pukul 09.30

3. Nase Ramoy

Nase Ramoy bisa ditemukan di beberapa lokasi, di Pamekasan, karena pemiliknya membuka cabang. Salah satunya di Jalan Pintu Gerbang 130 A, tak jauh dari Pasar Batik Tradisional Pamekasan atau Pasar 17 Agustus.

Aroma sedap langsung merangsang penciuman begitu memasuki kedai. Sumbernya ternyata berasal dari olahan usus yang memang menjadi ciri khas warung ini. Jeroan sapi itu diolah di atas tungku kayu, membuat masakan terasa nikmat.

Selain usus, ada pilihan lain, seperti otak goreng, ayam goreng, serta olahan dari daging sapi. Juru masak warung ini adalah Hajah Aisyah, 60 tahun, yang sekaligus sang pemilik usaha.

Nasi usus hanya dipatok Rp 5.000, sedangkan nasi usus plus otak goreng Rp 10 ribu. Harga tergantung lauk yang dipilih. Anda tak hanya bisa memilihnya untuk sarapan, tapi juga makan siang dan malam karena warung buka hingga pukul 20.00.

Uniknya, minuman yang disediakan berupa air putih hangat dengan rasa jahe, disiapkan dalam gelas kaleng jadul. Konon, minuman ini untuk menghilangkan lemak yang menempel di bibir dan lidah.

Berita lain: Ini Destinasi Wisata yang Cocok di Hari Libur Kejepit Februari

Advertising
Advertising

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

1 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

2 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

8 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

11 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

21 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

22 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

23 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

24 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

26 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

28 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya