Mencicipi Menu Nusantara hingga Barat di Cafe Syndeo Yogyakarta

Kamis, 21 Desember 2017 16:56 WIB

Cafe Syndeo Yogyakarta menyediakan aneka menu andalan, dari Nusnatara hingga ala Barat. Tempo/Ika Chandra

TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta seperti tak pernah ingin mengecewakan para pelancong. Juga ketika para turis baru mendarat tengah malam di kota gudeg ini dan perut keroncongan. Jangan khawatir, ada banyak pilihan meredam lapar di sekitar bandara. Dari warung kaki lima hingga kafe. Bila anda ingin rehat sejenak di kafe, Cafe Syndeo yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari Bandara Adisucipto, mungkin layak dicoba.

Delapan menit berkendara, Anda akan sampai di kafe dengan nuansa putih dan hitam ini. Di satu sisi dinding hitam, terdapat gambar sepasang wayang. Di restoran dengan desain yang futuristik dan elegan, gambar itu memberi kesan bahwa kafe ini tidak melupakan unsur tradisional. Di bagian lain, beberapa sangkar burung berwarna putih juga mengingatkan akan rumah-rumah pedesaan Jawa.

Desember lalu, Syndeo meluncurkan menu baru, yakni masakan Barat, Asia, dan hidangan otentik lokal Indonesia. Apa saja menunya?

Untuk menghangatkan badan saat malam hari, cobalah sop buntut. Bumbu rempah menjadi andalan chef Nurhadi meracik menu yang diberi label Sop Buntut Maguwo ini. “Setiap rempah atau bumbu memiliki ciri khas yang dirasakan oleh bagian tubuh manusia,” ujar dia.

Jahe, misalnya, akan menghangatkan badan. Sedangkan lada, hangatnya terasa di leher. Lalu cabai terasa di lidah. Tak lupa pula ada tambahan cengkeh dan biji pala. “Kalau semua itu dicampur, akan terasa di seluruh tubuh,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Ia juga memiliki cara agar daging buntut lunak di lidah. “Kami merebusnya dalam waktu lama dan dijaga agar tidak terus mendidih,” kata dia. Bahan baku buntut diimpor dari Australia, dengan alasan pasokannya selalu stabil. Di luar negeri, buntut jarang dikonsumsi sehingga suplai berlimpah. Sop buntut di Syndeo dibanderol dengan harga Rp 108 ribu, sudah termasuk pajak.

Menu lokal lain adalah Ayam Geprek Keju. Ini sangat berbeda dengan ayam geprek yang biasa ditemui. Sesuai namanya, selain sambal yang masuk di sela-sela serat daging dan kulit ayam, ada tambahan keju yang meleleh pada bahan utama hidangan ini. Pedas dan gurih membentuk rasa baru yang betah di mulut.

Untuk makanan internasional, Syndeo, antara lain, menyajikan Beef Wagyu Sirloin yang menggunakan bahan baku Australian Beef Wagyu Meltique Marble 2-3. Daging dimasak menggunakan minyak zaitun dan campuran sayur dan bumbu seperti tomat, lada, butter, dan bumbu-bumbu lain. Sajian seharga Rp 210 ribu ini menjadi pilihan menarik.

Ada lagi menu Italia, yaitu kudapan Arancini Cheese Ball atau sering disebut bola-bola nasi. Bahan nasi diolah dengan keju parmesan, Mushroom Champignon, keju Mozzarella, telur, bawang putih, dan bahan lain. Yang membuat menu ini istimewa, menurut chef, adalah digunakannya minyak dari jamur truffle.

Jamur yang tumbuh di bawah tanah dekat pohon ini sangat langka dan sulit didapatkan. Di Italia, jamur ini dicari dengan menjelajahi bukit-bukit dan didampingi anjing pelacak yang akan mengendus keberadaan jamur tersebut. Dalam salah satu proses pembuatan, Arancini disiram dengan minyak truffle. “Aromanya luar biasa,” ujar chef.

Syndeo Cafe juga tengah mengenalkan lapis dan bolu baru dengan rasa nangka matang yang manis. Menu ini terinspirasi oleh buah nangka yang menjadi bahan utama gudeg, makanan khas Yogyakarta. Ini digadang-gadang akan menjadi pilihan baru oleh-oleh dari Yogyakarta. Nyam...!

Berita lain:

7 Situs Wisata Kuno yang Diduga Dibuat oleh Alien

Libur Akhir Tahun, Siap Bermalam Panjang di Taman Jurug Solo

Kerap Didatangi Turis, 4 Tempat yang Diklaim Jadi Pendaratan UFO

Libur Akhir Tahun di Semarang, Agendakan 4 Tempat Ini

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

4 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

18 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

19 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

20 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

22 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

24 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

32 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

34 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya