Wisatawan Cina ikut membantu pembuatan kertas dari limbah kotoran gajah di Elephant "PooPooPaper" Park di Mae Rim, Thailand, 24 Mei 2016. Taman ini menawarkan wisata jenis eco-tourism. Taylor Weidman/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata mengungkapkan wisatawan Cina cukup royal berbelanja di Indonesia. “Yang perlu dilihat, tahun lalu, dari 1,3 juta wisatawan Cina ke Indonesia, hampir 30 persen merupakan orang dengan golongan menengah ke atas,” kata Deputi Menteri Bidang Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata Igde Pitana dalam konferensi pers di Galeries Lafayette Jakarta, Rabu, 20 Juli 2016.
Mereka, kata Igde, gengsi kalau membeli barang murahan. Wisatawan Cina sangat mementingkan merek. “Mereka sangat peduli dengan harga transportasi dan hotel, tapi kebalikannya, sangat royal terhadap suvenir branded dan itu adalah gengsi mereka,” ujarnya.
Untuk itu, dia menambahkan, perlu dipampang merek-merek ternama. Sebab, harga di Indonesia lebih terjangkau. “Kalau perlu kita buat, Singapura dan Malaysia kalau mau belanja ya tidak usah ke Paris, cukup ke Indonesia. Begitu juga masyarakat Indonesia, kalau belanja tak perlu ke Singapura,” ujarnya.
Dibanding wisatawan Timur Tengah, turis-turis dari Cina itu masih kalah royal. Hanya jumlah turis Timur Tengah yang datang ke Indonesia jumlahnya masih kalah dengan wisatawan Cina.