Berbekal Si Gempal Lontong Piknik Betawi

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 2 Februari 2015 06:57 WIB

Sejumlah warga berebutan lontong Cap Go Meh saat Perayaan Cap Go Meh di Kawasan Pecenongan, Jakarta, Sabtu (4/2) malam. Lontong yang meraih Rekor Muri sebagai lontong terbesar dengan diameter 50 sentimeter dan panjang 2,75 meter tersebut menjadi rebutan masyarakat selain untuk konsumsi juga mencari kupon berhadiah yang diduga disimpan dalam lontong tersebut. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi orang Betawi zaman dulu saat akan berpelesir atau piknik wajib membawa lontong piknik. Sebuah menu sejenis arem-arem namun bentuknya lebih besar. "Orang tua zaman dulu nyebutnya udah kayak bawa orok (bayi), saking gedenya," kata sejarawan Betawi, JJ Rizal, saat berada di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta, Ahad, 25 Januari 2015.

Ukuran yang besar dan padat gempal ini dilengkapi pula dengan isi. Biasanya di dalamnya sudah ada daging cincang dan sayuran. Dan saat memakannya, tak perlu pakai sambal lagi karena bumbu-bumbu sudah berpadu dalam isi lontong. (Baca: Kelas-kelas Kuliner di Solo)

Selain membawa bekal lontong piknik, Rizal menambahkan, biasanya orang akan mampir ke toko Tan Ek Tjoan di Cikini. Yang dibeli di sana pun bukan cuma roti, karena toko yang sudah berdiri sejak 1921 ini juga menjual makanan lain seperti nasi uduk, ketan serundeng sebagai camilan.

Ada kekhasan lain yang biasa dibawa oleh masyarakat Betawi saat berpiknik yakni membawa pesor. Pesor adalah masih serupa lontong polos tanpa isi yang dibungkus daun patat. Polosnya pesor ini menjadikannya tak bisa disajikan sendiri begitu saja. Pesor biasanya juga disajikan bersama masakan berkuah atau serundeng. (Baca: Bir Jawa Berkhasiat Melangsingkan Tubuh)

Rizal lanjut menuturkan, kebiasaan yang dibentuk dengan makanan-makanan ini biasanya saling bertukar bekal. Bekal yang dibawa selama piknik pun harus habis dan jangan sampai ada yang dibawa pulang kembali. "Bawa bekal pas piknik ya mesti dihabiskan di tempat saat itu, masyarakat enggak ada lagi yang bawa bekalnya pulang," kata Rizal.

AISHA SHAIDRA

Baca berita lainnya:
Kolektor Kecap: dari Kecap Salemba sampai Tintin
Inilah Pemburu Kecap Nusantara

Referensi Berburu Gudeg di Yogyakarta

Menikmati Minuman Legendaris Chiew di Taman Bir

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

3 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

1 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

7 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

10 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

19 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

21 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

22 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

23 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

25 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

27 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya