<!--more-->
Selain kopi, tentu dessert dari Ninotchka tidak boleh dilewatkan. Ada Sea Salt Caramel Cake. Sajian manis ini juara. Tekstur cake cokelatnya sangat legit dengan lapisan krim karamel serta taburan bubuk jahe. Cokelat di tengah kue juga sangat manis dengan sedikit rasa campuran rum. Saking legitnya, cake cokelat yang menjadi bahan utama Sea Salt Caramel Cake menempel di garpu ketika dipotong.
Ninotchka menyajikan Sea Salt Caramel dalam keadaan dingin, sehingga sangat pas dinikmati bersama sajian kopi hangat. Hari itu, kami sengaja memesan Vanilla Latte dengan hiasan busa berbentuk kucing yang sedang mengintip dari balik gelas. Ada sedikit rasa sayang meminum kopi itu. "Iya, minum kopi ini jadi seperti menghancurkan kepala kucingnya," ujar Aditya, salah seorang pengunjung yang memesan kopi latte art.
Tingkat kepahitan dan keasaman kopi di Ninotchka tidak terlalu ekstrem. Gulanya juga tidak terlalu banyak, sehingga rasa pahit dan keasaman kopi tetap terjaga dengan disertai sedikit rasa vanila. Busa latte tiga dimensi sengaja dibuat kaku dengan memakai pengocok busa berkecepatan tinggi. Warnanya putih beraksen cokelat PADA beberapa bagian detailnya. Saat dicoba, busa itu tak punya rasa alias plain.
Menu berikutnya adalah pasta. Ada Aglio Lio yang pedasnya minta ampun. Mungkin, dengan maksud kreatif, mereka memberikan citarasa unik dengan menaburkan cabai kering di atas pasta. Tapi bukan cabai merah biasa yang disertakan, melainkan cabai rawit. Aglio Lio ala Ninotchka memastikan lidah Anda bergoyang. Saking pedasnya, rasa panas langsung menusuk hidung dan kepala, bahkan sedikit terasa pahit di lidah.
Main course yang tak boleh dilewatkan di restoran ini adalah lasagna. Paduan rasa saus pasta dan dagingnya tidak terlalu asam. Saus pasta juga tidak menutupi rasa gurih keju cheddar di dalamnya. Tekstur dagingnya sangat lembut dan pasta yang jadi lapisan di dalamnya juga tidak terlalu creamy. Saat dikunyah, masih ada bahan makanan yang dapat digigit, sehingga tidak seperti mengunyah makanan basi. Rasa seperti ini sering muncul pada lasagna yang terlalu creamy. Namun Ninotchka berhasil menghindari tekstur seperti itu. (Baca juga: Orang Indonesia Makin Suka Minum Kopi)
CHETA NILAWATY
Berita terpopuler:
Gaya Batik Jokowi, Seperti Dongeng Itik Buruk Rupa
Gaya Musim Semi di London
Tetap Aksis dengan Gaya Bertopang Dagu
Cita Rasa Jawa Diulas Koran Ternama di Britania
Usia 29 Tahun Sudah Kena Alzheimer
Selain kopi, tentu dessert dari Ninotchka tidak boleh dilewatkan. Ada Sea Salt Caramel Cake. Sajian manis ini juara. Tekstur cake cokelatnya sangat legit dengan lapisan krim karamel serta taburan bubuk jahe. Cokelat di tengah kue juga sangat manis dengan sedikit rasa campuran rum. Saking legitnya, cake cokelat yang menjadi bahan utama Sea Salt Caramel Cake menempel di garpu ketika dipotong.
Ninotchka menyajikan Sea Salt Caramel dalam keadaan dingin, sehingga sangat pas dinikmati bersama sajian kopi hangat. Hari itu, kami sengaja memesan Vanilla Latte dengan hiasan busa berbentuk kucing yang sedang mengintip dari balik gelas. Ada sedikit rasa sayang meminum kopi itu. "Iya, minum kopi ini jadi seperti menghancurkan kepala kucingnya," ujar Aditya, salah seorang pengunjung yang memesan kopi latte art.
Tingkat kepahitan dan keasaman kopi di Ninotchka tidak terlalu ekstrem. Gulanya juga tidak terlalu banyak, sehingga rasa pahit dan keasaman kopi tetap terjaga dengan disertai sedikit rasa vanila. Busa latte tiga dimensi sengaja dibuat kaku dengan memakai pengocok busa berkecepatan tinggi. Warnanya putih beraksen cokelat PADA beberapa bagian detailnya. Saat dicoba, busa itu tak punya rasa alias plain.
Menu berikutnya adalah pasta. Ada Aglio Lio yang pedasnya minta ampun. Mungkin, dengan maksud kreatif, mereka memberikan citarasa unik dengan menaburkan cabai kering di atas pasta. Tapi bukan cabai merah biasa yang disertakan, melainkan cabai rawit. Aglio Lio ala Ninotchka memastikan lidah Anda bergoyang. Saking pedasnya, rasa panas langsung menusuk hidung dan kepala, bahkan sedikit terasa pahit di lidah.
Main course yang tak boleh dilewatkan di restoran ini adalah lasagna. Paduan rasa saus pasta dan dagingnya tidak terlalu asam. Saus pasta juga tidak menutupi rasa gurih keju cheddar di dalamnya. Tekstur dagingnya sangat lembut dan pasta yang jadi lapisan di dalamnya juga tidak terlalu creamy. Saat dikunyah, masih ada bahan makanan yang dapat digigit, sehingga tidak seperti mengunyah makanan basi. Rasa seperti ini sering muncul pada lasagna yang terlalu creamy. Namun Ninotchka berhasil menghindari tekstur seperti itu. (Baca juga: Orang Indonesia Makin Suka Minum Kopi)
CHETA NILAWATY
Berita terpopuler:
Gaya Batik Jokowi, Seperti Dongeng Itik Buruk Rupa
Gaya Musim Semi di London
Tetap Aksis dengan Gaya Bertopang Dagu
Cita Rasa Jawa Diulas Koran Ternama di Britania
Usia 29 Tahun Sudah Kena Alzheimer
