Ke Padang, Jangan Lupa Makan Sate Pauh  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 19 Februari 2013 13:42 WIB

Bakar sate. ANTARA/SYAIFUL ARIF

TEMPO.CO, Padang - Asap mengepul dari pemanggangan saat puluhan tusuk daging sate sedang dipanggang dan diperciki minyak bekas menggoreng bawang merah. Aroma sedap seketika memenuhi warung sate dan terbang ke jalan raya bersama asap yang menguap ke udara, membuat siapa pun yang sedang berjalan jauh darinya akan tergoda untuk mencicipi sate hangat di warung itu.

Pak Haji, pemilik warung sate asyik, mengipas bara api di pemanggang dan tangannya dengan cekatan membelah ketupat dan menatanya dalam piring plastik yang sudah dialasi daun pisang.

Seporsi ketupat itu disiram dengan kuah sate panas dari periuk besar yang terjerang di sebelah pemanggang. Lalu puluhan tusuk sate yang sedang dipanggang dicelupkan ke kuah dalam periuk dan ditaruh di atas ketupat di setiap piring. Di atas ketupat ini juga ditaburi dengan bawang goreng.

Warung sate di persimpangan jalan di Simpang Empat Kapalo Koto, di Pasar Baru Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat, atau jalan ke kampus Universitas Andalas ini saban sore hingga malam selalu ramai dikunjungi pembeli. Warung ini juga dikenal sebagai sate Pak Haji, panggilan Pak Janewar yang sudah berjualan sate ini sejak awal 1980.

Sebenarnya, sate Pauh ini adalah sate Padang, tetapi dibuat dengan kekhasan pemiliknya yang warga Pauh di Padang. Jadi, namanya sate Pauh. Walau diberi merek sate Pauh, masakan ini lebih dikenal sebagai sate Pak Haji Simpang Empat Kapalo Koto.

Pak Janewar sendiri kukuh mengatakan, satenya tidak sama dengan sate Padang lainnya, karena ini memang sate khas Pauh, kampungnya.

"Kalau sate Padang itu kebanyakan yang membuat kan orang Pariaman, kuahnya merah, pakai kacang sedikit. Kalau sate Pauh ini bumbunya juga beda dari sate Pariaman," kata Pak Janewar.

Perbedaan sate Pauh ini adalah pada bumbu kuahnya yang ditambah dengan gilingan kelapa yang sudah disangrai, sehingga kuahnya berwarna kecokelatan. Daging sate juga dibalur dengan parutan kelapa yang sudah dicampur dengan bermacam bumbu. Ini menambah gurihnya sate setelah dibakar.

Bahan dan bumbu untuk kuahnya hampir sama dengan sate Padang lainnya. Kuahnya dari campuran tepung beras dengan kaldu daging sapi yang direbus bersama lebih dua puluh jenis bumbu segar dan rempah-rempah. Bumbu segarnya di antaranya lengkuas, kunyit, daun kunyit, daun jeruk purut, cabai merah, bawang merah, dan ketumbar.

Sepiring sate Pauh yang terhidang hangat sungguh membangkitkan selera. Kuah satenya gurih berwarna kecokelatan. Bumbunya amat pas, tidak terlalu tajam, mungkin karena ada tambahan kelapa sangrai yang digiling.

Ketupatnya empuk dan dagingnya juga empuk dan wangi karena hanya dipanggang sebentar. Kuah satenya juga kental, bahkan saat satenya diangkat, kuahnya masih menempel di sate. Selain sate daging, ada juga sate lidah dan usus. Jenis satenya bisa dipesan sesuai selera.

Seporsi sate Pauh dengan dengan tiga ketupat dan enam tusuk sate daging atau campuran usus dan lidah hanya seharga Rp 13 ribu. Dalam sehari Pak Janewar mengolah 15 kilogram daging dan jeroan sapi untuk sate, dan 500 buah ketupat.

FEBRIANTI

Berita terpopuler lainnya:
Terkena Meningitis, Ashanty Belum Berobat ke Luar Negeri
Suhu Lembah Oymyakon Capai Minus 71 Derajat
K
edutaan Pastikan Anak Hilmi Masih di Turki
KPU Cianjur Tunggu Penggantian Surat Suara Rusak

Nestle Temukan Daging Kuda di Produk Makanan

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya