Masakan Berbahan Singkong Bisa Naik Kelas  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 16 Oktober 2012 15:10 WIB

Gatot (atas) jajanan berbahan olahan singkong dan cenil, jajanan pasar khas Yogyakarta berbahan baku tepung tapioka/kanji. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Diversifikasi pangan sebagai substitusi nasi di Yogyakarta bisa digalakkan lewat pengolahan singkong menjadi berbagai makanan. Jenis umbi-umbian ini bisa diolah hingga menjadi 72 macam masakan. Mulai dari tiwul hingga lauk pauk bahkan sup singkong. Bahkan, singkong bisa dibuat menjadi makanan seperti brownis dan keik.

"Kami menyosialisasikan berbagai olahan pangan dari telo (singkong) kepada ibu-ibu, sekolah, dan masyarakat umum," kata Bonnivasius Esdharyanto, penggerak pengolahan singkong dari Pusat Studi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat berdiskusi pada peringatan Hari Pangan ke-32 di Yogyakarta, Selasa, 16 Oktober 2012.

Kata telo, kata dia, memang sering digunakan sebagai kata umpatan kepada orang lain yang dinilai konyol, bodoh, dan menyebalkan. Namun, kata itu saat ini sudah tidak tepat lagi digunakan sebagai umpatan. Derajat telo sudah naik pangkat karena bisa menjadi alternatif makanan pokok di samping nasi. Tinggal pengolahannya saja yang bisa membuat masakan dari singkong itu menjadi lebih enak dan menarik.

Ia menambahkan, singkong masih banyak tersedia di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sangat mudah untuk mendapatkannya. Namun, singkong yang enak bukanlah singkong yang ditanam dengan banyak air, tetapi ditanam di galengan. "Saya berharap singkong ini menjadi primadona makanan lokal," kata dia.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun ini ditunjuk menjadi model pengembangan bahan pangan lokal bersama delapan provinsi lain di Indonesia dalam program ketahanan pangan nasional. Yogyakarta mengembangkan produktivitas mi instan dari tepung singkong di Gunung Kidul. Yaitu di Kecamatan Semanu dan Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.

"Produksi umbi-umbian di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat tinggi," kata Asikin Chalifa, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia menyatakan, produksi singkong di Kabupaten Gunung Kidul mencapai 850 ribu ton per tahun dengan kualitas yang cukup bagus. Pihaknya juga memberikan bantuan alat teknologi dan bahan baku untuk pengembangan mi instan dan tepung singkong di Gunung Kidul. Bantuan senilai Rp 170 juta diberikan melalui kelompok usaha kecil menengah yang mengembangkan pangan lokal di Semanu dan Paliyan. Juga ada bantuan Rp 20 juta per unit usaha untuk penambahan bahan baku pangan lokal. "Saat ini dilakukan uji rasa mi isntan dari tepung singkong," kata dia.

Setelah ada uji rasa dan nilai gizi, mi instan dari singkong baru diproduksi secara massal. Selain mi instan dari singkong, digenjot pula produksi bahan pangan lokal yang menghasilkan beras cerdas. Yaitu beras yang diproduksi dari ketela. "Kami masih akan memastikan kualitas dan mutu produk beras cerdas ini," kata Asikin.

Jika mi instan dan beras cerdas itu bisa terwujud secara masal, diharapkan ini bisa menurunkan konsumsi beras sebesar 1,5 persen per tahun. Konsumsi beras di Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini mencapai 93,15 kilogram per tahun per orang. Konsumsi ini masih di bawah konsumsi beras nasional yang mencapai 100 kilogram per orang per tahun. "Kalau di Jepang hanya mencapai 60 kilogram per orang per tahun," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita Terpopuler:
Penyidikan Rekening Gendut Terhenti Faktor Rahasia

Yuri Siahaan, Penyidik KPK Target Kedua Polri

Dua Polisi Diduga Hilang di Sarang Teroris

Ahok Jadi Wagub DKI, Ini Komentar Anaknya

AJI Desak Jokowi Hapus Anggaran untuk Wartawan

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

5 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

8 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

17 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

19 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

20 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

21 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

23 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

25 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

33 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

35 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya