Legitnya Pisang Bakar Pantai Padang  

Reporter

Kamis, 4 Oktober 2012 08:43 WIB

Pisang panggang. TEMPO/Febriyanti

TEMPO.CO, Jakarta - Bila ada waktu berkunjung ke Padang, jangan lupa menikmati senja di Pantai Padang. Memandang semburat jingga saat matahari terbenam. Kawasan Pantai Padang selalu ramai oleh warga yang bersantai di sore hari.

Banyak bangku yang disediakan untuk memandang ke arah laut. Sambil menikmati keindahan alam, Anda sekaligus bisa mencicipi makanan favorit di tempat ini: pisang bakar. Banyak sekali yang menjualnya, di gerobak dengan tungku pemanggang yang terpasang untuk memanggang pisang dan jagung bakar.

Pisang bakar yang legit ini pas sekali sebagai kudapan menunggu matahari terbenam. Sambil menunggu pisang yang dibakar dan dihidangkan panas-panas. Pisang bakar ini bukan pisang bakar biasa. Bentuknya pipih karena ditekan dengan kayu. Ini makanan tradisional yang biasa dijual di kampung-kampung untuk jajanan anak-anak.

Namun, karena rasanya istimewa, pisang ini juga dijual di kawasan wisata, seperti Pantai Padang, Jembatan Siti Nurbaya, dan di Pasa Ateh dekat Jam Gadang di Bukittinggi. Pisang bakar di Bukittinggi namanya pisang apik karena membuatnya dijepit dengan kayu.

Salah seorang penjual pisang bakar yang paling lama berjualan di Padang adalah Masril, 60 tahun. Namun dia tidak menjual di Pantai Padang. Masril menjual pisang bakar di Jalan Permindo, di Pasar Raya Padang, sekitar 700 meter dari kawasan Pantai Padang. Masril sudah 20 tahun menjual pisang bakar di Jalan Permindo.

"Awal saya menjual harga pisang bakar Rp 200 per buah, sama dengan harga pisang goreng. Sekarang, setelah 20 tahun, saat ini harganya menjadi Rp 1.500," kata Masril, 1 Oktober 2012.

Pelanggannya juga sudah banyak. Setiap siang hingga sore, Masril tak henti membakar pisang di atas panggangan yang cukup besar dengan bara tempurung. Jenis pisangnya adalah pisang batu atau pisang kepok yang baru matang dan masih agak keras. "Kalau terlalu matang, enggak bisa dijepit dengan kayu, nanti bisa hancur," kata Masril.

Membuat pisang bakar ini juga cukup gampang. Pisang kepok yang sudah dibuka kulitnya langsung dibakar dan dibalik sekitar dua menit, hingga ada bagian pisang yang menghitam, lalu diletakkan di penjepit dari kayu dan ditekan hingga pipih. Pisang yang sudah pipih itu diolesi mentega dan ditaburi kelapa parut yang sudah dibalur gula aren. Pisang bakar yang legit siap dihidangkan. Ada juga pisang bakar dengan taburan meses, bisa dipesan sesuai selera. Dengan taburan meses, harganya menjadi Rp 2.000 per buah.

Dalam sehari, Masril memanggang pisang sekitar 50 sisir pisang atau sekitar 700 hingga 800 buah. "Karena sudah lama dan tempatnya ramai, insya Allah selalu habis," kata Masril.

Tapi, di kawasan wisata seperti Pantai Padang dan Jembatan Siti Nurbaya, harga pisang bakar ini lebih mahal. Sepotong pisang bakar harganya Rp 5.000.

FEBRIANTI

Berita Lainnya:

Situs Gunung Padang Butuh Tempat Sampah
Pia Bulan Ini Harganya Jutaan Rupiah
Hilangnya Rupiah di Resor Bintan
Edam Tidak Kalah Eksotis dari Pulau Tidung
Tips Tetap Bersosialisasi Meski Liburan Sendiri

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

6 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

7 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

10 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

17 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

20 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

29 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

31 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

32 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

33 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya