TEMPO.CO, Karawang - Pernahkah Anda menyantap penganan di restoran mewah, katakanlah restoran bintang lima? Lalu, apakah Anda sudah merasakan sensasi makan di restoran yang berada di taman pemakaman? Kalau jawabannya belum, coba Anda datang ke Restoran La Collina yang berdiri di tepi taman pemakaman San Diego Hills Memorial Park, Karawang.
Jarak La Collina dengan deretan tanah kubur San Diego hanya sekitar setengah kilometer. Meski begitu, kesan angker atau menakutkan yang kerap timbul dari pemakaman tidak akan terasa. Sebab, restoran itu berdiri di atas bukit kecil dengan kolam renang di terasnya. Dan dari ruang makan La Collina, pengunjung bisa melihat danau buatan dengan deretan pohon rindang, tempat burung dara bertengger.
Tak ada aura menakutkan dari restoran tepi pemakaman itu.
Kala Tempo bertandang, 26 Januari 2012, koordinator La Collina, Tintin, menjelaskan bahwa makanan di restoran itu berkonsep Italia dan Indonesia. Karena itu, La Collina menawarkan sajian seputar pasta, pizza, ayam betutu, dan sup. Untuk menu pizza, La Collina memiliki satu menu spesial bernama Siciliana Pizza.
Layaknya pizza Italia pada umumnya, Siciliana disajikan dalam bentuk tipis, bukan roti yang tebal. Di atas Siciliana, sang chef hanya menaburkan lelehan saus keju mozzarella, remahan daun oregano, sedikit saus tomat, dan daging asap seukuran tomat iris.
Kalau dilihat, Siciliana Pizza ini sangat minimalis. Tidak banyak bahan yang dijadikan taburan atau topping di atasnya. Tapi, saat lembaran pizza mulai tergigit, hmmm… Rasa keju bercampur asam tomat mulai mengisi mulut. Lezat. Sedikit rasa ragi yang dikeluarkan lembar pizza juga terkecap di mulut. Sensasi terus berlanjut kala daging asap digigit. Meski hanya seiris, rasa daging begitu kental. Akhir kata, semua kelezatan itu ditutup dengan kriuk-nya pinggiran pizza yang dimasak garing.
Satu iris Siciliana Pizza cukup sebagai sebuah pembuka. Selanjutnya ada Lasagna al Forno. Entah apa arti dari kata al forno itu. Yang jelas, lasagna ini berupa pasta panggang dengan saus bolognaise yang penuh daging serta saus keju mozzarella dan daun peterseli. Bentuknya yang tebal pun membuat mulut langsung penuh, meski sebelumnya sudah dipotong kecil-kecil. Dan rasanya, yummy... Enak.
Tiap campuran dalam lasagna memberi rasa tersendiri di mulut. Ada asin keju, asam tomat, manis daging, sedikit rasa daun, serta kelembutan pasta. Membuat mulut ingin terus mengecap.
Kelar mengecap lasagna, Tempo pun mencoba menu andalan La Collina lainnya, yakni Spaghetti Carbonara. Berbeda dengan Spaghetti Bolognaise yang menggunakan siraman saus tomat dan daging giling, carbonara ini dipenuhi dengan krim susu yang diadon bersama kuning telur. Hasilnya adalah untaian spageti yang saling menempel lengket dengan taburan daging asap.
Satu suapan Spaghetti Carbonara rasanya lumayan. Kemudian dua, tiga, empat, dan suapan selanjutnya membuat mulut tak terlalu nyaman. Saus krim yang seharusnya menjadi andalan malah terasa tidak cocok di mulut. Kata Tintin, "Spaghetti Carbonara ini biasa dipilih pengunjung dari Eropa. Memang berbeda dengan orang Indonesia yang lebih memilih bolognaise. Mungkin karena orang kita tak terbiasa dengan saus krim."
Yah, makanan Italia sudah tercicip. Maka tidak afdol kalau belum memesan penganan Indonesia. Pilihan pun jatuh pada Sop Buntut. Kemudian datanglah semangkuk besar Sop Buntut, lengkap dengan sepiring nasi dan emping di pinggirnya. Sebelum menyantap sup dan nasinya, Tempo mencicipi dulu potongan buntut sapi itu. Rasanya empuk. Daging tebal di sekitar tulang ekor sapi begitu mudah dipotong dan dikunyah. Manisnya daging juga terasa. Meski kuah sup terasa terlalu manis, sajian ini tidaklah mengecewakan.
Menutup semua sajian itu, Tempo pun menyesap segelas La Collina Special. Minuman yang diracik dengan jus lemon, jus jeruk, irisan pisang, dan madu itu lantas meluruhkan segala lemak yang terasa di mulut. Begitu ringan dan segar.
Daftar harga di La Collina:
Spaghetti Carbonara Rp 54.900
Lasagna al Forno Rp 65.900
Siciliana Pizza ukuran besar Rp 79.500
Siciliana Pizza ukuran sedang Rp 72.500
Sop Buntut Rp 67.500
La Collina Special Rp 18.900
CORNILA DESYANA
Berita terkait
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor
23 jam lalu
PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.
Baca SelengkapnyaIkan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
7 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
10 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
19 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
21 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
22 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
22 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca SelengkapnyaResep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli
25 hari lalu
Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.
Baca Selengkapnya5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India
27 hari lalu
Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri
Baca SelengkapnyaTren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal
35 hari lalu
Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.
Baca Selengkapnya