Berebut Kursi di Warung Bebek Ali

Reporter

Editor

Selasa, 10 Januari 2012 04:47 WIB

Bebek Ali

TEMPO.CO , Bandung : Tempat ini membuat jam makan malam orang berubah. Mulai buka sejak sore, warung tenda di pinggir Jalan Sultan Hasanudin, Bandung, itu langsung diserbu. Dalam sejam, antrean panjang pesanan sudah berderet.

Di dalam tenda warung Bebek Ali, semua kursi penuh terisi oleh sekitar 40 orang. Gelas minuman, piring nasi, aneka lauk pauk, serta sambal, juga menghabiskan lahan tiga meja panjangnya. Para pemesan yang datang menjelang Ahad petang, 7 Januari 2012, itu pun harus rela berdiri antre di luar tenda.

Dua orang pemasak bolak-balik memasukkan dan mengangkat pesanan dari dua wajan besar berisi minyak goreng. Teriakan nomor pesanan selalu beradu dengan suara gemuruh kompor dan nyanyian sekelompok pengamen di ujung tenda.

Untuk menulis pesanan ke meja dapur, pembeli harus berjalan merayap di atas batu trotoar, dan kadang harus bergantian dengan pelayan.

Toh begitu, pengunjung nikmat saja melahap ayam, ikan lele, bebek, tahu juga tempe, yang semuanya digoreng. Pelengkapnya sambal merah, lalap daun kemangi, irisan kol, dan timun. Pemilik warung, Ali Reynaldi, 36 tahun, juga santai dan tetap ramah melayani pembayaran di meja kasir yang berada di tengah warung.

Warung Bebek Ali kini tersohor karena olahan bebeknya. Dagingnya terasa empuk dan sedikit garing di luar, seperti daging ayam. Tapi tulang-tulang besarnya masih cukup keras untuk ikut dikunyah. “Dagingnya gurih, enggak liat, juga enggak amis. Memenuhi syaratlah sebagai bebek goreng yang enak,” kata Syarifah, salah satu pelanggan warung yang berada dekat RS Santo Borromeus itu.

Selain itu, harganya terhitung murah. Sepotong bebek goreng sebesar kepalan tangan orang dewasa itu seharga Rp 13 ribu. Karena itu, ibu dua orang anak itu suka mampir makan di sana walau harus agak lama menunggu pesanan. “Setiap kali datang ke sana enggak pernah enggak antre,” ujarnya.

Sambal warung itu, menurutnya, terasa enak di lidah, walau standar rasanya lebih dominan manis. “Tapi bisa kok minta sambal yang lebih pedas,” kata dia.

Soal rasa sambal ini, ujar Ali, menyesuaikan selera sambal pembelinya yang tidak suka terlalu pedas. “Mungkin karena orang Bandung manis-manis ya,” ujarnya dengan logat Jawa sambil tersenyum.

Warung yang dibuka sejak 2002 itu semula seperti warung tenda pecel lele dan ayam biasa. Sejak 2004-2007, kata Ali, bebek goreng di tempatnya naik pamor. Kini olahan bebeknya menjadi yang terlaris. Setiap hari, warung itu menghabiskan 170-180 ekor bebek, 40 ekor ayam, dan 70 ekor ikan lele.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya