Turis Bisnis Indonesia Paling Sadar Lingkungan  

Reporter

Editor

Selasa, 18 Oktober 2011 20:10 WIB

Seorang wisatawan asal Amerika tiba bandara Larnaca, Siprus, dari Kairo, Mesir (1/2). Sejumlah turis dan warga asing yang menetap di Mesir dievakuasi karena situasi yang memanas. AP/Philippos Christou

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pelancong bisnis dari Indonesia lebih sadar lingkungan dibandingkan negara lain di kawasan Asia Pasifik. "Hal yang menarik untuk dicatat, kesadaran lingkungan ini berlaku bagi para pelancong bisnis Indonesia, baik pria maupun wanita, padahal di negara-negara Asia Pasifik lainnya tren ini sangat bervariasi, pelancong bisnis wanita rata-rata jauh lebih peduli daripada pria." kata Vice President Communications Accor Asia Pacific, Evan Lewis dalam berita tertulis, Selasa, 20 September 2011.

Angka ini dikeluarkan Accor melalui data yang dihasilkan Asia Pacific Business Traveller Research 2011, yaitu sebuah kajian menyeluruh untuk mengetahui tren perjalanan bisnis dan kecenderungan perilaku pelancong bisnis di kawasan Asia Pasifik. Data ini didapat dari hasil survei yang dilaksanakan melalui wawancara kepada lebih dari 10.000 responden yang pernah melakukan perjalanan bisnis di semester pertama tahun 2011.

Kesadaran akan lingkungan, ditunjukkan pelancong bisnis dari Indonesia ketika memilih sebuah hotel. Survei mencatat, sebanyak 77 persen pelancong bisnis dari Indonesia memilih sebuah hotel yang ramah lingkungan. Bahkan menurut data melalui survei tersebut, sekitar 67 persen responden bersedia membayar ekstra untuk menginap di hotel yang mempunyai komitmen kuat dalam menjaga lingkungan ketimbang hotel lain yang serupa di lokasi yang sama. Hal ini menempatkan kesadaran lingkungan pelancong bisnis dari Indonesia berada di posisi kedua setelah para eksekutif Cina.

Sementara berkenaan dengan fasilitas-fasilitas hotel di masa depan, menurut survei, para pelancong bisnis Indonesia lebih menitikberatkan faktor efisiensi dan hiburan dibanding para pelancong bisnis lainnya di kawasan Asia Pasifik. Sekitar 52 persen pelancong Indonesia mengharapkan tersedianya fasilitas check-in/out secara online dan sekitar 42 persen mengharapkan fasilitas hiburan 3D di dalam kamar.

Survei ini juga menunjukkan pelancong bisnis dari Indonesia dan dari Cina menjadi pelancong yang memiliki anggaran akomodasi di bawah US$ 100, yaitu masing-masing sebesar US$ 92 dan US$ 99. Salah satu alasan yang menyebabkan rata-rata anggaran akomodasi di Indonesia lebih rendah dibanding negara-negara lain di sekitar kawasan Asia Pasifik adalah karena rata-rata tarif hotel di Indonesia yang lebih kompetitif.

Data survei ini juga menyatakan, 7 dari 10 pelancong bisnis dari Indonesia bekerja di hotel pada saat perjalanan bisnis dan masih terus sibuk bekerja dari pukul 21.00 – sampai tengah malam. Survei mencatat, 74 persen pelancong bisnis dari Indonesia adalah pria dan 51 persen bekerja di tingkat manajer. Pelancong bisnis dari Indonesia juga dikenal paling menjaga gaya hidup sehat yang nampak dari 50 persen di antaranya menggunakan fasilitas pusat kebugaran hotel.

Pelancong Bisnis yang bepergian ke Indonesia sebagian berasal dari Singapura hingga 40 persen dan Malaysia sebanyak 39 persen, lalu diikuti kemudian dari Thailand, Australia dan Hongkong. Survei ini juga menyebutkan dua kota di Indonesia yang paling sering dikunjungi para pelancong bisnis adalah Jakarta dengan persentase 73 persen dan Bali sebesar 32 persen, diikuti oleh Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Balikpapan.

Sedangkan pelancong bisnis dari Indonesia, menurut survei, paling sering bepergian ke Singapura hingga 78 persen, Malaysia hingga 40 persen dan Hong Kong sebesar 27 persen. Pada semester pertama, rata-rata pelancong bisnis di Indonesia melakukan 6,4 kali perjalanan bisnis dan diharapkan menjadi 6,2 kali perjalanan pada semester kedua tahun ini. Rata-rata perjalanan ini akan sama dengan prediksi perjalanan bisnis di kawasan Asia Pasifik lainnya pada semester kedua, yang pada semester pertama tercatat melakukan rata-rata 6,3 kali perjalanan bisnis.

Accor sendiri adalah operator hotel terkemuka di dunia sekaligus pemimpin pasar di Eropa, berada di 90 negara dengan 4.200 hotel dan lebih dari 500.000 kamar. Portofolio hotel brand Accor cukup beragam yaitu Sofitel, Pullman, MGallery, Novotel, Suite Novotel, Mercure, Adagio, ibis, all seasons, Etap Hotel, Formule 1, hotelF1 dan Motel 6, serta kegiatan-kegiatan terkait, Thalassa sea & spa dan Lenôtre. Group Accor yang saat ini memiliki 145.000 karyawan di seluruh dunia menawarkan pengalaman dan keahlian hampir selama 45 tahun bagi para klien dan mitranya.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

11 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

8 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

8 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

9 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

10 hari lalu

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.

Baca Selengkapnya