Pesona Puncak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

Minggu, 17 Februari 2019 18:58 WIB

Atraksi Naga Batik Raksasa sepanjang 165 meter di acara puncak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Malioboro Imlek Carnival di Yogyakarta, Sabtu 16 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhelatan puncak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY XIV, Malioboro Imlek Carnival berlangsung pada Sabtu petang, 16 Februari 2019 di sepanjang Jalan Malioboro. Acara tetap berjalan sesuai jadwal meski hujan angin melanda Yogyakarta.

Baca: Sri Mulyani Dinas ke Yogyakarta, Tak Lupa Mampir Makan Gudeg

Ribuan pengisi acara Malioboro Imlek Carnival mulai berangkat dari Jalan Malioboro dan puncaknya tampil di Alun Alun Utara Yogya. Mereka tak peduli dengan hujan deras disertai angin kencang yang membuat kostum dan atribut basah kuyup.

Pergerakan karnaval yang mengusung tema Diversity in Harmony itu mendapat sambutan meriah masyarakat. Mereka setia menanti di sepanjang Jalan Malioboro sampai Alun Alun Utara Yogyakarta. Masyarakat berteduh di bawah payung atau memakai jas hujan. Mereka bertahan demi melihat dan mengabadikan momen yang terjadi setahun sekali tersebut.

Malioboro Imlek Carnival dimulai dengan aksi memukau barisan pembawa bendera merah putih dan wonderful Indonesia. Mereka adalah siswa-siswi SMP Santa Maria. Dalam barisan ada aksi liong dari komunitas Hoo Hap Hwee Yogyakarta. Di belakangnya menyusul penampilan apik drum band Gita Dirgantara Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.

Advertising
Advertising

Pertunjukan di acara puncak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Malioboro Imlek Carnival di Yogyakarta, Sabtu 16 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Di urutan ketiga ada tiga pertunjukkan tari kontemporer, mulai Tarian Sufi yang diikuti Tari Multi Cultural in Mutiara Persada serta Tari Kreasi Nusantara SMP Stela Duce. Belasan model Koko dan Cici menjadi pusat perhatian sebelum pertunjukkan spekatakuler beladiri dari puluhan atlet wushu.

Kian malam, tiga aksi kesenian trasidisonal mengundang tepuk tangan meriah penonton di Alun Alun Utara. Diantaranya pertunjukkan bela diri Kridaning Jarong, Tari Saman, serta Reog Ponorogo Manggolo Mudho. Sebagai pamungkas acara, dua naga liong raksasa muncul berurutan. Diawali dengan Naga Batik Raksasa sepanjang 165 meter, disusul dengan Naga Hijau sepanjang 90 meter yang dibawakan prajurit TNI Angkatan Darat.

Atraksi Naga Hijau sepanjang 90 meter yang dibawakan prajurit TNI Angkatan Darat di acara puncak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Malioboro Imlek Carnival di Yogyakarta, Sabtu 16 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Kepala Bidang Detinasi Wisata Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Aria Nugrahadi mengatakan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta menjadi salah satu ikon untuk menegaskan Yogyakarta menjadi tamansari kebudayaan Indonesia. "Yogyakarta menjadi tempat berkumpulnya keberagaman budaya dan akan selalu menjadi tempat tumbuhnya warna kemajemukan nusantara," ujarnya.

Baca juga:
Arief Yahya Kaget Turis Asing Susah Datang Langsung ke Yogyakarta

Sebab itu, Aria menambahkan, rangkaian pekan budaya bukan sekadar memuat unsur kebudayaan Tionghoa, namun juga beragam kebudayaan lain di Tanah Air. "Kami ingin nilai-nilai kebaikan dari setiap kebudayaan terus lestari dan senantiasa menjadi kebanggaan," ujarnya.

Berita terkait

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

15 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

17 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

1 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

2 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

2 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

3 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya