TEMPO.CO, Mataram - Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, mencoba membangkitkan kembali potensi pariwisata daerah tersebut. Salah satunya dengan menghidupkan kembali tempat rekreasi di pantai Lawata-sekitar 15 menit arah selatan dari Kota Bima.
Ahad 9 April 2017 siang tadi, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin bersama Walikota Bima Qurais H Abidin berperahu bersama warga. Seratusan perahu hias berkeliling di sekitar kapal perang KRI Teluk Mandar yang berlabuh di Teluk Bima sejak Sabtu, 8 April 2017 pagi.
Keramaian sehari di Lawata ini juga diisi kegiatan Gebyar Bakar Ikan yang disajikan di lebih 60 tenda. Ikan-ikan itu dapat disantap warga secara gratis.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima Syukri mengatakan akan menjadikan pantai Lawata sebagai arena lomba perahu Kepala Kuda. Bukan Kepala Naga. ''Nantinya BUMN dan Dinas akan menghitung jumlah kuda di sini,'' ucapnya.
Qurais H Abidin mengatakan Lawata yang berarti pintu pertama masuk Bima sejak zaman Kesultanan Bima dipugar setelah musibah banjir melanda hampir seluruh Kota Bima selama seminggu, akhir Desember 2017 lalu. ''Kami ingin bangkit kembali dari ujian musibah ini, '' katanya.
Selain itu, Qurais H Abidin juga mengajak generasi muda untuk menjalankan Nggusu Waru (delapan sendi kepemimpinan).
Pemerintah Kota juga meresmikan Taman Kalaki di Pantai Kalaki Desa Panda Kecamatan Palibelo, yang dilengkapi Jompa (lumbung) dan Uma Jaga (balai-balai). Peresmian ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Pesona Tambora yang puncak kegiatannya diselenggarakan di Doro Ncanga di Kabupaten Dompu, Selasa 11 April 2017 pagi.
SUPRIYANTHO KHAFID