TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda penyuka sejarah, benda pusaka, dan peninggalan jaman dulu, Dubai bisa menjadi salah satu destinasi pilihan yang menarik.
Dubai memiliki banyak tempat yang menyimpan koleksi barang historis dan juga bangunan bersejarah. Berikut beberapa tempat yang wajib Anda singgahi ketika berkunjung ke Dubai, seperti yang dikutip dari keterangan resmi, Selasa (24 November 2015).
1. Dubai Museum
Museum ini merupakan museum utama di Dubai, Uni Emirat Arab. Museum ini terletak di kawasan Benteng Al Fahidi yang dibangun pada 1787 dan disebut-sebut sebagai bangunan tertua di Dubai. Benteng itu digunakan untuk menjaga jalan menuju pusat kota dari serangan suku-suku tetangga. Selain itu bangunan tersebut dalam sejarahnya juga pernah dgunakan sebagai bangunan pemerintah, rumah para pemimpin, toko amunisi, bahkan penjara.
Dubai Museum berisi benda-benda antik khas Dubai. Museum ini juga akan memberikan Anda pengetahuan soal cara hidup tradisional di Dubai, terlebih sebelum adanya penemuan minyak bumi di negara ini.
2. Al Fahidi Historical Neighborhood
Terletak di sebuah sudut kecil di samping sungai Dubai, Al Fahidi Historical Neighborhood adalahsalah satu tempat tertua di Dubai. Di sinilah imigran pertama Dubai membangun rumah berdinding karang yang megah dan dikenal akan ketinggiannya, serta keanggunan menara anginnya.
Di komplek bersejarah ini Anda dapat sekaligus mengunjungi Al Majlis Galery, XVA Gallery, hotel dan cafe, serta bagunan bersejarah lainnya seprti Sheikh Mohammad Centre for Cultural Understanding dan juga Masjid Diwan.
3. Rumah Shaikh Saeed Al Maktoum.
Salah satu tempat wisata historis favorit di Dubai adalah rumah Shaikh Saeed Al Maktoum yang dibangun pada1896 dan merupakan rumah peninggalan dari pemimpin Dubai yang memerintah hingga 1958. Dua puluh delapan tahun kemudian, tepatnya1986, setelah Shaikh Saeed Al Maktoum tidak menjabat, rumah ini dipugar menjadi museum dan dihiasi dengan berbagai lukisan kuno dan dekorasi yang mencerminkan awal pemerintahan di Dubai.
4. Museum Kopi.
Museum ini terletak di komplek bersejarah Al Fahidi. Meski kecil, namun museum ini menyuguhkan atmosfer yang menyenangkan. Aroma semerbak kopi tercium sejak dari pintu masuk museum. Selain memamerkan berbagai alat pembuat kopi, Anda juga dapat mencicipi berbagai varian kopi di sini, seperti kopi Turki, kopi Ethiopia, bahkan Anda bisa mencoba tradisi minum kopi dengan pasir yang panas.
Di lantai dua museum juga tersedia berbagai buku mengenai kopi dan sebuah coffee shop yang tentunya menjual kopi dan berbagai cenderamata unik, misalnya biji kopi sebagai oleh-oleh.
5. Museum Perempuan Dubai.
Museum ini didedikasikan kepada perempuan Uni Emirat Arab (UEA) dan perannya bagi pembangunan di UAE. Perempuan telah berperan penting dalam sejarah UAE. Pada 1819, perempuan Emirat berperang bersama para lelaki untuk menentang invasi Inggris.
Kemudian, pada 1971, gadis-gadis yang bersekolah bergabung dalam sebuah protes menentang pendudukan tiga pulau UAE oleh kekuatan asing. Di Museum ini pengunjung juga dapat mengetahui kehidupan perempuan UAE dan menghargai berbagai pencapaian mereka, seperti di bidang pendidikan, kedokteran, politik, fashion dan juga sastra.
Museum Perempuan Dubai menyimpan foto-foto langka, dokumen, dan berbagai karya seni indah yang dibuat oleh perempuan. Salah satu lantai di museum ini dikhususkan bagi Penyair Emirat yang terkenal, yaitu Ousha binti Khalifa Al Suwaidi atau dikenal juga sebagai Binti Al Arab.
6. Dubai Heritage & Diving Village.
Apabila Anda bosan dengan suasana yang sibuk dan bising di ibu kota, Anda dapat menikmati damainya suasana pedesaaan di Dubai Heritage & Diving Village. Desa ini terletak di Al Shindagha, kawasan bersejarah yang terletak dekat dengan rumah Sheikh Saeed Al Maktoum. Dubai heritage & Diving Village adalah replika desa tradisional Bedouin yang akan memberikan banyak informasi kepada Anda mengenai kejayaan maritim Dubai di masa lalu.
Diving Village juga membawa ke permukaan tradisi menyelam untuk mencari mutiara, dan kehidupan maritim masyarakat lokal. Desa ini juga merupakan markas besar dari Asosiasi Menyelam Emirates (EDA). Bagi Anda pecinta kerajinan tangan, jangan lupa untuk berbelanja kerajinan tradisional di toko-toko souvenir yang banyak terdapat di desa ini. Ada rumah-rumah Quaint Barasti yang menampilkan gaun-gaun etnik, bahkan dapur di luar ruangan yang memamerkan peralatan antik.
7. Museum Mutiara.
Sebelum minyak atau mutiara hitam menjadi komoditi penting di Dubai, kota ini terkenal akan penyelaman mutiaranya. Adapun sejarah museum mutiara ini bermula pada Sultan Al Owais yang merupakan salah satu pedagang mutiara terpenting di Dubai. Kegemarannya adalah mengumpulkan batu-batu berharga.
Beliau mulai mengumpulkan mutiara-mutiara ini di awal 1970. Sebagian dari mutiara berkualitas di Teluk adalah bagian dari koleksi beliau. Di kemudian hari, beliau mendonasikan koleksinya tersebut pada rakyat UAE. Kemudian Bank Nasional UAE membangun museum di kantor pusatnya untuk menampilkan koleksi mutiara Owai yang sangat menakjubkan.
Museum Mutiara ini menampilkan berbagai mutiara ikan terbaik dari lautan Arabia. Bahkan Mutiara yang berasal dari Teluk dikenal sebagai mutiara terbaik di dunia. Kalau Anda ingin berkunjung ke sini jangan lupa untuk reservasi terlebih dahulu, karena museum ini hanya akan dibuka sesuai dengan perjanjian.