Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WISATA PANTAI: Menteri Susi pun Mengagumi Pulau Ini

Editor

Agoeng Wijaya

image-gnews
Penduduk lokal tengah berenang di antara terumbu karang di Pulau Kebori, Kepulauan Padaido, Biak, Papua, 11 Oktober 2015. TEMPO/Tony Hartawan
Penduduk lokal tengah berenang di antara terumbu karang di Pulau Kebori, Kepulauan Padaido, Biak, Papua, 11 Oktober 2015. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lewat layanan online telepon genggam, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti menyatakan kekagumannya terhadap masyarakat di Meosmangguandi, sebuah pulau di pojok tenggara Kepulauan Padaido, Biak, Papua. "Bagus sekali," kata Susi, pertengahan bulan lalu.

Siang itu, Tempo baru mengirimkan foto salinan peraturan adat yang mulai dibukukan pada 2006. Aturan itu berisi bagaimana masyarakat di Pulau Meosmangguandi mengelola sumber daya alam darat, pesisir, dan laut mereka.

Lihat saja pasal 32. Peraturan adat itu hanya membolehkan penangkapan ikan menggunakan alat ramah lingkungan, seperti nelon, pukat biasa dengan mata jaring tak kurang dari 2,5 inci (63,5 sentimeter), dan senapan molo atau selam. Larangan keras ditetapkan terhadap penggunaan potas, linggis, bom, kompresor, akar tuba, endrin, dan jaring harimau.

Menteri Susi akhir tahun lalu menetapkan moratorium penangkapan ikan oleh kapal perikanan buatan luar negeri alias eks-asing. Nah, warga Meosmangguandi setiap tahun juga menerapkan moratorium penangkapan biota laut. Mereka menyebutnya sasisen yang berarti penutupan atau larangan. Tradisi ini sebenarnya merupakan kearifan lokal di Biak-Numfor. Bahkan, sistem adat serupa dapat ditemui di sejumlah daerah di wilayah timur Indonesia.

Namun, di Meosmangguandi, sasisen tahunan ditetapkan terhadap jenis biota laut tertentu, terutama jika dinilai mulai sulit diperoleh. Februari lalu, misalnya, di dalam gereja warga menyepakati jenis biota laut yang dilarang untuk diburu pada tahun ini. Terpilihlah lobster, teripang, lola, dan kima batu (kerang), juga pea-pea (siput mutiara) yang ketika kami ke Meosmangguandi bulan lalu masih dilarang untuk diburu.

Tak cukup di situ, mereka juga menerapkan sasisen abadi untuk empat kawasan yang untuk selama-lamanya tak boleh ada seorang pun berburu di sana.

Tanjung utara Meosmangguandi adalah kawasan sasisen abadi untuk terumbu karang. Di selatan pulau, tak jauh dari Tanjung Mambrow, ada satu lokasi dijuluki In Pekem, zona sasisen abadi untuk pemijahan kakap merah. Tepat di bibir pantai sebelah utara dermaga, sebuah kawasan menjadi area larangan abadi berburu anadara atau kerang darah. Adapun area bagian barat, pantai berukuran dua kali lapangan bola, dijadikan sasisen abadi untuk teripang.

Sasisen sebenarnya telah diterapkan di Meosmangguandi sejak dahulu kala, jauh sebelum akhirnya diatur secara formal dalam peraturan adat. Yunus Rumkorem, 65 tahun, masih ingat masa kecilnya kerap melarang berburu biota laut, seperti lola, pea-pea, dan pea bulan yang waktu itu dihargai mahal oleh para pelaut dari Buton dan Cina. "Jadi, sasisen motifnya ekonomi," ujarnya. "Kami menunggu panen agar bisa dijual dalam jumlah banyak, ketika kapal pedagang datang," tambah Yunus.

Kala itu, tak perlu ada aturan yang melarang warga menggunakan alat penangkapan tak ramah lingkungan karena mereka tak berani berbuat onar di laut. Seperti masyarakat Biak pada umumnya, orang Meosmangguandi mempercayai keberadaan faknik, hantu yang diyakini bersembunyi di dasar laut. Penjaga laut ini diyakini akan menculik siapapun yang mengganggu samudera.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, seiring waktu kepercayaan terhadap keberadaan faknik memudar, terutama di kalangan anak muda. Pada saat bersamaan, Yunus menceritakan, masyarakat mulai menguasai teknik membuat bom ikan sederhana pada era 1960-an. Bubuk bahan peledaknya mudah mereka peroleh dari sisa-sisa bom dan ranjau peninggalan Perang Dunia II, yang dahulu berserak di perairan sekitar Pulau Nusi, Auki, dan Owi.

Ketiga pulau tersebut merupakan gugusan terdepan Kepulauan Padaido yang berhadapan langsung dengan Pulau Biak. Sekitar 75 tahun lalu, tentara Sekutu membangun pangkalan udara dan laut di tiga pulau tersebut untuk merebut Biak dari tangan Jepang.

Sejak saat itu, kata Yunus--gara-gara nama ini dia kerap dipanggil Bapak Nabi--kebiasaan membuat dan melempar bom ikan mulai marak di Meosmangguandi. Kebiasaan serupa juga menjalar di kalangan warga pulau-pulau lain di Kepulauan Padaido. Setiap malam pun bagaikan perayaan tahun baru di Meosmangguandi. Dentuman bom bersautan dari penjuru Kepulauan Padaido.

"Saat itu kami masih di zaman kegelapan," kata Yunus tertawa menceritakan masa mudanya. Sasisen sempat hilang untuk melindungi lautan. Yang tersisa tinggal sasisen untuk di darat, yakni larangan untuk mengambil hasil perkebunan yang telah ditetapkan untuk di-sasi--begitu mereka biasa melafalkannya.

Baru sekitar 2003, aturan adat berisi sasisen kembali diberlakukan di lautan Meosmangguandi dengan dukungan gereja. "Lewat gereja kami ingin warga patuh bahwa melindungi laut adalah perintah Tuhan," kata Yunus yang juga bekas kepala jemaat Gereja Imanuel Meosmangguandi. 

Hasilnya kini mulai tampak. Ketika tiba pertama kali, gugusan karang besar menyambut kami di dasar laut tanjung utara Meosmangguandi. Karang tepi beraneka bentuk dan warna juga dapat ditemui di sekeliling pulau, terutama di dekat Pulau Kebori dan Rasi, dua pulau yang masih masuk dalam wilayah Meosmangguandi.

Ikan juga mudah diperoleh di sini. "Meosmangguandi adalah harapan terakhir untuk Padaido yang dahulu dikenal kaya karang dan ikan," kata Setnaf Rumbiak, nelayan lokal dan aktivis lokal konservasi laut yang saban hari tinggal untuk menangkap ikan di Pulau Dauwi, seberang timur Meosmangguandi.

AGOENG WIJAYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puncak Libur Lebaran, Pantai di Batam Diserbu Wisatawan

12 hari lalu

Beberapa anak-anak bermain di Pantai Air Menanti, Jembatan 4 Barelang, Kota Batam, Sabtu, 13 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Puncak Libur Lebaran, Pantai di Batam Diserbu Wisatawan

Destinasi wisata pantai memang menjadi favorit di Kota Batam, pasalnya daerah ini merupakan kawasan kepulauan.


Destinasi Liburan Wisata Pantai di Jawa Barat, Pantai Karang Hawu hingga Pantai Batu Karas

14 hari lalu

Pantai Batu Karas Pangandaran (disparbud.jabarprov.go.id)
Destinasi Liburan Wisata Pantai di Jawa Barat, Pantai Karang Hawu hingga Pantai Batu Karas

Saatnya liburan kunjungi wisata pantai populer di Jawa Barat, seperti Pantai Karang Hawu di Sukabumi hingga Pantai Batu Karas di Pangandaran.


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

16 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

31 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.


Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

32 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Maaruf Amin memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa 9 Januari 2024. Sidang kabinet membahas Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara Melalui Keterpaduan Layanan Digital Pemerintah. TEMPO/Subekti.
Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.


Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

32 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto/dok TEMPO/Fakhri Hermansyah TEMPO/Tony Hartawan
Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.


Pesona 17 Destinasi Pantai Terbaik di Pacitan, Jawa Timur

18 Februari 2024

Daftar tempat wisata di Pacitan, di antaranya Pantai Klayar, Sungai Maron, Pantai Banyu Tibo hingga Pantai Karang Bolong. Ini alamat lengkapnya. Foto: Canva
Pesona 17 Destinasi Pantai Terbaik di Pacitan, Jawa Timur

Pacitan, Jawa Timur, menawarkan pesona alam yang memikat bagi para pencinta pantai dan petualang. Pantai Klayar hingga Pantai Pancer Door yang menantang para peselancar, Pacitan mempersembahkan keindahan alam yang tak terlupakan.


Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.


Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.


Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.