Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pawai Kendaraan Berlampu Hias Bakal Tutup HUT Kota Bandung  

image-gnews
Wisatawan kini bisa leluasa melihat Gedung Sate di hari libur setelah pedagang pasar kaget Gasibu dilarang berjualan di Lapang gasibu, Gedung Sate, dan DPRD Provinsi Jawa Barat di Bandung (19/1). Imbasnya PKL memadati semua ruas jalan dengan radius sekitar 200 meter dari Gedung Sate yang menyebabkan kemacetan panjang. TEMPO/Prima Mulia
Wisatawan kini bisa leluasa melihat Gedung Sate di hari libur setelah pedagang pasar kaget Gasibu dilarang berjualan di Lapang gasibu, Gedung Sate, dan DPRD Provinsi Jawa Barat di Bandung (19/1). Imbasnya PKL memadati semua ruas jalan dengan radius sekitar 200 meter dari Gedung Sate yang menyebabkan kemacetan panjang. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, akan menggelar karnaval dan pawai kendaraan modifikasi berhias lampu  bertajuk Light Festival 2015 pada 8 November 2015.

Kepala bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kania Dewi mengatakan, Light Festival 2015 merupakan acara puncak sekaligus penutup dari kegiatan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-205.

"Tahun lalu namanya Caang Fest. Sekarang diganti dengan nama Light Fest," kata Kania di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa, 20 Oktober 2015.

Kania menjelaskan, dalam Light Festival 2015 bakal digelar  berbagai rangkaian acara. Selain pawai kendaraan berhias lampu warna-warni yang diikuti oleh SKPD, Kecamatan dan instansi swasta, akan digelar pula konser musik yang melibatkan seniman dan artis-artis Kota Bandung.

"Acara dimulai pukul 18.30 WIB sampai selesai. Rute (pawai kendaraan berhias lampu) dimulai dari Jalan Diponegoro di depan Gedung Sate, Jalan Trunojoyo, Jalan Ir. H. Juanda, Jalan Merdeka, Jalan Lembong, Jalan tamblong dan finish di Jalan Asia-Afrika," tuturnya.

Peserta pawai Light Festival 2015 wajib menghias kendaraan (roda empat maupun roda dua) dengan tema animalia atau hewan-hewan fantasi menggunakan lampu LED. Kreasi peserta akan dinilai oleh 5 juri dan kurator untuk memperebutkan piala bergilir Wali Kota Bandung.

"Festival ini terbuka untuk masyarakat umum dan tidak dikenakan biaya apapun. Binatangnya tidak boleh yang biasa saja. Harus sekreatif mungkin," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut Kania menambahkan, peserta kendaraan hias diperbolehkan menggunakan properti pendukung seperti model ataupun alat musik tabuh. Tapi diharamkan untuk menggunakan sound sistem. Ukuran kendaraan hias juga dibatasi mengingat jalan pada rute yang dilewati juga tidak terlalu besar.

"Panjangnya tidak boleh lebih dari 12 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 5 meter. Mengintat di sepanjang jalan banyak ranting," katanya.

Hingga saat ini, lanjutnya, sudah ada 60 peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti pawai kendaraan berlampu dari target 80 peserta. Pendaftaran masih dibuka untuk umum dengan cara mengirimkan email ke alamat bandunglightfest2015@gmail.com. Para peserta yang akan mendaftar diharapkan mencantumkan data berupa nama instansi hingga spesifikasi dan judul kendaraan hias. "Kegiatan ini didukung oleh sponsor dan tidak menggunakan APBD," kata Kania.

Diubahnya festival tahunan Caang Festival menjadi Light Festival bukan tanpa alasan. Menurut Kania, Light Festival diproyeksikan menjadi karnaval dan festival bertaraf internasional yang rutin diselenggarakan setiap tahun."Bukan berarti kita meninggalkan budaya kesundaan," jelasnya.

Bandung Internasional Light Festival diharapkan bisa mendongkrak angka kunjungan wisatawan asing ke Kota Bandung. "Ke depan, festival ini untuk menarik wisatawan mancanegara. Nantinya bisaa diikuti peserta dari luar negeri. Intinya, kami Ingin menarik jumlah wisatawan asing," tandasnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

2 hari lalu

Sebagian ruas Jalan Braga dan Naripan ditutup, di Bandung, Jawa Barat, 29 Maret 2020. Penutupan sejumlah ruas jalan di Bandung ini sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus Corona. TEMPO/Prima Mulia
Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.


Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

2 hari lalu

Gedung Majestic bekas bioskop di zaman Belanda di Jalan Braga pendek Kota Bandung. Foto: ANWAR SISWADI
Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.


Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

10 hari lalu

Sheila on 7 saat tampil di Swara Prambanan di kawasan Candi Prambanan, 31 Desember 2023. Foto: Istimewa.
Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

20 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

24 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

29 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

55 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?