Spot-spot terumbu karang ini berada sekitar 1 kilometer dari pantai. Terumbu karangnya masih terjaga baik, karena menjadi andalan wisata di pantai ini. Arus yang tenang ditambah air lautnya yang jernih dan bersih dari sampah, memang cocok bagi penyuka wisata bawah laut. Nah, bila ingin menjelajahi alam bawah lautnya lebih lama, pengunjung bisa menyewa perahu lengkap dengan peralatan snorkelingnya dengan tarif Rp 300 ribu saja.
Puas merasakan laut Selat Madura, perahu layar yang saya tumpangi kembali menepi. Puluhan anak nampak asyik menceburkan diri ke laut. Ya, tak perlu kuatir bila mengajak anak Anda mandi di sini, karena kedalaman laut hingga radius 300 meter dari pantai hanya 1 meter.
Saya lantas menyewa ban kecil yang tersedia di pantai dengan tarif Rp 5 ribu. Jangan salah, ban ini adalah ban bekas mobil. Namun kondisinya masih cukup oke untuk membantu anak berenang di lautan. Ban tersedia dari ukuran paling kecil hingga paling besar sekali pun.
Jangan lupa untuk menengok toko oleh-oleh yang banyak berdiri di obyek wisata ini. Ada kerajinan kerang yang dimodifikasi menjadi berbagai hiasan dinding yang cantik. Seperti tirai, vas bunga, kap lampu dan manik-manik. Harganya bervariasi antara Rp 40 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Kerajinan kerang memang menjadi produk andalan kabupaten Situbondo.
Segala jenis ikan asin tersedia di pantai ini. Mulai jenis teri hingga ikan asin kerapu. Anda bisa membelinya di salah satu warung di sudut timur. Atau cukup menunggu kedatangan ibu-ibu penjaja ikan asin di tempat duduk Anda. Harganya cukup ramah di kantong, antara Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.
Fasilitas di wisata Pasir Putih tergolong lengkap. Mulai area parkir yang bisa memuat ratusan kendaraan, toilet, musholla, restoran hingga penginapan. Hotel berderet-deret berdiri di sepanjang pantai dengan tarif paling murah Rp 250 ribu.
Salah satu pengunjung, Ali Fuady, mengatakan, dia memilih berlibur ke Pasir Putih bersama keluarganya karena tergolong murah dan mudah dijangkau. “Suka dengan suasana pantainya yang masih bersih,” kata pria asal Surabaya yang menghabiskan dua hari satu malam di Pasir Putih.
Namun, menurut Purnomo, si pemilik perahu layar, penngunjung Pasir Putih saat ini jauh lebih sedikit dibandingkan 10 tahun lalu. Pengunjung berkurang karena Situbondo memiliki beberapa pantai yang menjadi tujuan wisata baru. “Sehari cuma bisa bawa pengunjung tiga kali. Kalau dulu bisa lebih,” kata pria berusia 50 tahun ini.
IKA NINGTYAS