Upaya itu akhirnya memulihkan populasi ikan hias. Bila sebelumnya penghasilan nelayan hanya Rp 50 ribu sehari, saat ini bisa mencapai Rp 500 ribu. Keberhasilan upaya ini akhirnya menarik nelayan lainnya sehingga ada 150 nelayan yang bergabung.
Saya berenang ke sana-kemari, sesekali menyelam lebih dalam. Menyaksikan terumbu-terumbu karang beraneka warna diterpa matahari. Beberapa jenis ikan, seperti nemo, lion fish, dan kepe merah, seolah menyambut kedatangan saya. Terumbu karang alami itu mulai tumbuh menjadi rumah yang nyaman bagi ratusan jenis ikan. Meski saya juga melihat masih banyak terumbu karang yang rusak sisa eksploitasi besar-besaran.
Berdampingan dengan terumbu karang alami itu, masih terdapat bekas-bekas transplantasi alias terumbu karang buatan yang pernah ditenggelamkan para nelayan. Inilah nilai lebih menyelam di Selat Bali. Selain bisa menikmati keindahan alamnya, saya bisa menyaksikan bagaimana perjuangan para nelayan untuk menyelamatkan biota laut.
Gelombang setinggi 1-1,5 meter disertai arus memang menjadi kesulitan ber-snorkeling di Selat Bali. Sebab, saya harus berenang sekuat tenaga agar tidak terbawa arus terlalu jauh. Termasuk, agar bisa kembali ke pantai. Namun capek dan napas yang ngos-ngosan terbayar lunas dengan rasa takjub karena bisa menyelesaikan spot pertama tanpa hambatan berarti.
Setelah beristirahat setengah jam, saya melanjutkan perjalanan menuju spot kedua ke Pulau Tabuhan. Pulau kosong ini terletak sekitar 5 mil dari spot pertama. Letaknya berada di antara Pulau Bali dan Pulau Jawa. Saya dan rombongan menyewa kapal nelayan berkapasitas sepuluh orang, dengan tarif sewa Rp 500 ribu.
Ini pengalaman pertama juga menyeberangi Selat Bali dengan kapal kecil. Merasakan goyangan kuat karena ombak besar mempermainkan kapal yang saya naiki, belum lagi angin kencang yang menampar tubuh saya. Empasan ombak yang menghantam kapal mengguyur tubuh saya. Dalam situasi seperti ini, bersikap tenang alias tak panik adalah obat yang manjur. Toh, ada pelampung yang sudah saya kenakan sehingga tetap merasa aman.