Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengembangan 15 Subsektor Ekonomi Kreatif  

image-gnews
Mari Elka Pangestu. TEMPO/eko Siswono Toyudho
Mari Elka Pangestu. TEMPO/eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu membuka sekaligus menyampaikan paparan pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka menyusun Rencana Pengembangan Subsektor Ekonomi Kreatif Nasional 2015-2019. Acara ini berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Parekraf, pada 11 Juni 2014.

"Ekonomi kreatif bisa terbilang baru dalam pemerintahan. Belum ada rencana jangka panjang, menengah, juga rencana strategis (renstra), dan belum masuk dalam Bappenas. Ini semua agar pemerintah bisa kembangkan lebih jauh ke depan," ujar Mari pada jumpa pers.

Mari mengatakan ekonomi kreatif merupakan sektor penggerak yang dapat menciptakan daya saing bagi sektor lainnya maupun daya saing bagi Indonesia. Dalam mempercepat pengembangan ekonomi kreatif pada lima tahun ke depan (2015-2019), perlu disusun rencana pengembangannya dengan melibatkan seluruh pelaku ekonomi kreatif. (Baca: Indonesia Targetkan 1 Juta Wisatawan Tiongkok)

Menurut Mari, dalam FGD ini bersama-sama akan dipetakan ekonomi kreatif 2014, termasuk bagaimana ekosistem, potensi, dan masalahnya. Ada tujuh isu strategis yang menjadi potensi maupun tantangan yang perlu mendapat perhatian para pemangku kepentingan dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Antara lain, ketersediaan sumber daya kreatif (orang kreatif) profesional dan kompetitif; ketersediaan sumber daya alam berkualitas, beragam, dan kompetitif; sumber daya budaya yang dapat diakses secara mudah; serta industri yang berdaya saing, tumbuh, dan beragam.

"Selain itu akan ditetapkan kerangka strategis dan kerangka kerja dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi pengembangan ekonomi kreatif dalam lima tahun (2015-2019) mendatang,” kata Mari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun subsektor ekonomi kreatif yang dimaksud yakni arsitektur, desain, film, video dan fotografi, kuliner, kerajinan, mode, musik, serta penertiban dan percetakan. Selain itu termasuk permainan interaktif, periklanan, riset dan pengembangan, seni rupa, seni pertunjukan, teknologi informasi, serta televisi dan radio.

"Sekarang kita akan kembangkan 15 subsektor dari sebelumnya 12. Kami terlihat ambisius, tapi memang karena semuanya ada. Terlebih pasar di Indonesia besar sehingga peran ekonomi kreatif sangat penting," kata Mari.

EVIETA FADJAR

Berita lainnya
Bermain Air di Wahana Baru JungleLand
22 Juni, Masuk Museum di Kota Tua Gratis
Jakarta-Bali, Rute Terpopuler Selama Lebaran
Jakarta Gelar Museum Day Festival 2014

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

29 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan penjelasan Raperda tentang Pencabutan Perda Nomor 11 Tahun 1992 tentang Penataan dan Pengelolaan Kepulauan Seribu Kota Madya Jakarta Utara di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.


Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.


Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

TEMPO/A. Andrian
Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.


Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Ilustrasi timah. ANTARA
Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.


Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Pengunjung memberikan makanan pada domba wahana saat berlibur di Cimory Dairyland, Puncak, Bogor, 20 Desember 2022. Liburan sekolan dimanfaatkan warga untuk mengajak anak-anaknya berlibur dik kawasan Puncak, Bogor. TEMPO/Fajar Januarta
Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.


Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Perusahaan rental mobil, Hertz. REUTERS
Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.


SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

 Suasana Masjid Tanjak Kota Batam yang baru diresmikan beberapa waktu lalu. Masjid ini menjadi lokasi destinasi wisata reriligi baru di Batam. Foto Yogi Eka Sahputra
SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.


Alasan Anda Harus Mempertimbangkan Membuka Usaha Agen Perjalanan

5 Agustus 2022

Ilustrasi turis atau wisatawan di bandara. (Pexel)
Alasan Anda Harus Mempertimbangkan Membuka Usaha Agen Perjalanan

Kembali bangkitnya pariwisata setelah dihantam pandemi membuat agen perjalanan menjadi peluang usaha yang menarik untuk dilirik.


Ikuti Sprint Oceanman Jarak 2 Kilometer, Sandiaga Ingin Memotivasi Para Peserta

2 Juli 2022

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menghadiri acara nonton bareng film Ngeri-ngeri Sedap di XXI Blok M Square, Jakarta Selatan pada Minggu, 26 Juni 2022. Dok. Imajinari.
Ikuti Sprint Oceanman Jarak 2 Kilometer, Sandiaga Ingin Memotivasi Para Peserta

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan event Oceanman Bali 2022 menjadi momentum bagi kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya di Bali.


Sektor Pariwisata Thailand Kehilangan 1,45 Juta Pekerjaan Selama Covid-19

30 Maret 2021

Foto udara menunjukkan sejumlah yacht di Phuket, Thailand, 14 November 2020. Phuket, pulau terbesar di Thailand, terletak di pantai barat negara tersebut di Laut Andaman. Pulau ini menjadi salah satu destinasi wisata pantai terbaik di dunia, dengan pasir putih yang halus, pohon palem yang melambai, air laut yang berkilau, dan kota yang dinamis. Xinhua/Zhang Keren
Sektor Pariwisata Thailand Kehilangan 1,45 Juta Pekerjaan Selama Covid-19

Thailand telah kehilangan sekitar 1,45 juta pekerjaan pariwisata selama pandemi Covid-19, termasuk 400.000 pekerjaan pada kuartal pertama.